Pj Walikota Buka Acara Rapat Kerja II MKKS SMP Kota Ambon
Ambon.Suara Reformasi.Com.PJ Walikota Ambon, Bodewin M Wattimena, membuka rapat kerja II Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Ambon Tahun 2023 berlangsung di Wisma Gonsalo, Rabu (15/3/2023) di Ambon.
Pj Walikota Ambon, Wattimena menandaskan MKKS adalah komunitas tempat berkumpulnya kepala sekolah tingkat SMP baik negeri maupun swasta dan wadah ini dibentuk dengan tujuan untuk meningkatkan peran kepala sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan secara nasional melalui berbagai kegiatan diantaranya peningkatan dan pengembangan kompetensi kepala sekolah dalam arti seorang menjadi kepala sekolah dia harus memiliki kompetensi atau memenuhi persyaratan yang telah ditentukan, memenuhi jenjang karir yang lebih baik, dan pelaksanaan keahlian teknis baik secara vertikal maupun horisontal dalam pekerjaan dalam berbagai permasalahan termasuk dalam menjalankan tugas profesi.
Hari ini MKKS SMP Kota Ambon menyelenggarakan rapat kerja ke II dengan sorot tema, optimalisasi peran MKKS dalam mendorong implementasi kurikulum merdeka adalah kurikulum baru yang diterapkan oleh Kemenristekbut, rupanya kurikulum ini lahir dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh lembaga nasional yang mendapatkan hasil yang meyakinkan dengan Disimpulkan 70% anak sekolah berusia 15 tahun sama sekali tidak memiliki kemampuan pendidikan lebih baik bahkan hanya dalam hal untuk menguwasai bacaan dasar dan matematika dasar, dengan situasi demikian membuat dunia pendidikan perlu pembaharuan dengan pendekatan kualitas sehingga meningkatkan kualitas pendidikan itu sendiri,lalu pemerintah melakukan uji kurikulum darurat ternyata kurikulum darurat mampu meningkatkan kualitas pendidikan dengan baik 30 % peningkatan terjadi tetapi sulit diterapkan akibat pandemi Covid-19 lalu kemudian melahirkan kurikulum merdeka,” pinta Wattimena.
Lebih lanjut kata Wattimena, sebenarnya inti dari kurikulum merdeka, pendekatan lebih pada soal peningkatan karakter, mental dari siswa dengan dibarengi dengan kegiatan ekstrakulikuler dan sebagainya, intinya seperti bagini dalam arti pemerintah ingin ada perubahan besar dalam sistem pendidikan di Indonesia olehnya dilakukan perubahan mendasar terhadap setiap cara,metode yang dimaksudkan dengan kurikulum merdeka olehnya diperlukan sekolah penggerak, guru penggerak sama-sama dengan sekolah lain mengembangkan kurikulum merdeka belajar.
“Wadah ini seharusnya digunakan untuk melakukan diskusi, sering dan berbagi pengalaman karna merupakan tugas kita semua bukan hanya para guru, kepala sekolah tapi yang paling penting Dinas Pendidikan Kota Ambon agar terus membantu serta memfasilitasi termasuk kebijakan anggaran dalam rangka implementasi kurikulum merdeka di Ambon, dan saya ingin di tahun 2023 semua SMP, SD menggunakan kurikulum merdeka, tidak susah kalau kita semua bersatu, saling mendukung, saling berbagi agar suda bagus membantu sekolah lain masih kesulitan untuk menerapkan, kuncinya adalah pendekatan kompetensi guru, sedangkan murid hanya sifat menerima,olehnya lewat forum ini dilakukan upaya bersama mengungsikan kurikulum merdeka secara baik," kata Wattimena.
Menurut Wattimena, implementasi kurikulum merdeka merupakan hal mutlak bagi satuan pendidikan yang perlu didorong saat ini khususnya di kota Ambon, hal ini memiliki alasan yang sangat mendasar selain kebijakan Kemendikbudristek juga kota ambon sebagai barometer di Provinsi Maluku jangan sampai nanti evaluasi kurikulum merdeka, kabupaten lain lebih tinggi dari kota Ambon.
"Saya tidak mau kota Ambon nilai dibawah Kabupaten/Kota lain di Maluku, bukan soal nilai sebenarnya tapi kita dari sisi infrastruktur, sumber daya manusia dan aksesibilitas kita muda dari semua daerah lain, kalau hal kita renda dari kabupaten/kota lain di Maluku maka itu menunjukkan ada yang salah dalam tata kelola yang kita lakukan," jelas Wattimena.(Ser)
Belum Ada Komentar