UPAYA IKAPATTI MENINGKATKAN SDM DENGAN PELATIHAN CAT
AMBON.Suara Reformasi.Com.Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Alumni Universitas Pattimura (IKAPATTI) terus melakukan berbagai variasi kepada para lulusan Unpatti dalam meningkatkan sumberdaya manusia (SDM) yang siap pakai. Kegiatan Pelatihan Computer Assisted Test (CAT) yang diperuntukan bagi alumni Universitas Pattimura Ambon ini, bertujuan untuk mempersiapkan para alumni dalam sistem pegawai kontrak yang menjadi kebijakan pemerintah saat ini. Istilah P3K atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja.
Kondisi ini tentu menjadi perhatian serius dari DPP IKAPATTI melakukan sebuah terobosan sebagai bagian dari menyiapkan para alumni menghadapi setiap kebijakan yang dilakukan pemerintah pada umumnya terkait dengan diberlakukannya sistem pegawai kontrak.
“Kita melakukan kebijakan ini sejak dini guna mempersiapkan SDM para alumni, terutama dalam menghadapi sistem kontrak pegawai non PNS atau yang lasim disebut, P3K,” Ungkap Sekjen IKAPATTI, Agus Ufie S.Pd, M.Pd yang merupakan dosen pada Fakutas Keguruan Ilmu Pendidikan , Program Studi Sejarah itu.
Menurut Ufie, kegiatan pelatihan ini dilakukan secara kontinyu dan secara bertahap dikhususkan untuk para alumni. Untuk kelas pertama sebanyak 30 orang. Kegiatan ini dibuka oleh Ketua Harian IKAPATTI, Dr Rusland Tawari S.Pi M.Si sedangkan Ketua Tim dari kegiatan ini adalah Wakil Rektor (Warek) II Yantje Cipta Budi, SH. M.hum dan bertindak sebagai moderator adalah Kabag Kepegawaian Rektor Unpatti, Bpk Alexander Sakalessy, SH M.Hum
Ruslans Tawari mengemukakan, sala satu instrumen yang kita lakukan adalah untuk mengetahui akademik dari peserta yang mengikuti formasi atau tes P3K itu.
“Ikapatti merasa penting, untuk menyiapkan alumninya didalam menghadapi mekanisme tesnya itu. Tidak mungkin tes ini dilakukan tanpa pemahaman yang mendasar bagi calon peserta P3K itu melalui suatu penguatan pelatihan sistem CAT ini,”ungkapnya.
Oleh karena itu, Ikapatti mengambil strategi langkah-langkah, dengan melakukan pelatihan yaitu mendatangkan pelatih ahli bidangnya.
"Kita ketahui bahwa di Maluku ini hanya baru satu orang yakni Dr Yantje Ciptabudi SH M.Hum yang merupakan Wakil Rektor II Unpatti Ambon, kita jadikan beliau untuk melatih para alumni kita untuk menghadapi Computer Assisted Tes (CAT) ini," ungkap Tawari.
Kita berharap agar dengan adanya pelatihan ini, dapat menambah tingkat kelulusan para alumni Ikapatti sesuai formasi.
Pengalaman lanjut Rusland Tawari, formasi yang disiapkan hampir 35 porsen tidak terserap, (tidak lulus Merah); itu kita sudah berjuang capai-capai untuk mendapatkan hasil maksimal, tapi ternyata tidak lolos; mereka jatuh karena sistem CAT
“Jadi ini kita persiapkan betul, makanya kita sebagai DPP IKAPATTI memberikan perhatian serius soal ini untuk bagaimana menyiapkan sumber daya para alumni melalui pelatihan ini.
Menurut Dr Tawari, peserta yang mengikuti pelatihan ini berasal dari lingkup Universitas Pattimura, selanjutnya dalam proses pengembagan kedepan, tentu kita berelaborasi dengan para bupati/walikota Maluku untuk para alumni mengukuti pelatihan serupa.
Jadi kita mendatangi para alumni di daerah-daerah mengikuti pelatihan instrumen CAT supaya bisa diikuti oleh para alumni kita, "urai Tawari".
Kegiatan ini dilakukan berdasarkan hasil diskusi dan evaluasi internal terkait dengan tenaga P3K di Unpatti dan kami sampaikan kepada Ketua Umum DR Muhamad Marasabessy hasil diskusi DPP Ikapatti tersebu lanjut Tawari, diterima dengan baik dan perlu segera direalisasikan.
Sementara itu Dessy Bungga pegawai honorer di Kamaritiman dan Kelautan Unpatti mengungkapkan kalau kegiatan yang diprakarsai DPP Ikapatti adalah sebuah langkah maju dan ini kita sebagai peserta sangat mengapresiasinya.
“Kita patut menyampaikan apresiasi yang luar biasa dari Dewan Pengurus Pusat Ikapatti terhadap kegiatan pelatihan CAT ini, terimakasi atas pemikiran luar biasa dimana langkah antisipasi untuk para alumni bisa penuhi target persahabatan sistem CAT khususnya Pegawai Pemeintah Dengan Perjanjian Kerja (P3K) pada topik Universitas Pattimura , "Ujar Bungga.
Meski begitu peserta juga sangat berharap, bahwa bukan hanya pada sistem CAT, tetapi bagaimana kedepan perjuangan kuota Honor di Lingkup Unpatti bisa diangkat harkat dan martabatnya.(SR)
Belum Ada Komentar