Bagian firman Tuhan hari ini (LPJ GPM) Matius 11 :28-30
Mengisahkan ttg adanya tuntutan hukum taurat yg harus di ikuti oleh orang Yahudi.. Orang Yahudi hidup dalam taurat dan tradisi lisannya yg menghasilkan bnyk aturan yg harus mereka taati tanpa konflik. .Jelas ini sangat melelahkan jiwa manusia,tetapi di dalam Kristus,manusia hidup dalam kemerdekaan Kristus..Karena itu dalam perikop yg berjudul "Ajakan penyelamat" ini, Matius mengungkapkan ucapan syukur sebagai kedamaian .. Aturan aturan dalam tradisi Yahudi itu melarang para rabi Yahudi atau kaum intelektual menolak Yesus, sementara orang miskin, yang sakit dan terpinggirkan justru menerima Yesus. Banyak kota yang merasa belum terasing.. Karena itu Yesus mengundang mereka yang belum menyentuh dan membiarkan lesu dan berbeban berat untuk datang kepadanya,
-----------------------------------------
Hidup dapat kita bayangkan seperti gelombang ombak. Ombak yang terus menerus menghempas pantai. Terkadang ombak itu kecil dan membuat kehidupan menjadi indah, namun terkadang gelombang ombak itu begitu dahsyatnya sehingga dapat mengikis kehidupan kita. Demikian juga dalam kehidupan ini. Kita terus menerus diperhadapkan dengan gelombang permasalahan kehidupan ini. Masalah yang membuat kita tidak bisa melihat jalan keluar. Beban yang menekan kami begitu berat sehingga kami tidak mampu lagi melangkah.
Namun Allah mengetahui beban berat yang harus kita pikul dan mencintai kita. Yesus adalah bukti kasih Allah bagi dunia ini. Oleh karena itu Tuhan Yesus mengundang kita untuk ikut dalam kasih Allah. Yesus mengundang semua yang letih lesu dan berbeban berat agar mendapatkan kelegaan. Bagaimana caranya kita mendapatkan kelegaan itu ?
Yesus berkata, pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku. Hal ini berarti bahwa Tuhan Yesus bukannya melepaskan kita dari permasalahan hidup. Memang permasalahan hidup tidak akan hilang selama kita masih memiliki kebutuhan dan keinginan dalam kehidupan ini. Sebaliknya Yesus meminta kita memakai kuk yang dipasangNya. Hal ini berarti Yesus memberikan diriNya agar kita bersama-sama menghadapi masalah hidup kita. Kita tidak sendirian dalam memandang pergumulan hidup ini. Cara manusia memandang pergumulan hidup ini justru membuat kita semakin khawatir, takut dan hilang harapan. Kita membutuhkan cara pandang ilahi untuk melihat kehidupan ini. Yesus mengungkapkan bahwa manusia sering kali khawatir akan banyak hal, misalnya makanan dan pakaian.
Namun Yesus mengatakan bahwa carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari esok, karena hari esok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.” Lebih lagi, Yesus tidak hanya memberi cara memandang hidup, tetapi Yesus menjadikan dirinya sebagai cara memandang pergumulan kehidupan ini. Karena itu kita harus selalu ingat akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kita menjadi lemah dan putus asa.”
Oleh karena itu, marilah kita datang kepada Yesus dan belajar kepadaNya. Dari kerinduannya tentang Yesus, peristiwa kelahiranNya, pengajaranNya, mujizatnya, penderitaanNya, kematianNya, kebangkitanNya dan kebangkitanNya ke Surga merupakan pelajaran yang mengungkap kelemahlembutan dan kerendahan hati Tuhan Yesus. Inilah kasih Allah yang memberikan ketenangan kepada jiwa manusia. Dengan belajar dan menjadikan kehidupan Tuhan Yesus sebagai cara pandang perjuangan kehidupan kita, kita akan mampu menghadapi setiap pergumulan hidup ini.
Firman Tuhan menyapa dan melarang kepada kita untuk sllu datang kepada Yesus dan membawa salib salb kita, membawa segala keluh kesah kita di bawah kaki salibNya, dan percayalah bahwa Tuhan Yesus pasti akan memberikan kelegaan kepada kita..
Slmt beraktivitas..Tuhan Yesus sllu berkati setiap langkah, rencana dan keputusan kita hari demi hari..Shalom🙏☺️
Belum Ada Komentar