BMW Berharap ISKA, PK Dan PWKI Maluku Memberikan Kontribusi Bagi Pemerintah Kota Ambon.
Suara reformasi.Com.Ambon. Penjabat Walikota Ambon, Drs Bodewin Melkias Wattimena ( BMW) berharap kehadiran Ikatan Sarjana Katolik (ISKA) Pemuda Katolik (PK) dan Paguyuban wartawan Katolik Indonesia (PWKI) Maluku, pada proses pelantikan nanti, diharapkan menjadi _starting point_ untuk ikut memberikan kontribusi positif bagi pemerintah kota Ambon.
Harapan itu disampaikan Bodewin Melkias Wattimena (BMW) ketika silatuhrami dengan Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI), Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) dan Pemuda Katolik (PK) Maluku yang berlangsung di Ambon, Sabtu (11/05/24) sore.
Dirinya berharap setiap komponen pemuda di kota Ambon, bukan hanya menjadi pengoreksi melainkan ikut memberikan kontribusi positif supaya kedepan kota Ambon harus membenahi diri lebih baik lagi.
" Saya sampaikan ke OKP dan Ormas - Ormas bahwa pemerintah ini, tujuannya cuma satu mensejahterakan masyarakat, dalam upaya mensejahterakan masyarakat itu tentu ada banyak hal yang mesti di koreksi dan diberikan masukan, peran itu ada pada OKP, LSM, dan Ormas di kota Ambon, kita harus merubah pola bahwa Parlemen jalanan itu hari ini sudah tidak lagi menjadi sesuatu yang penting, yang penting adalah apa yang menjadi kemampuan dari organisasi -organisasi ini memberikan kontribusi pikiran- pikiran positif bagi pemerintah, karena pemerintah tidak mampu melihat semua hal, OKP dan ormas-ormas inilah yang melihat dari luar, dan dia tau persis apa yang pemerintah belum lakukan. Nah ini bisa masuk dan bekerja bersama, karena itu OKP hari ini memberikan masukan untuk bersih bersih sungai, membersihkan sampah di laut, membersihkan saluran got dan lain-lain silahkan pemerintah kota akan memfasilitasi, anggarannya OKP, LSM, Ormas yang merancang anggarannya, "Ungkap Penjabat Walikota BMW, disela-sela pertemuan itu. Seraya mengingatkan kalau setiap organisasi dimana terdapat AD dan ART bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat, sama halnya dengan pemerintah.
"Ini merupakan bagian daripada pengabdian organisai-organisasi kepada masyarakat, karena sebagai pejabat walikota membaca semua anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) dari Ormas untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat, memperjuangkan keadilan, melawan ketidakadilan, ini sama dengan tugas pemerintah, jadi diharapakan LSM, OKP, Ormas-ormas dia berjalan dengan pemerintah. Saya berharap dari 3 organisasi ini mau mengkritisi pemerintah itu bagian dari tugas organisasi kemasyarakatan, kalau pemerintah berjalan tidak sesuai dengan tujuan tadi yang mensejahterakan masyarakat, dan pemerintah juga dalam mengambil keputusan untuk sebuah kepentingan kebijakan publik tidak mudah, kita akan menyiapkan alternatif yang banyak, lalu kita memilih alternatif yang mencapai tujuan yang pemerintah inginkan tetapi juga tidak memberatkan masyarakat, itu alternatif keputusan yang kita lakukan selama ini. Karena itu saya berharap ke 3 organisasi ini musti menjadi mitra pemerintah kota Ambon karena apa, ada banyak persoalan yang belum diselesaikan hari ini, "pinta BMW.
Kontribusi pikir musti lahir dari organisasi ini, misalnya bagaimana wartawan mendudu-kan posisi pemerintah dan media atau wartawan ini sebagai mitra pilar ke 4 demokrasi.
Pilar demokrasi dimaksud, selain eksekutif, legislatif, dan yudikatif, pers mempunyai perannya, yaitu memberikan informasi yang obyektif tidak karena kepentingan.
Apabila media memberitakan yang obyektif lalu transparan pasti semua pada baik-baik saja.
