Hurasan Desak Penjabat Bupati Malteng Evaluasi Manajemen RSUD Masohi
Suara reformasi.Com.Ambon.Anggota DPRD Maluku Daerah Pemilihan Maluku Tengah (Malteng) Ruslan Hurasan mendesak Penjabat Bupati Maluku Tengah segera melakukan evaluasi terhadap manajemen dan petugas medis di rumah sakit tersebut.
Desakan tersebut disampaikan usai salah satu pasien RSUD Masohi YR (28) diduga ditelantarkan hingga meregang nyawa pada Jumat (4/8/2023) yang mengakibatkan keluarga korban mengamuk karena tidak ada penanganan medis oleh petugas RSUD setempat.
“Kami minta PJ Bupati Malteng secepatnya mengevaluasi pelayanan oleh petugas medis RSUD Masohi,” pintanya, Minggu (6/8/2023).
Menurut Sekertaris Komisi II DPRD Maluku itu, petugas medis harus memprioritaskan keselamatan pasien daripada urusan yang lain.
Harusnya, Lanjut Hurasan mereka paham tugas dan fungsi karena mereka juga ada etika dalam bertugas ada sumpah tugas yang diemban dan mestinya ditaati bersama.
“Jangan sampai karena kejadian ini masyarakat krisis kepercayaan terhadap pelayanan yang diberikan RS imbas perlakuan dari petugas medis,” tukasnya.
Politisi besutan PKB tersebut menambankan, sumber alokasi anggaran di Dinas Kesehatan Maluku Tengah itu cukup besar, tujuannya memberikan pelayanan yang baik terhadap masyarakat bukan malah sebalikny
Dirinya juga mengapresiasi masyarakat yang cepat tanggap mengangkat permasalahan ini ke media sosial sebagai fungsi kontrol terhadap pelayanan kesehatan di kabupaten tersebut.
“Ini sebagai fungsi kontrol agar petugas medis bekerja sesuai tugas pokok dan fungsi dan tidak se enaknya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, juga berhati hati dalam memberikan pelayanan publik,” ucapnya.
Diketahui, permasalahan ini viral di sosial media Facebook setelah diunggah salah satu akun bernama Iwan Alvaro Dasilva (Ridwan Karim) yang secara gamblang menjelaskan kronologi kejadian
Dia bilang, akibat kelalaian petugas medis RSUD Masohi mengajukan salah satu pasien YR meninggal dunia.
Kronologi kejadian sebagaimana unggahannya menerangkan bahwa pihak keluarga YR telah meminta petugas medis menggantikan tabung oksigen namun slow respon dari petugas medis, keluarga berinisiatif mengambil sendiri tabung oksigen namun ironisnya tak satupun tenaga medis di ruangan tersebut yang bisa memasangkan oksigen tersebut. hingga mengakibatkan YR harus meregang nyawa pada Jumat (3/4/2023).
Sementara pemilik akun Iwan Alvaro Dasilva, ketika dihubungi via telepon seluler pada Minggu (6/8/2023), menyatakan perawat pada saat kejadian itu banyak berada di ruang Teratai namun hanya sibuk bermain handphone tanpa melakukan tindakan alternatif.
Hingga berita ini diturunkan video amukan keluarga korban telah ditonton 5.561 tayangan dan dibagikan sebanyak 125 kali.(Ser)
Belum Ada Komentar