Bulan Depan 12 Menara BTS Dibangun Di Malra
Langgur.Suara Reformasi.Com. 12 Base Transceiver Station (BTS) atau Tower Telekomunikasi akan dibangun di Maluku Tenggara (Malra) pada bulan Februari 2023, bulan depan
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kominfo Maluku Tenggara Walken Raharusun kepada media ini di ruang kerjanya, Senin (30/1/2023).
Kadis termuda yang cerdas ini menjelaskan, target Diskominfo di Tahun 2023 ini adalah melengkapi yang tersisa atau belum yakni di Utara, Timur yang tersisa beberapa desa.
“Memang untuk ancaman target RPMJ itu kita sudah melampaui target yakni 86% dari 78% yang menyasar jaringan telekomunikasi di seluruh wilayah Maluku Tenggara, baik di Kei Kecil maupun di Kei Besar,” katanya.
Raharusun membeberkan total seluruhnya sekitar tiga puluh desa. Dari sekian itu ada yang sudah menerima sinyal tapi masih lemah. Jadi tetap dihitung dan diusulkan semuanya sehingga maksimal.
“Padahal menurut perhitungan Kementerian Kominfo, bila sudah dapat sinyal satu baris saja itu sudah terhitung tetapi bagi saya, tidak perlu diperhitungkan demikian. Pokoknya yang bisa sinyal lemah tetap dihitung sebagai “blank spot” saja sebelumnya supaya diusulkan ke pusat dalam hitungan totalan tadi,” paparnya.
Raharusun menjelaskan, nantinya dalam awal tahun ini pengerjaan akan mengupdate lagi setelah delapan menara yang dibangun ini sudah selesai pengerjaan dan sudah on air, baru dihitung ulang.
“Jadi ada menara yang menyelesaikan bulan depan yakni Kilwair, Hollai, Renfaan, Ohoifaruan, Ohoiraut, Ohoiwab, Uwat, puncak Ohoiwait, dan di Ngafan untuk Kei Besar. 2 menara sudah on air. ditambah di Kei kecil yakni di Tanimbar Kei, Ur pulau dan Matwair. Jadi totalnya 12 menara yang dibangun,” kata Raharusun.
“Jadi sudah pasti 86% yang terhubung. Untuk selebihnya kami masih membutuhkan sekitar 25-30 menara baru sehingga tuntas 100%. Targetnya pada tahun ini sesuai dengan RPMJ. Tapi kembali ke pusat pemerintah karena tidak ada kewenangan pemerintah daerah dalam membangun menara telekomunikasi ditambah dengan masalah-masalah pribadi di pusat pemerintah seperti resesi ekonomi, masalah hukum dll,” tambahnya.
Raharusun bilang, selamat sudah mendapat gambaran bahwa akan ada tambahan lagi, tapi belum tahu wilayah mana yang akan menerima. Yang pasti katanya pemda akan memprioritaskan untuk yang belum khususnya di wilayah Kei Besar.
“Untuk Kei Kecil sudah menyelesaikan semuanya. Yang jadi catatan kemarin adalah di Ngayub sudah dibangun Combat dan tinggal Ohoiluk saja dimana padatnya tumbuhan (pepohonan ) yang lebat hingga menahan sinyal dimana wilayah Ohoiluk bisa menerima sinyal dari menara di Kantor Bupati,” katanya.
Raharusun bersyukur, sekarang warga masyarakat sudah paham dan sadar akan kebutuhan jaringan sehingga cukup mendorong penda untuk mempercepat pembangunan jaringan dengan hibah lahan dari masyarakat. Dan itu terjadi di banyak tempat dan besar-besaran terjadi.
Dia menjelaskan, jaminan kepastian untuk hibah lahan dan kebijakan pemerintah daerah untuk IMB digratiskan untuk memasukkan jaringan dan pembangunan menara. Nantinya bila sudah berjalan sekitar lima tahun barulah pajak ditarik. Yang penting masuk dulu. Karena masalahnya untuk membangun menara yang investasinya milyaran rupiah dibangun di Kei Besar yang penggunanya terhitung kecil atau sedikit secara bisnis hitungannya adalah rugi.
Tetapi kami tetap memberikan ruang dan nantinya setelah berjalan barulah ditinjau kembali. Yang pasti pembangunan menara telekomunikasi ini semuanya berbasis 4G. Masih tersisa 2 yang berbasis 2G yakni di Ohoiwait Lama dan Sampai di mana di Rumah sudah ditutup oleh jaringan dari menara baru di Ohoiwab (4G,” beber Raharusun.
“Nantinya yang di Ohoiwait lama akan diupgrade ke 4G dan sudah diusulkan bapak bupati,” pungkasnya. (SR)
Belum Ada Komentar