Muin Sogalrey Pimpin Upacara Harlah Pancasila Di Aru
Dobo.Suara Reformasi.'Com. Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Kabupaten Kepulauan Aru dipimpin langsung Wakil Bupati Kepulauan Aru Muin Sogalrey yang bertindak sebagai inspektur upacara.
Upacara tersebut dilaksanakan di lapangan apel kantor Bupati Kepulauan Aru pada,Rabu (23/1/6) dan dihadiri oleh ketua dan anggota DPRD Kepulauan Aru, Forkopimda, Pimpinan TNI/Polri, pimpinan OPD di lingkup pemkab Aru, tokoh agama, tokoh masyarakat , tokoh pemuda serta tamu undangan lainnya.
Wakil Bupati saat membacakan sambutan Gubernur Maluku Irjepol (purn) Drs. Murad Ismail, Sogalrey, mengajak setiap anak bangsa di manapun berada untuk bersama-sama membumikan serta mengaktualisasikan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Gubernur menyatakan bahwa Pancasila bukan hanya mempersatukan kita tetapi Pancasila juga telah menjadi bintang penuntun, ketika bangsa Indonesia menghadapi tantangan dan ujian-ujian.
“Ini sudah dibuktikan berkali-kali dalam perjalanan sejarah bangsa, bahwa bangsa dan negara kita bisa tetap berdiri kokoh menjadi negara yang kuat, karena kita semua enggan untuk melandasi Pancasila” kata Gubernur
Dikatakan pulaboleh Murad bahwa Pancasila merupakan anugrah Tuhan Yang Maha Esa bagi bangsa Indonesia, tidak ada negara manapun di dunia ini yang memiliki falsafah dan ideologi seperti Pancasila, di tengah ancaman radikalisme dan fudenmental, bahkan Pancasila telah teruji menjadi mata air kebangsaan.Oleh sebab itu nilai -nilai Pancasila harus terus dihidupi oleh rasa sakit warga bangsa Indonesia
Lebih lanjut Gubernur Maluku ini menambahkan bahwa peringatan hari kesaktian Pancasila dengan mengusung tema 'Perayaan hari lahir Pancasila saat ini yakni gotong royong membangun peradaban dan pertumbuhan global
Tema ini sambung Murad, hendak memberi situasi pada tanggung jawab Global kita sebagai bagian dari Perserikatan Bangsa-Bangsa di dunia, sila-sila Pancasila tidak hanya relevan secara nasional, tetapi juga global.
“jika kita belajar sejarah pancasila maka lima sila itu diringkas menjadi ekasila yakni gotong royong. Hal ini merupakan ciri dasar Pancasila oleh sebab itu kiranya melalui momentum perayaan hari lahir Pancasila ini sebagai bagian dari warga bangsa dan warga dunia kita bersama-sama saling bergotong-royong membangun peradaban bersama yang adil dan damai ”ujarny
Dikatakan pula bahwa Pancasila harus hidup di tengah denyut nadi Indonesia, yang terus berubah. Nilai-nilai baru sering saling berbenturan satu sama lain akibat globalisasi di berbagai bidang maka diperlukan Pancasila secara konsisten dan berkelanjutan.
“Lima sila Pancasila tidak hanya dihafal tetapi harus dihidupi dalam aktivitas kita setiap hari. Nilai-nilai Ketuhanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa harus mengilhami dan menjadi motivasi bagi jiwa warga bangsa dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai lingkup kerja masing-masing”kata Gubernur
Lanjut Gubernur, sila kemanusiaan yang adil dan beradab di tengah ancaman disintegrasi bangsa maka sila persatuan Indonesia harus terus diperjuangkan seperti pepatah ”persatuan kita teguh bersatu kita runtuh” nilai-nilai persatuan dan kesatuan harus menjadi pegangan pengungkapan warga bangsa sehingga tidak mudah dicerai beraikan atas dasar Perbedaan suku,agama,ras dan antargolongan.
Gubernur menambakan bahwa nilai-nilai musyawarah dan mufakat sebagai wujud kearifan bangsa Indonesia jangan sampai dikalahkan oleh kecenderungan memaksakan kehendak pribadi atau kelompok. Hal itu diselesaikan dengan cara ketimuran dan tidak hanya mengandalkan kemampuan ego dan logika tertentu.
“Musyawarah untuk mufakat merupakan karakter bangsa yang tidak mau menang sendiri tetapi bersedia mendengarkan dan menerima pandangan orang lain yang bertujuan untuk kebaikan bersama”
Belum Ada Komentar