
Dandim 1513/SBB: Pentingnya Ketahanan Pangan dan Kolaborasi dalam Membangun Daerah
SUARAREFORMASI.COM.SBB - Dalam kegiatan Sosialisasi Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digelar di Kabupaten Seram Bagian Barat, Dandim 1513/SBB Letkol Inf. Rudolof Glen Paulus menyampaikan tentang pentingnya kolaborasi berbagai pihak dalam mewujudkan ketahanan pangan dan pembangunan daerah
Letkol Inf. Rudolof Glen Paulus mengawali Perayaannya dengan memperkenalkan dirinya sebagai putra asli Maluku yang telah bertugas di beberapa wilayah Indonesia, termasuk Aceh, Papua, dan kini kembali di Maluku.
Ia menekankan pentingnya mengambil langkah nyata sesuai Arahan Presiden RI dan Panglima TNI dalam mendukung ketahanan pangan nasional, yang menjadi salah satu fokus pemerintah saat ini.
Menurutnya, konsep ketahanan pangan tidak hanya menjadi tanggung jawab TNI dan Polri, tetapi juga pemerintah daerah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait. Ia menyoroti program dapur sehat sebagai salah satu upaya strategi dalam meningkatkan nutrisi anak-anak sekolah, mengurangi angka stunting, dan menggerakkan roda perekonomian lokal.
“Dapur sehat ini bisa menjadi solusi besar. Jika di setiap kecamatan berdiri satu hingga tiga dapur sehat, maka perputaran ekonomi bisa mencapai Rp20 miliar. Namun, hal ini memerlukan dukungan semua pihak, termasuk pemerintah daerah, Dinas Pertanian, Dinas Kesehatan, dan masyarakat untuk menyediakan bahan-bahan pokok seperti ikan, telur, sayur, dan lainnya,” ujar Letkol Paulus.
Selain ketahanan pangan, Dandim juga menyampaikan tentang pentingnya sistem pertahanan semesta dalam menjaga kedaulatan negara. Ia menekankan bahwa Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah, baik di darat maupun laut, sehingga perlu adanya strategi pemeliharaan yang matang.
“Jika wilayah kita tidak mempersiapkan logistik dan sumber daya, maka kita akan kesulitan menghadapi situasi darurat, termasuk jika terjadi konflik. Oleh karena itu, semua pihak harus bersinergi untuk membangun sistem pertahanan yang tangguh,” tambahnya.
Letkol Paulus juga mengungkapkan perintah Presiden RI Prabowo Subianto terkait pembentukan batalion Cadangan Pertahanan Rakyat (CDR) di setiap kabupaten. Satu batalyon ini akan mengerahkan 1.019 personel dan memerlukan lahan seluas 60 hektar untuk mendukung operasionalnya, termasuk dalam membantu penanganan bencana.
“Saya membutuhkan kerja sama dari semua pihak untuk menyediakan lahan. Ini bukan hanya untuk perlindungan, tetapi juga untuk membantu masyarakat dalam situasi bencana dengan peralatan berat yang disiapkan,” jelasnya.
Di akhir perayaannya, Letkol Paulus mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap organisasi yang mengatasnamakan badan bisnis nasional tanpa koordinasi resmi. Ia mengajak semua pihak untuk menjaga komunikasi dan sinergi dalam membangun Seram Bagian Barat demi kesejahteraan bersama. (Ser)
No Comments