Ini 7 Desa Rawan Tsunami di Tanimbar
Saumlaki, Suara Reformasi.Com.Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Tanimbar mengumumkan tujuh desa di wilayah itu yang masuk dalam kategori rawan bencana dan berdampak langsung jika terjadi bencana tsunami.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Dinas Penanggulangan Bencana Daerah setempat, Donisius Bruno Laiyan menyatakan ke tujuh desa tersebut yakni Namtabunh di Kecamatan Selaru dan Nurkat di Kecamatan Wuarlabobar.
Kemudian Watmasa dan Adodo Molu di Kecamatan Molu Mari serta tiga desa di kecamatan Tanimbar Utara masing-masing Ridool, Ritabel dan Lelingluan.
“Desa-desa ini berhadapan langsung dengan titik gempa, yaitu berhadapan lautnya dengan laut Banda. Jika terjadi tsunami maka berdampak langsung,” katanya di Saumlaki, Selasa (10/1/2023).
Menurut Laiyan, sebelum terjadi gempa bumi dengan magnitud 7,9 skala richter pada kedalaman 131 km di 7,25 LS dan 130,18 BT tepatnya 134 Km Barat Laut Kabupaten Kepulauan Tanimbar, 328 Km Barat Daya Kabupaten Maluku Tenggara, 337 Km Barat Daya Kota Tual dan 456 Km Tenggara Ambon yang berpotensi tsunami, diproses telah melakukan analisa.
Selain itu, beberapa waktu lalu telah dilakukan sosialisasi penanggulangan bencana di tujuh desa tersebut.
“Sosialisasi dan simulasi telah kami lakukan di desa-desa ini yang berhadapan langsung dengan laut Banda,” sambungnya.
Donisius juga menyatakan bahwa panggilan telah menyiapkan sistem informasi penanggulangan bencana di setiap desa hingga di titik kumpul, sehingga masyarakat di wilayah itu telah mengetahui jalur-jalur identifikasi jika terjadi bencana.
Pejabat Bupati setempat, Daniel Edward Indey menyatakan, gempa bumi yang terjadi subuh tadi mengakibatkan sejumlah kerusakan fasilitas pemerintah dan rumah warga.
Meski demikian, Pemkab Kepulauan Tanimbar belum bisa menyebutkan total kerugian, jumlah korban serta jumlah kerusakan yang terjadi. Mengingat saat ini sedang dilakukan pendataan dengan melibatkan semua instansi teknis.
"Tentang data, saya minta rekan-rekan wartawan bersabar. Nanti kami akan informasikan melalui satu pintu yaitu melalui dinas penanggulangan bencana daerah" katanya.
Untuk diketahui, pasca gempa yang terjadi Selasa (10/1/2023) subuh, beredar sejumlah foto dan video fasilitasi publik yang rusak seperti kantor Bupati, pagar rumah dinas Ketua DPRD setempat, RS Magretti Saumlaki, Puskesmas Saumlaki, serta rumah warga di berbagai desa.(SR)
Belum Ada Komentar