Artikel Populer

Pecahkan Rekor MURI, Pemprov Maluku Gandeng TP PKK menawarkan 500 Menu Olahan Sagu

Pecahkan Rekor MURI, Pemprov Maluku Gandeng TP PKK menawarkan 500 Menu Olahan Sagu

Ambon.Suara Reformasi.Com.Pemerintah Provinsi Maluku melalui Dinas Ketahanan Pangan Bersama TP PKK Provinsi Maluku menggelar acara Pemecahan Rekor MURI Sajian Makanan Olahan Terbanyak dari Bahan Sagu, yang dirangkaikan dengan Gelar Pangan Lokal dan Pameran UMKM. 

Kegiatan itu bertujuan untuk menjadikan sagu sebagai bahan pangan alternatif yang menyediakan sumber karbohidrat dalam pemenuhan gizi masyarakat serta turunan turunannya dapat menjadi sumber pendapatan masyarakat. 

Kegiatan yang berlangsung di Lapangan Merdeka, Ambon, Sabtu (20/8/2022) ini dihadiri oleh Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetya, Ketua TP PKK Maluku, Widya Pratiwi Murad, Wakil Gubernur Maluku Utara, Forkopimda Maluku, Wakil Gubernur Maluku, Barnabas Orno, Anggota DPD, DPR RI dapil Maluku, Bupati/Walikota se-Maluku serta pengurus TP PKK Kabupate/kota se-Maluku.

Dalam sambutannya, Gubernur Murad Ismail mengatakan, Provinsi Maluku dengan pertambahan penduduk rata-rata per tahun sekitar 2% membutuhkan pangan yang cukup, bergizi, dan beragam, sehingga kita dapat menyediakan pangan dengan kalori dan protein dalam jumlah yang besar dimana tantangan utamanya adalah seberapa mampu kita menyediakan dari sumber daya itu sendiri. 

“Inilah ujian yang sesungguhnya dari kemandirian pangan kita ingin capai, sehingga Keragaman pangan lokal memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya meningkatkan gizi serta untuk mendapatkan manusia yang berkualitas,” kata Gubernur.

Dikatakan, konsumsi pangan masyarakat ini masih terfokus pada beras, saat ketersediaan pangan sumber karbohidrat tidak hanya berasal dari sagu dan umbi-umbian lainnya.

Untuk itu, sudah saatnya, menjadikan sagu sebagai keunggulan keunggulan komparatif dan kompetitif, maka sudah saatnya mengembangkan pembangunan pangan lokal sagu. 

Saya berharap dapat memecahkan rekor MURI olahan pangan sebanyak 500 makanan olahan yang disajikan TP PKK Provinsi Maluku memiliki strategi nilai, sehingga diharapkan mampu menyediakan akses pangan sumber karbohidrat secara mudah bagi masyarakat, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah melalui peran UMKM pegiat pangan lokal khusus berbahan dasar sagu,” ujarnya.

pada kesempatan itu, Gubernur juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Ketua TP PKK Provinsi Maluku beserta jajarannya yang telah berinisiatif untuk melaksanakan kegiatan ini.

“Saya kagum dan bangga bahwa dengan kemampuan ibu-ibu di Maluku terkhusus TP PKK dan semua pihak yang mendukung kegiatan ini dalam rangka mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan di Maluku yang dapat dimulai, kampung dan negeri kita masing-masing.

menilai, acara rekor MURI yang dilaksanakan ini merupakan momentum yang menyatakan kemerdekaan dan kedaulatan pangan di Maluku, bahwa kita orang Maluku bangga memiliki sagu sebagai pangan lokal sumber karbohidrat yang lezat dan sehat, sehingga sagu dapat menjadi unggulan pangan lokal di Maluku khususnya dan Indonesia pada umumnya. Sagu bukan hanya pangan kita, tapi juga identitas budaya lestarikan yang keberadaannya patut kita jaga dan lestarikan.

“Akhirnya beta mau bilang (sampaikan), “kanyang (kenyang) seng (tidak) harus deng (dengan) nasi, sehat deng pangan lokal“ 

Beta (saya) suka sagu, ale (kamu) jua (juga) suka sagu, katong (kita) samua paling suka makan sagu… dengan sagu mari katong (kita) menyapa indonesia, dengan sagu mari katong (kita) menyapa dunia,” tandas Gubernur.

Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetya dalam sambutannya mengatakan, sagu memiliki potensi yang sangat luar biasa untuk menjadi sumber pangan alternatif bagi masyarakat Indonesia yang menguasai beragam, bergizi, seimbang dan aman.

“Ketersediaan lahan tanaman sagu yang masih sangat luas, teknologi pengolahan yang mulai berkembang serta peluang pasar yang masih terbuka di dalam maupun di luar negeri, sehingga ini merupakan potensi yang harus dikembangkan bersama,” ajak Arief.

Selain itu, sebut dia, dari nilai gizi, kandungan energi dalam setiap 100 gram pati sagu sebesar 350 kalori yang setara dengan kalori tapioka gandum dan beras. 

Ia juga mengatakan, sagu dan ikan yang merupakan potensi andalan di wilayah Maluku, jika dikombinasikan akan menjadi komposisi yang ideal untuk penanganan masalah gizi dan stunting di wilayah ini. 

“Oleh karena itu, promosi dan edukasi secara masif untuk mengubah pola pikir konsumsi pangan masyarakat serta meningkatkan UMKM pangan berbasis sagu perlu terus mendukung,” imbaunya. (SR)


Komentar

  1. Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar

Testimonial

Nulla vel metus scelerisque ante sollicitudin commodo....

Cindy

Tingkatkan !!!...

Larry

Bagus...

Jerry

Good !!...

nisa

Blognya keren !!...

Mila Karmila

Metode SEO yang sangat keren!!!......

Dian Herliwan
Kategori