Diterpa Badai Angin Kencang, Bagian Atas Menara Lonceng Gereja Katedral Langgur Roboh
SuaraReformasi.Com.Langgur, – Angin kencang disertai dengan hujan lebat beberapa hari terakhir melanda kepulauan Kei.
Kondisi tersebut menimbulkan ketakutan dan kekhawatiran warga untuk melaksanakan aktifitas dan rutinitas di luar rumah.
Akibat kondisi (cuaca) alam yang buruk tersebut, pada hari Jumat sekitar pukul 06.30 WIT pagi, bagian atas (topi) menara lonceng Gereja Katedral Langgur yang terletak disisi utara itu roboh.
Warga sekitar pun baru mengetahuinya melalui video pendek yang beredar luas di sejumlah WhatsApp (WAG) setelah kejadian.
Wartawan media ini berhasil mewawancarai beberapa saksi yang ada di sekitar lokasi saat kejadian.
Vitus menjelaskan, musibah tersebut terjadi sekitar pukul 06.30 WIT.
“Kejadiannya itu jam 6.30,” ujar Vitus.
Dijelaskannya, tidak ada korban jiwa karena saat kejadian tidak satu orang pun yang berada di halaman Gereja.
“Tidak ada korban apa-apa, karena waktu kejadian tidak orang disitu (halaman gereja),” tandasnya.
Ia mengungkapkan, sebelum kejadian robohnya (patah) topi menara lonceng tersebut, diawali dengan jatuhnya (terlepas) satu lembar daun zenk yang menimpa balai ohoi Langgur.
Diketahui, balai ohoi setempat berada tepat di depan Gereja Katedral Langgur.
Setelah terlepasnya daun zenk yang melanda balai ohoi tersebut, tidak lama kemudian disusul dengan robohnya topi menara.
“Jadi, pertama itu ada satu lembar daun zenk yang jatuh menimpa balai desa. Seng (tidak) lama kemudian topi menara lonceng itu rubuh,” katanya.
Ditambahkan Vitus, saat kejadian itu tidak satu orangpun yang berada di sekitar (halaman) Gereja.
Senada dengan Vitus, saksi lainnya yakni Yanes Savsavubun juga menyatakan, saat kejadian, tidak ada satu orang pun yang ada di sekitar lokasi halaman Gereja karena saat itu badai angin dan hujan tengah melanda.
Diungkapkan Yanes, kejadian robohnya bagian atas (topi) menara lonceng tersebut sangat cepat.
“Kejadian itu sangat cepat. Saat itu angin kencang dan juga hujan, sekitar tiga detik saja topi menara itu patah dan jatuh,” tukasnya.
Menurut Yanes yang rumahnya berhadapan dengan Gereja Katedral itu, kejadian tersebut sekitar jam 06.35 WIT.
“Saat itu saya sendiri duduk di dalam rumah. Di tengah-tengah badai hujan dan angin itu tiba-tiba saya dengar suara yang keras (kuat) sekali. Saat Kemudan saya keluar, dan ketika saya lihat keatas menara Gereja itu pas akang jatuh itu. Saya menyesal karena tidak sempat ambil video karena prosesnya cepat sekali. Setelah itu saya lari ke arah depan gereja dan melihat ke sisi menara satunya ternyata masih utuh,” beber Yanes.
Ditambahkannya, usai kejadian itu dirinya mendokumentasikan (foto) topi menara lonceng Gereja yang roboh itu dan menyebarkannya di WAG.(Ser)
Belum Ada Komentar