Bagian firman Tuhan hari ini (LPJ GPM) Ayub 5:17-27,
menceritakan bahwa dalam hidupnya, Ayub dengan sungguh-sungguh percaya bahwa Allah menyertai hidupnya..Oleh karena ia bersedia dibentuk oleh Allah melalui setiap hal yg terjadi dalam hidupnya.. Saat ia merasakan kesesakan dalam hidupnya, Ayub tidak lantas mengutuk Tuhan atas apa yang terjadi padanya..Ayub juga tidak memandangnya sebagai sebuah hukuman dari Tuhan..Ayub justru memandangnya sebagai cara Tuhan untuk mendiidik dan mengajaknya untuk semakin mendekat dan menyerahkan hidupnya kepada Tuhan.. Dengan hati yang rendah, Ayub meneruma didikkan Tuhan karena Ayub percaya akan kasih setia Tuhan, bahwa Tuhan tidak akan meninggalkan umatNya yang terluka..Tetapi Tuhan akan menyembuhkan dan menguatkan umatNya
Mendapat teguran itu tidak enak..Rasa malu, kecewa, sedih,bahkan kesal atau marah bisa menjadi reaksi dari yg mengalami..Meski tidak enak, teguran biasanya merupakan akibat dari kesalahan yg kita buat sendiri dan bertujuan utk mengingatkan kita agar tidak berulang lagi sehingga lebih baik kedepannya..
Bagaimana jika sampai Tuhan sendiri yang menegur? Hal itu sangat mungkin terjadi. Ketika kita salah atau terlalu jauh menyimpang dari jalan Tuhan, maka jangan salahkan Tuhan jika Ia menegur kita. Teguran Tuhan itu tidak bisa diuraikan secara pasti. Bisa saja dalam satu kesempatan Tuhan menegur kita dengan penuh kelembutan, akan tetapi bisa saja di kesempatan lain, Tuhan menegur kita dengan keras. Teguran Tuhan tidak dapat kita prediksi, tetapi ketika Tuhan menegur kita, itu adalah tanda bahwa Tuhan masih sayang dengan kita. Bayangkan jika kita berdosa dan Tuhan membiarkan kita begitu saja, tentu kita akan semakin jauh dari Tuhan bukan? Itulah mengapa Alkitab mengatakan “Berbahagialah orang yang ditegur Tuhan”.
Perbedaan antara teguran Tuhan dengan teguran manusia adalah bahwa Tuhan tahu batas teguran yang pas bagi kita. Tuhan adalah Tuhan yang menciptakan kita. Ia jauh lebih mengenal kita daripada orang lain. Ketika Tuhan menegur kita pun, Tuhan tidak hanya menegur dan meninggalkan luka di hati kita. Tuhan juga akan membabat dan menyembuhkan kita. Teguran Tuhan selalu pas dengan kondisi kita. Tidak pernah Tuhan “memukul” terlalu keras yang tidak mampu kita tahan, tetapi tidak pernah Tuhan “memukul” terlalu pelan sehingga kita tidak lembab.n
Firman Tuhan menyapa dan mengingatkan kita bahwa, ketika Tuhan menegur, kita mampu meresponi teguran Tuhan tersebut. Apakah ketika Tuhan menegur kita, justru kita lari dari Tuhan? Bukankah Tuhan memiliki maksud baik untuk menegur kita? Sudah selayaknya kita harus mengucap syukur bahwa Tuhan masih mau menegur kita. Jangan pernah kita menolak teguran Tuhan. Tetapi terimalah teguran Tuhan dengan kegembiraan, karena kita tahu bahwa teguran Tuhan itu pasti mendatangkan kebaikan bagi kita, dan bukan mendatangkan celaka atas hidup kita..
Slmt beraktivitas..Tuhan Yesus berkati setiap langkah, rencana dan keputusan kita hari demi hari..Shalom🙏☺️
Belum Ada Komentar