Operasi Penerbangan Tambang Emas Peti Salawaku 2024.
SuaraReformasi.Com.Namlea.Kapolres Buru, Dandim 1506/Namlea mengahadiri oprasi penertiban Tambang Emas ilegal peti SALAWAKU 2042, di Desa Persiapan Wamsait Kecamatan Wailata Kabupaten Buru
Sebelum menuju ke lokasi penambangan Emas Gunung Botak, Kabag OPS Polres Pulau Buru Kompol Uspril Futwembun, S.Sos.MH memberikan arahan kepada seluruh personel keamanan terkait hal-hal teknis yang nantinya akan diterapkan di lapangan..
Personil yang hadir dan siap melaksanakan Operasi Petik SALAWAKU ini masing-masing dari. Personil TNI, POLRI, Satpol PP dan lain-lain.
Dalam arahnnya, Kabag OPS menyampaikan bahwa operasi ini adalah operasi kemanusiaan, sehingga harus kedepankan preventif dan prefektif..
Menurutnya, operasi ini dilakukan secara humanis, agar tujuan agar tujuan dari operasi ini dapat tercapai dengan cara memberikan sosialisasi maupun himbauan kepada para penambang yang masih melaksanakan aktivitas untuk turun, dan tidak ada lagi yang melakukan aktivitas di lokasi gunung botak..
Kegiatan prefentif yang direncanakankan dilakukan selama 3 hari, dan 2 hari dilaksanakan secara prefektif, yakni dilaksanakan patroli di tempat tempat yang masih ada kegiatan pertambangan.
Sehingga apabila dalam operasi ini masih terdapat penambang yang melakukan aktivitas, maka akan dilakukan tindakan hukum lainnya.
Dihimbau kepada seluruh personel mau itu TNI, POLRI, atau Satpol PP yang bertugas, untuk melaksanakan operasi PETI SALAWAKU 2024 ini dengan sebaik-baiknya, agar para penambang dapat memahami tujuan operasi ini sehingga mereka bisa turun dan meninggalkan lokasi tambang emas di Gunung Botak ini. Sehingga tidak melakukan kegiatan yang dapat merusak lingkungan.
Terkait alat peraga yang mereka gunakan untuk menambang, silahkan mereka turunkan sendiri, atau biarkan mereka sendiri yang merusaknya.
Operasi ini juga perlu kerja sama dengan Stackholder yang lain seperti misalnya aparat Desa, dan aparat kecamatan, serta juga dari Pol PP supaya mengirimkan data warga yang dari luar, sehingga tidak terjadi masalah dilingkungan kecamatan Waelata, samai di Kayeli.
Kabag OPS juga mengingatkan para personel untuk menjaga keselamatan, karena musim hujan sehingga jalan licin dan becek.
Dikatakan pula, bahwa untuk pengambilan dokumentasi, hanya petugas yang di tunjuk. Maksudnya agar jangan ada yang sengaja mempolitisir kegiatan ini. Dan yang terakhir, dihimbau kepada para operator, agar paling lambat mengirimkan laporan paling lambat jam 16.00 WIT ke Polda, dan ke Mabes.
Untuk pos PAM, juga sudah dibagikan kelengkapan berupa papan nama, dan juga buku pengobatan. Serta ada himbauan Kapolres untuk segera meninggalkan lokasi tambang emas yang nanti diletakkan di tempat terbuka, sehingga dapat dilihat oleh masyarakat. Demikian Arah Kag OPS Polres Pulau Buru Kompol Uspril Futwembun, S.Sos. MH
Sementara itu, penjelasan Kapolres pulau Buru AKBP Sulastri Sukidjang,SH,SIK,MM ketika di wawancarai wartawan, mengatakan bahwa terkait penyekatan, lokasi yang dianggap rawan terjadinya pemasok bahan berbahaya seperti bahan B3 dan lainnya, ada upaya untuk menghentikan ruang gerak para penyuplai bahan berbahaya tersebut.
Seperti di pelabuhan feri Namlea, pelabuhan kapal Namlea. Ditambah lagi, setelah menjalankan tugas sebagai Kapolres Pulau Buru selama 1 bulan, sudah ada upaya menciptakan kondisi dengan penyekatan semua pos yang dianggap berbahaya, seperti pos Takanggo, pos masuk dari Buru Selatan, kemudian Wamsait, dan seputaran Air buaya..
Namun kalaupun masih yang berhasil masuk, itu sudah di luar kendali kita. Kata Sukidjang.
bahwa apabila setelah penyisiran masih ada yang berusaha masuk secara diam-diam, maka sudah dapat di pastikan akan melakukan tindakan sesuai hukum yang berlaku di negara Republik Indonesia. Tutup Kapolres. (Ser)
Belum Ada Komentar