Wasit Dinilai Curang Saat Pertandingan Tinju Popmal Petinju Malra VS Kota Ambon Kelas 57 Kg
Ambon.Suara Reformasi. Com.Wasit dan Dean juri memimpin pertandingan Tinju Pekan Olahraga Provinsi Maluku (Popmal), dinilai berbuat curang dan memihak atas tuan rumah Kota Ambon.
Pernyataan ini disampaikan Bupati Maluku Tenggara, Taher Hanubun, kepada wartawan di Lapangan Merdeka Ambon Minggu (20/11) saat berlangsung pertandingan tinju kelas 57 Kg antara pasangan Kota Ambon Hektor Hehanussa melawan pasangan Maluku Tenggara Romeldus Lesubun memenangkan Hektor Hehanussa.
"Petinju Kota Ambon adalah pemenangnya nasional tidak bisa berbuat apa-apa dalam pertandingan tinju kali ini dan wasit sangat curang dan berpihak pada pasangan Kota Ambon Hektor Hehanussa, kenyataan saat menggabungkan Maluku Tenggara melakukan pukulan telah melawan lawan sampai dua kali memukul, tidak menghitung itu sebagai poin, bagaimana mencari prestasi dan intinya wasit memimpin pertandingan tinju kali ini tidak benar dan pemain nasional tolong dijamin bahwa dia bagus dan pukulan yang masuk dari
kecuali Maluku Tenggara tidak sihitung sedangkan dari Kota Ambon baru dihitung ini tidak benar, bagaimana caranya,”kata Hanubun.
Menurutnya, kita harus berpegang pada apa yang dikatakan Gubernur Maluku Murad Ismail, jangan mematikan prestasi atlit dan walau lawan kali ini adalah pahlawan nasional tapi belum menjamin dia akan mendapat juara.
"Kita memang bukan juri dan bukan wasit tapi saya sudah bilang dari awal ada perhatian apa yang disampaikan oleh Gubernur selaku Ketua Koni Maluku, dan jelas apa yang nasional saya katakan atlit nasional ikut kejuaraan belum tentu pasti mendapat juara disini, ini Maluku dan Maluku adalah segudang tinju dan segudang prestasi jadi kalau begini, dan Dia keunggulan Kota Ambon Hektor Hehanussa Saya tau dia TC nya di Jakarta tapi tapi ikut lomba di Popmal seharusnya wasit adil," kata Hanubun.
Lebih lanjut jelas Hanubun, kami sangat curiga kalau ada atlit nasional ikut bertanding dalam Popmal pasti menang dalam pertandingan Hal ini sudah menjadi perhatian kita dan menduga sejak awal pasti akan terjadi seperti malam ini bagaimana kita mendapat bibit atlit terbaik untuk mewakili Maluku.
"Salam hormat saya kepada Bapak Gubernur bahwa hal seperti ini adalah cara uang tidak elegan dan cara tidak baik ditunjukan oleh para juri mudah-mudahan Bapak Gubernur bisa melihat masalah terjadi karena semua orang menonton dan menyaksikan, beberapa pukulan dari pukulan malra tidak dihitung juri dan kalau hal ini dibuat pendapat soal pertandingan terjadi maka jelas wasit dan juri pasti mendapat kesalahan dalam poin perhitungan dan sebaiknya kita tidak usah bertanding lagi kalau wasit dan dewan juri melakukan kecurangan,” jelas Hanubun.(SR)
Belum Ada Komentar