Ketua Sinode GPM Ajak Umat dan Pelayan Lestarikan Budaya Ain Ni Ain
Langgur Suara Reformasi.Com.– Usaha Pulau Kei Kecil dan Kota Tual untuk memiliki Rumah Tinggal Pelayan Tuhan (Pastori) sejak 10 Maret 2010 akhirnya terwujud.
Langgur – Usaha Pulau Kei Kecil dan Kota Tual untuk memiliki Rumah tinggal Pelayan Tuhan (Pastori) sejak 10 Maret 2010 akhirnya terwujud.
Peresmian Rumah Pastori, ditandai dengan pengguntingan pita secara resmi oleh Istri Ketua Sinode GPM Pdt. Desy Maspaitela, Sabtu (11/3/2023), di gedung Pastori yang baru dibangun Jemaat Warwut Desa Warwut Kabupaten Maluku Tenggara.
Peresmian disaksikan langsung Ketua Sinode GPM Pdt.Elifas Maspaitela dan Ketua Majelis Pekerja Klasis Pulau-Pulau Kei Kecil dan Kota Tual Pdt.Iren Koljaan.
Akta Penabisan Rumah Pastori, dilaksanakan dalam kebaktian yang dipimpin Pdt.Emeritus Iwan Syahalaitua membahas Majelis Pekerja Klasis Pulau-Pulau Kei Kecil dan Kota Tual, Para Pendeta GPM se-Klasis PP.Kei Kecil dan Kota Tual serta warga Jemaat GPM Warwut.
Dalam sambutan pengresmian yang disampaikan Ketua Sinode Pdt. Elifas Maspaitela mengapresiasi dan merasa bangga atas kerja sama dan rasa persekutuan jemaat Warwut untuk bisa membangun Rumah Pastori.
Pdt.Elifas Maspaitela mengatakan, dirinya terberkati dan mendapat berkat luar biasa, lantaran momen peresmian pastori bersamaan dengan 16 tahun dirinya ditabis sebagai pendeta GPM.
“Pak Bupati dan hadirin semua,saya merasa hari ini saya mendapat berkat yang luar biasa. Karena tadi saya bisa menangkap ikan bubara dengan tangan kosong di Jemaat GPM Taar” ujar Pdt.Elifas Maspaitela.
Selain itu, dirinya juga mendapat berkat karena sehari sebelumnya dirinya bisa bertemu dan mendengaar apa yang disampaikan warga Yarler Jemaat GPM Tual yang terkena dampak konflik sosial beberapa waktu lalu.
Menurut Pdt.Elifas Maspaitela bagi warga GPM dalam membangun Gedung fisik adalah merupakan hari-hari untuk bergumul dan berdoa. Termasuk hari-hari yang mengajar umat GPM untuk sabar menanti jawaban Tuhan sehingga warga GPM jangan menjadi gereja yang gamang untuk memasang dada seolah-akan warga jemaat yang mampu dan sanggup.
Tetapi menjadi gereja yang lebih rendah hati karena Tuhan punya cara yang unik untuk menjawab doa umat dan pelayan GPM. Saat Tuhan menjawab semua yang Tuhan janjikan maka umat dan pelayan GPM sudah siap, termasuk momentum peresmian Pastori Jemaat Warwut.
“Saat kita menantikan jawaban dari pergumulan dan permohonan yang kita sampaikan kepada Tuhan maka itulah waktu Tuhan yang luar biasa yang dianugerahkan kepada umat,” ujarnya.
Silih berganti pendeta melayani jemaat GPM Warwut dan pembangunan pendeta ini merupakan salah satu pergumulan semua umat.
“Tuhan menjawabnya di hari ini. Dangke untuk semua orang Warwut. Ibu Pdt Warwut, tangisanmu adalah kebahagian kita bersama” ujar Pdt.Elifas Maspaitela.
Selanjutnya, pendeta yang akan melayani di Warwut sudah saatnya lebih fokus dalam rangka pengembangan aspek yang lain sehingga pertumbuhan umat dan pelayanan kita akan semakin berkembang.
Sebagai pimpinan gereja, Pdt.Elifas Maspaitella mengharapkan dukukan dari umat di Warwut untuk tugas-tugas khusus GPM dan senantiasa menjalin hubungan persaudaraan yang harmonis dengan dewan stasi bersama semua umat Katolik di Warwut.
Disampaikan dengan persaudaraan sejati yang terbentuk maka kita akan membangun Maluku Tenggara yang lebih hebat lagi.
Gereja melalui Klasis Kei Kecil dan Kota Tual harus mendukung semua proses pembangunan di Maluku Tenggara dan Kota Tual kedepan sehingga kedua daerah ini akan lebih bertumbuh dan berkembang.p
“ibu dan bapak basodara semua, saat ini ketua DPRD Provinsi berasal dari orang Kei.Uskup juga orang Kei” kata Maspaitella.
Ia menambahkan, kualitas sumber daya manusia selain harus dikembangkan tetapi saat ini mendapat tanggung jawab besar untuk menata kehidupan manusia.(Ser)
Belum Ada Komentar