Hubungan media dengan berbagai pihak ini, ter kadang masuk ke hubungan personal dan atau sudah tidak lagi obyektif tapi berdasarkan pesanan, itu yang tidak kita inginkan terjadi di kota Ambon.
"Obyektifitas itu harus menjadi jiwa dari pers, supaya masyarakat mendapatkan informasi yang betul-betul obyektif lalu berimbang, artinya mau memberitakan sesuatu, narasumber ada tapi sebaiknya konfirmasi dulu dengan pemerintah karena mungkin saja narasumber ini ada titipan nuansa politik di situ lalu sesukanya dia berbicara tanpa di konfirmasi dengan pemerintah kota maka opini publik akan terbentuk bahwa pemerintah itu tidak benar, padahal belum tentu, "Harap Bodewin Melkias Wattimena yang juga sebagai Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD Provinsi Maluku ini.
*Terkait dengan Pemuda*
Menurut penjabat Walikota, selama dua tahun terakhir, pemerintah kota Ambon cukup memberikan perhatian kepada organisasi kepemudaan, termasuk mendukung berbagai program yang dicanangkannya. Disadari bahwa dari berbagai kegiatan itu, tidak semuanya terpenuhi, tetapi yang jelas sebisa mungkin pemerintah kota mengapresiasi dan ikut bersinergi didalamnya.
"Dua (2) tahun ini, kita memberikan ruang yang sangat luarbiasa kepada pemuda di kota Ambon, mau buat apa saja selagi kita bisa bantu, kita bantu. Mungkin ada juga yang tidak sempat dibantu, tetapi komitmen pemerintah adalah membantu karena ada hibah di kesbangpol yang dialokasikan untuk kepentingan pemuda, "pemuda mau buat acara apa yang penting tertanggung jawab, proposalnya dikasi masuk, organisasiny sudah terdaftar di pemerintah kota, kita bantu", urai pejabat Walikota.
Terkait soal sarjana pemerintah kota mengakui pengangguran di kota ini sekarang adalah pengangguran intelektual, setiap tahun paling tidak tiga sampai empat ribu sarjana yang dihasilkan oleh sejumlah universitas yang ada di kota ini, dia tidak bisa termanfaatkan dengan baik karena ketersediaan lapangan kerja yang terbatas di kota Ambon. Menurutnya kecenderungan para sarjana adalah termotivasi untuk menjadi ASN, TNI dan Polri, padahal kuota yang tersedia di instansi pemerintah, TNI dan Polri tidak bisa menampung semua lulusan perguruan tinggi yang ada di kota ini, akhirnya yang terjadi adalah banyak sarjana yang menganggur di kota Ambon saat ini. Padahal dengan adanya kurikulum merdeka yang diterapkan saat sekarang ini, sarjana tidak lagi keluar dan bergantung kepada yang lain tapi dia musti mandiri, karena dia sudah diberikan ruang selama dia magang di setiap instansi atau perusahaan swasta agar menambah pengalaman sehingga ketika dia lulus dari sebuah universitas misalnya, dia sudah bisa mandiri, dan tidak lagi berharap pada PNS atau TNI Polri.
Pendidikan fokasi yang ingin dikembangkan hari ini kata penjabat Walikota Ambon, dilihat sangat bermanfaat. Lantas saja pihaknya melakukan mitra kerjasama dengan UNPATI, UKIM dan sejumalah universitas lainya memberikan ruang kepada mahasiswa untuk magang. Tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman di lingkup pemerintah kota.
"Tujuannya adalah ketika mahasiswa bersangkutan lulus kuliah, dia tidak bergantung kepada tes tes yang sulit diperoleh atau diwujudkan, tetapi dia bisa mandiri, pemerintah kota punya kebijakan hari ini adalah di sektor UMKM misalnya membangun ekosistem ekonomi kreatif, tahun lalu itu pemerintah empat ribu UMKM baru muncul di kota Ambon itu yang membuat pemerintah provinsi mendapat pengahargaan, UMKM baru ini kita fasilitasi dengan cara apa? Diberikan nomor induk berusaha secara GRATIS, bantuan modal usaha, digital marketing, karena itu UMKM kota Ambon sudah luar biasa, jangkauannya sudah sampai ke luar negri, produk-produknya sudah sampai ke luar negri, karena kita tidak punya industri besar di kota Ambon yang bisa menyerap tenaga kerja, dia berbed dengn provinsi Maluku Utara yang punya banyak tambang yang mampu menyerap banyak tenaga kerja, dan orang berbondong-bondong ke sana, "jelasnya.
