WIDYA MI RESMIKAN POJOK PEDULI TBC-STUNTING MANDIRI DI DESA KATALOKA, SBT
Gorom.Suara Reformasi.Com. Duta Perangi Stunting Provinsi Maluku Widya Pratiwi Murad meresmikan Pojok Peduli TBC - Stunting Mandiri, yang dilaksanakan oleh Balai Kesehatan Paru Nasional Masyarakat Provinsi Maluku di Desa Kataloka Kecamatan Pulau Gorom Kabupaten Seram Bagian Timur, Pada Rabu (15/3/2023).
Turut Menyaksikan Secara Langsung Gubernur Maluku Murad Ismail, Bupati Seram Bagian Timur dan Ina Parenting SBT, Sekda Maluku Sadali Ie dan Istri, Sekda Kabupaten SBT dan Istri, pimpinan OPD lingkup Pemerintah Provinsi Maluku dan Kabupaten SBT, Kepala Balai Kesehatan Paru Masyarakat Provinsi Maluku, beserta pihak lainnya.
Duta Parenting Provinsi Maluku, dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan ini sebagai bentuk perhatian BKPM Maluku dan jajarannya untuk berpartisipasi dalam pencegahan stunting, dengan tetap berkolaborasi bersama Dinas terkait.
“Kegiatan ini dilaksanakan di Kataloka, karena Kataloka adalah salah satu lokus lokus yang prevalensi penyakit TBC nya tinggi, nantinya hal yang sama juga akan dilanjutkan di daerah lain, yang merupakan lokus TBC.” Tambahnya.
Widya juga menyampaikan, gejala dari stunting dan tbc dapat dikatakan memiliki ciri-ciri yang hampir sama, oleh karena itu perlu kejelian untuk menyikapinya.
“Berdasarkan data WHO, india kembali menduduki peringkat kedua setelah India mengaitkan jumlah pengobatan TBC, sementara untuk Provinsi Maluku dengan proporsi pasien TBC yang pengobatannya sebanyak 48,5% menjadi urutan ke-18 di Indonesia dari 34 Provinsi, dan untuk SBT menjadi provinsi ke- 5 dari 11 kabupaten kota, yang proporsinya 45.3%, sementara data prevalensi stunting balita di Provinsi Maluku masuk urutan ke-13 di Indonesia dengan proporsi 26,1%, untuk SBT saat ini turun menjadi 24.1% yang sebelumnya berada di angka 41,1% , ini semua karena kepedulian Pemerintah SBT dan Ina Parenting, dan saya yakin prevalensi stunting di SBT bisa turun lagi dan menjadi contoh bagi kabupaten lainnya.” Jelasnya
Ia juga mengatakan, kegiatan ini sangat penting sebagai upaya penanggulanagn tbc yang sistematis dan komprehesif di maluku. Sekaligus mendukung program pemerintah dalam eliminasi TBC, tahun 2030 serta sebagai ikhtiar memutuskan mata rantai penularan penyakit TBC, menemukan kasus baru, pengobatan sampai sembuh, perbaikan lingkungan dan perbaikan gizi yang berat kaitannya dengan penurunan prevalensi stunting.
“Saya menyambut baik pembentukan dan pencanangan desa peduli TBC-Stunting Mandiri di kecamatan Gorom SBT, di mana artinya desa ini adalah desa yang warganya peduli secara gotong royong untuk menemukan penyakit TBC, agar bisa diobati sampai sembuh dengan memperhatikan perbaikan gizi, lingkungan, guna menurunkan juga prevalensi stunting.” Ungkap Ina Latu.
Menutup sambutannya juga, ia mengatakan motor penggerak program kegiatan ini adalah kader yang terhubung, dengan pengetahuan mengenai TBc dan stunting untuk nantinya akan berfungsi pada pojok peduli TBC-Stunting di kantor desa kataloka atau kantor camat pulau Gorom, sehingga diharapkan seluruh masyarakat yang mendapatkan pelayanan, wajib mendapatkan informasi, edukasi, mengenai tbc dan stunting, dari kader yang bertugas pada pojok peduli tbc stunting, yang telah dilaunching.
Sementara itu Gubernur Maluku dalam sambutannya mengatakan, atas nama Pemerintah Provinsi Maluku, kami memberikan apresiasi yang luar biasa kepada Bupati Seram Bagian Timur yang telah memberikan perhatian besar terhadap pembangunan di bidang kesehatan di kabupaten SBT.
“Pencanangan Desa Peduli TBC-Stunting, merupakan langkah strategis untuk menurunkan angka stunting dan Pasien TBC di wilayah ini, dan semua langkah ini dapat diikuti oleh Bupati Walikota se-Maluku, dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan guna mewujudkan peningkatan derajat kesehatan di Provinsi Maluku. ” Ungkapnya.
Diirnya juga mengatakan, Desa peduli TBC Stunting ini merupakan upaya penanggulangan TBC yang sistematis dan komprehesif sekaligus mendukung program pemerintah dalam rangka eliminasi TBC di tahun 2030.
“Saya berharap masyarakat dapat ikut berpartisipasi aktif untuk memutuskan mata rantai penularan TBC serta perbaikan gizi, guna menurunkan angka stunting dan TBC di wilayah Seram Bagian Timur.” Jelasnya.
Pada kesempatan itu Mantan Dankor Brimob itu, juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan yang selama ini telah berupaya keras untuk mewujudkan dan meningkatkan kesehatan masyarakat termasuk penurunan angka pasien TBC dan penderita stunting di Provinsi Maluku.
“Sinergitas dan kolaborasi ini harus terus ditingkatkan melalui program dan kegiatan lintas sektor yang komprehensif untuk mewujudkan visi misi Provinsi Maluku yaitu Maluku yang terkelola, jujur, bersih dan melayani, terjamin dalam kesejahteraan dan berdsaulat atas gugusan kepulauan.” Tutupnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan membangun kesepahaman antara Gubernur dan Bupati, tentang program percepatan pelaksanaan dan kegiatan desa peduli tbc-stunting mandiri di Kecamatan Pulau Gorom Kabupaten SBT, yang dilanjutkan dengan pengguntingan pita pojok Peduli TBC Stunting oleh Duta Parenting Provinis Maluku Widya Pratiwi Murad didampingi Gubernur Maluku Murad Ismail.
Pada kesempatan itu juga turut menyerahkan bantuan Kube Keluarga tahun 2023, untuk 7 Desa di kecamatan pulau Gorom dengan jumlah bantuan masing-masing desa Rp. 30.000.000. (Ser)
Belum Ada Komentar