Buka Musrembang Kei Besar Selatan, Bupati Hanubun: Saya Harus Melayani
Langgur.Suara Reformasi.Com. Bupati Maluku Tenggara M.Thaher Hanubun didampingi Kapolres Maluku Tenggara AKBP.Frans Duma membuka secara resmi Musrembang Kecamatan Kei Besar Selatan yang ditandai dengan Pemukulan Gong.
Kegiatan Musrembang itu sendiri digelar di balai ohoi Ohoirean kecamatan Kei besar Selatan, Senin awal pekan.
Bupati dan rombongan dijemput warga setempat dengan tari dan doa adat juga penyematan syal lalu diantar menuju tempat kegiatan.
Sebelum bupati menyampaikan sambutanya ada perwakilan masyarakat di kecamatan menyampaikan terimakasih dan apresiasi juga dukungan kepada bupati atas banyak capaian yang telah dibuat oleh bupati dalam kepemimpinanya mewakili warga masyarakat kecamatan tersebut
Dalam sambutanya, Bupati Thaher menyampaikan bahwa apa yang dirasakan tokoh-toko agama di Kei Besar, juga dirasakan oleh dirinya sendiri.
“Saya harus melayani semua orang tanpa membedakan satu dengan yang lain. Harta jabatan, yang dalam bahasa Kei disebut “harta i bluir ne minan i umat”, harta, jabatan itu akan pergi. Tapi kasih itu akan abadi dan kasih itu pasti menembus batas,” papar Hanubun.
“Bukan basa-basi, bukan ucapan tapi kita juga harus merasakan yang lain. Ada orang di sini yang menjalankan tugas sebagai ASN. Guru, bidan dan lainnya tetapi ada orang lain juga disini melayani umat, pendeta, pendeta, ustad. Bagaimana mereka melayani kita, tetapi kita tidak melayani mereka. Di mana rasa keadilan itu. Keadilan menurut Tuhan, bukan keadilan menurut saya, atau saudara. Keadilan yang dimaksud adalah menurut Tuhan. Kasih menurut Tuhan, bukan kasih saya sendiri,” imbuhnya.
“Dalam hidup sehari-hari, bila tidak ada kecocokan dalam rumah tangga, dalam bertetangga, dalam kampung, antar kampung mari kita selesaikan. Itu perintah Alkitab, jika ada payung di antara kamu maka selesaikanlah sebelum matahari terbenam (Yesaya). Dalam Islam juga sama jika ada kerugian di antara kamu, selesaikan sebelum fajar matahari terbit,” ujar Hanubun.
“Yang terakhir, Tuhan tidak akan merubah nasib manusia kecuali kita berusaha merubah nasib kita sendiri. Maka kita hadir ditempat ini untuk membicarakan, memikirkan apa yang harus kita lakukan pada tahun 2024 nanti. Tentu kita evaluasi, 2018,hingga 2022 dan saat ini masuk 2023 kita akan liat hasilnya dan menjadi bahan evaluasi untuk kita menuju tahun 2024. Itu tujuannya kita hadir disini dalam mengikuti kegiatan musrembang,” imbuhnya.
Hanubun juga berpesan kepada camat untuk menunjuk bila hasil musrembang ini selesai harus menunjuk orang-orang yang mampu berdiplomasi untuk bertemu dengan pimpinan OPD agar membicarakan kira-kira dari 10 prioritas yang mau disampaikan oleh kecamatan Kei Besar Selatan, mana yang paling diutamakan.
“Di situlah harus ada kemampuan pak camat, staf dapat menunjukkannya dengan baik sehingga dimuat dalam RAPD tahun 2024. Dari hasil musyawarah ini dikumpulkan dan dibicarakan awal Maret nanti. Saya sebenarnya di Jakarta, namun saya harus bertemu dan berbicara dengan saudara sekalian. Jadi dari situ kepala-kepala ohoi atau siapa saja yang dipercayakan ikut dalam musrembang kabupaten harus mampu menjelaskan kepentingan-kepentingan Kei Besar Selatan itu apa,” tukas Hanubun.
“Kalau sudah itu akan dituangkan dalam rencana yang akan saya bawa ke Jakarta bersama pimpinan OPD untuk dibahas bersama dengan tim asistensi BAPPENAS dan itu jarang dimiliki kabupaten lain di Maluku. Itulah yang menyebabkan kita punya tim asistensi disana. Kita bahas bersama dan bila sudah oke naik lagi ke D.(Ser)
Belum Ada Komentar