Kota Ambon lanjut BMW, cuma bertahan di tiga sektor; yaitu perdagangan, jasa dan pariwisata. Tiga hal ini, yang oleh pemerintah kota menggabungkannya dengan ekonomi sistem kreatif.
"Kita berharap masyarakat kota Ambon bisa mandiri secara ekonomi, dalam konteks itu maka sarjana Katolik (ISKA) bantu pemerintah untuk memberikan sumbangsih pikiran yang positif, kenapa kita membuka ruang terbuka publik (RTP) yang banyak disitu akan dimanfaatkan untuk masyarakat bisa berusaha membentuk pusat pusat UKM baru, contoh tante tante bisa berjualan pisang goreng disitu, sarjana-sarjana yang bisa menciptakan inovatif silahkan masuk ke situ, itu bagian dari pada pemerintah kota memfasilitasi peluang masyarakat untuk berusaha. Pemerintah kota juga tengah berusaha dengan pemerintah Belanda untuk program pasca Sarjana dibiayai ketika ikut tes ketika lulus dia akan diberikan beasiswa. Dilain sisi juga kerjasama di bidang sosial budaya, pendidikan, dan ekonomi kreatif.
Dia mengakui, ketika menjabat walikota, berbagai terobosan dilakukan termasuk menciptakan rumah kemasan, rumah Khasan itu dengan sebuah pergumulan yang berat itu disediakan alat-alat kemasan ini dimaksudkan supaya UMKM tidak harus membelinya di luar Maluku. Bahkan dalam rencana tersebut, diberikan secara GRATIS, supaya UMKM yang baru tumbuh tidak mati layu, karena membuat kemasan itu butuh dana yang banyak.
Pabriknya kemasan itu, dibangun di Kawasan Desa Passo tapi sayangnya selama enam (6) beroperasi, segala bentuk aktifitas terhenti lantaran terjadi proses pencurian.
Sejauh ini, penghentian itu belum diketahui motifnya, tetapi hal itu bertujuan untuk menghambat lajunya pertumbuhan ekonomi di kota ini.
"Enam bulan berproses luar biasa tetapi orang pencuri semua aset aset tersebut, ketika penjaga hari minggu ke gereja seluruh alat produksi dicuri, kita punya mesin mesin kemasan, komputer desain yang mahal harganya habis dicuri, padahal ketika DPR RI berkunjung ke kota Ambon sangat mengapresiasi pabrik tersebut mereka mengatakan luar biasa, rumah kemasan kota Ambon tidak kalah bersaing dengan Jakarta dan Surabaya, mau buat dari kertas OK, plastik OK, tinggal desain saja laku cetak tapi semua itu Hancur," kesal BMW.
Ini adalah upaya pemerintah kita memfasilitasi UMKM di kota ini.
Dirinya berharap pada saat pelantikan PWKI, ISKA, dan Pemuda Katolik nanti pada tanggal 20 Mei 2024, dijadikan sebagai _starting point_ supaya memberikan kontribusi bagi pemerintah kota Ambon, sebab pemerintah kata Bodewin tidak akan mampu sendiri bangun kota ini, "kita membutuhkan partisipasi semua pihak, kesadaran semua pihak, untuk mendukung berbagai kebijakan pemerintah kota, kalau tidak percuma, "Harap BMW yang juga sebagai Bakal Calon Walikota Ambon yang sebentar nanti pada tanggal 24 Mei 2024 nanti, mengakhiri masa jabatannya sebagai penjabat Walikota Ambon ini. (Ser)
Belum Ada Komentar