Seorang guru dan Petugas Sekolah SMA N 12 Ambon Tersengat Listrik Tegangan Tinggi
SUARAREFORNASICOM.AMBON - .Seorang guru dan penjaga sekolah SMA Negeri 12 Ambon terkena aliran listrik tegangan tinggi. Sampai sejauh ini tim medis Rumah Sakit Umum Daerah RSUD dr Haulussy Ambon, Provinsi Maluku masi berjibaku menyelamatkan nyawa keduanya.
Terpantau di rumah sakit rujukan milik pemerintah daerah ini, tengah berusaha menyelamatkan salah satu guru yang terlihat agak kritis, yakni bapak Yopi Manuhutu.
Manuhutu adalah guru pendidikan olahraga pada SMA Negeri 12. Demikian halnya dengan John Amanyapuno. John adalah seorang petugas penjaga sekolah di bekas bangunan dari Kanwil Agama Provinsi Maluku itu.
Keduanya tersengat aliran listrik tegangan tinggi saat hendak memasang umbul-umbul untuk menyemarakan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79.
Umbul-umbul atau bendera beraneka warna yang dipasang memanjang ke atas dan meruncing pada ujungnya itu, tanpa diperhatikan atau kurang kehati-hatian, keduanya terkena srum (listrik tegangan tinggi).
Pihak penanggung jawab SMA Negeri 12 Ambon, belum bersedia memberikan penjelasan apapun soal kejadian itu.
Kepala sekolah, tampak syok dengan kejadian yang menimpa kedua anak buahnya itu. Ia terlihat lemas dan tak bisa banyak berkata-kata, ketika menyambangi kedua korban di RSUD dr Haulussy Ambon.
Kejadian sekira pukul 09.45 WIT Jumat (09/08/24) pagi itu, memang karena faktor kurang hati-hati. Apalagi tiang atau perangkat umbul-umbul adalah pipa besi saat proses pemasangan bendera aneka warna ini, ujungnya terkena kabel listrik yang melintasi gedung tersebut.
Kedua korban masih beruntung karena pada saat proses kejadian itu terjadi, masih berlangsung proses kegiatan belajar mengajar, sehingga sejumlah siswa menolong dan melarikan keduanya menggunakan mobil angkutan umum (angkot) ke ruang emergency RSUD dr Haulussy Ambon.
Sampai sejauh ini, guru Penjas dan petugas sekolah ini' masih ditangani tim medis.
Kendati begitu, pihak rumah sakit tidak memperbolehkan siapapun untuk pengambilan dokumentasi.
"Mohon maaf kepada bapak dan ibu, jangan mendokumentasi apapun, berikan kenyamanan bagi tim medis untuk bekerja, " kata salah satu petugas medis.
Bisa dipahami lantaran kedua korban, salah seorang cukup kritis, akibat tersengat setrum.
Kita berharap tim medis bisa melakukan terbaik untuk keduanya. (***)
Belum Ada Komentar