Pj Bupati SBB Sholat Idul Adha di Pendopo, Jais Ely : Rumah Dinas ASN Harus Dibangun
SuaraReformasi.Com.Piru.Tepat Minggu ketiga menjabat sebagai Penjabat Bupati Seram Bagian Barat (SBB), Dr. Achmad Jais Ely, S.T., M.Si pertama kali melaksanakan sholat Idul Adha 2024 di pendopo Bupati SBB dan pembagian hewan kurban di Mesjid Jami Al Muhajirin Kota Piru, Senin, (17/06/2024)
“Hari ini saya memasuki Minggu ke 3 sebagai penjabat Bupati SBB setelah di amanatkan oleh Menteri Dalam Negeri, dan Alhamdulillah hari ini bisa melaksanakan sholat Idul Adha di bumi Saka Mese Nusa, Jum’at kemarin saya sudah melaksanakan sholat pertama di masjid Al Muhajirin saya memilih tahun ini melaksanakan sholat Idul Adha di pendopo,” ungkap Ely, kepada wartawan, kemarin Senin (17/06/2024) di Pendopo Bupati SBB
Kenapa sholat Idul Adha harus di lakukan di Pendopo Bupati, menurut Ely, selama ini pendopo selalu sunyi, padahal pendopo ini adalah rumah rakyat, sehingga ini menjadi ukuran untuk mengetahui berapa OPD yang tinggal di kota Piru.
“Sebelumnya saya telah melakukan undangan kepada para OPD untuk bersama melakukan sholat Idul Adha di pendopo, sehingga ini menjadi ukuran berapa jumlah persentase kepala OPD yang tinggal di Piru dan bukannya saya tidak mau melakukan sholat Idul Adha di Mesjid bersama masyarakat di Mesjid yang berada di Waimeteng, kota Piru,”jelas mantan kepala SUPM Ambon.
Kata putra Negeri Asilulu pulau Ambon ini, masyarakat yang berada di Waimeteng kota Piru dan di seluruh bumi Saka Mese Nusa ini adalah bagian dari dirinya sebagai Penjabat Bupati SBB, apalagi dirinya sendiri adalah bagian dari anak adat Saka Mese Nusa.
“Setelah selesai sholat di pendopo, saya dan pa Sekda dan beberapa OPD turun ke Mesjid Al Muhajirin untuk bersama masyarakat memotong hewan kurban dan sekaligus membaginya, kalau semua di bawah maka pendopo ini tidak aktivitas apa , bagaikan rumah tua yang tidak ada penghuninya, padahal masyarakat harus datang ke pendopo'” ujar Doktor Ilmu Kelautan ini
Dengan melakukan sholat di pendopo ini juga, ungkap Ely, dapat dijadikan sebagai suatu penilaian bahwa rumah dinas bagi para OPD dan PNS di Kabupaten SBB harus segera di bangun di Kota Piru, di mana kalau para OPD dan ASN yang tinggal di luar kota Piru, maka akan berdampak pada pelayanan kepada masyarakat.
“Kita bisa lihat bahwa rumah dinas jabatan untuk para OPD hanya 7 buah, sementara jumlah OPD ada 41 orang, banyak sekali OPD yang tinggal jauh, maka aksesibilitas rentang kendali yang jauh ini akan berdampak kepada pelayanan, memang ini bukan suatu problem yang tidak terlalu besar,” papar Ely
Sehingga lanjutnya kalau ini dibiarkan secara terus menerus, maka kota Piru sebagai ibukota kabupaten tidak bakalan maju-maju karena tidak ada aktivitas yang signifikan, serta faktor keselamatan dan kesehatan akan berpengaruh bagi para OPD yang tinggal jauh dari kota Piru, dimana harus pulang pergi ke kota Piru dengan jarak yang jauh dari tempat tinggalnya para OPD dan ASN
“Nah ini mungkin ada besok-besok di persiapkan oleh Pemerintah Kabupaten kedepan agar OPD-OPD ini harus punya rumah jabatan sehingga semua terpusat dan rentang kendalinya makin pendek dan pelayanannya makin baik, karena kita tidak pernah tahu tiba-tiba ada pelayanan dadakan ya itu mesti pimpinannya harus ada tempat,” ungkap Ely dengan penuh harap.
Tuturnya, ini baru pada level pimpinan OPD, sementara dirinya belum cek sampai ke eselon III, IV, baik itu kepala Bidang, Kepala Seksi dan ASN lainya, dimana berapa jumlahnya yang tinggal di kota Piru, maupun yang tinggal jauh dari Kota Piru.
“Saya melihat 13 tahun Kabupaten SBB ini berdiri tidak seperti usianya, mestinya kita berharap 13 tahun berdiri, Kabupaten SBB sudah di tata secara baik, jarak antara pendopo dengan pendopo sekda hampir 2 kilo begini atau satu kilo saya juga kaget tapi inilah memang keadaan dan kondisi ini yang memang dari sisi aset dan banyak-banyak masalah.(Ser)
Belum Ada Komentar