Rusun Nania Siap Ditempati, Pemkot Syukuran Sekaligus Bukber

Ambon, Suara reformasi.Com - Pembangunan rumah susun (Rusun) untuk aparatur sipil negara (ASN) oleh pemerintah pusat melalui kementerian pekerjaan umum dan perumahaan rakyat (PUPR) yang berlokasi di Desa Nania, Kecamatan Baguala, Kota Ambon telah rampung. Rusun dengan tampilan modifikasi warna warni itu pun siap ditempati para ASN khususnya di lingkup pemerintah kota (Pemkot) yang tidak punya tempat tinggal dan telah mendaftar.

Pemkot Ambon pun mengagendakan untuk syukuran menempati Rusun sekaligus buka puasa bersama yang akan dilaksanakan di lokasi Rusun.

“Iya. Besok (hari ini-red) kita akan syukuran menempati Rusun Nania sekaligus buka puasa bersama di lokasi Rusun desa Nania, Kecamatan Baguala. Itu sebagai rasa ungkapan syukur kita Pemkot Ambon karena Rusun sudah rampung dan siap ditempati ASN yang telah mendaftar,” ujar Sekretaris Kota (Sekkot) Ambon, A.G. Latuheru.

Sebelumnya, kepala dinas PRKP kota Ambon, Brury Nanulaitta katakan, rusun itu diprioritaskan untuk ASN Ambon yang belum memiliki rumah atau hunian tetap. Dari hasil pendataan, ada 12 ASN yang sudah mengajukan diri untuk menempati Rusun, dari 58 kuota kepala keluarga. Nantinya, tak hanya bangunan yang bakal dinikmati tetapi juga sudah lengkap dengan perabotan rumah tangga.

“Rusun itu terdiri dari empat lantai dengan tipe 36 dan akan menampung 58 kepala keluarga (KK). Perabotan rumah tangga juga telah disiapkan diantaranya kursi meja, lemari, tempat tidur, dan peralatan rumah tinggal lainnya. Seluruh perabotan sudah lengkap dalam satu unit rusun, calon penghuni hanya cukup membawa perlengkapan pelengkap,” ujarnya pekan lalu di Balaikota.

Proses verifikasi calon penghuni Rusun tersebut akuinya, dilakukan secara ketat sehingga ASN yang tinggal benar-benar sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan pemerintah. Termasuk akan mengatur terkait batasan waktu tinggal, yakni maksimal selama lima tahun dan akan ditinjau setiap tahun. “Karena ini merupakan program pemerintah yang diperuntukan bagi para ASN yang tidak mempunyai tempat tinggal, maka proses verifikasi dan identifikasi akan dilakukan secara ketat,” tutupnya. (Thomas Yampap)