Sambangi Tanimbar, Kaesang Dorong RSUD PP Ukularan Segera Beroperasi
SuaraReformasi.Com.Saumlaki.- Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep, berkunjung ke Tanimbar, guna bertemu dengan para kader maupun simpatisan PSI. Kunjungan perdana ini, dimanfaatkan putra Bungsu Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, meninjau Rumah Sakit (RSUD) PP Magreti Ukularan yang hingga kini tak kunjung beroperasi.
Kaesang yang didampingi Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSI yang juga merupakan Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia, Raja Juli Antoni, serta para elit PSI di Tanimbar, diantaranya Ricky Jawerisa, disambut dengan kelompok Jukulele anak-anak Tanimbar serta Tarian Adat yang berpusat di lokasi Tanimbar Center, Rabu (27/12/2023).
"Selamat Natal untuk Bapak dan Ibu yang merayakan. Semoga berkat Natal di Tahun ini membawah damai di Indonesia dan khususnya Tanimbar," ucap Kaesang, dengan mengajak para kader PSI untuk melanjutkan dengan bermain Sepak Bola bersama.
Alasan dirinya bertandang di daerah dengan tingkat kemiskinan ekstrim ini, semata untuk mengenalkan PSI kepada masyarakat Tanimbar. Pasalnya, PSI menurut hemat dia, hanya dikenal di kota-kota besar.
"Kebetulan kemarin sekitar satu bulan lalu, ada anggota DPRD yang gabung dengan PSI, sekalian kami silaturahmi," tandas Kaesang.
Sebelum bertolak meninggalkan Bumi Duan Lolat, Kaesang bersama rombongannya meninjau lokasi berdirinya bangunan RSUD PP Ukularan. Kedatangan dirinya ke lokasi rumah sakit ini, lantaran mendapat keluhan dari masyarakat tentang RSUD Ukularan yang sampai sekarang belum beroperasi, apalagi di Tanimbar sangatlah krisis kesehatan.
"Negara kan menjamin warga negaranya untuk berhak dapatkan fasilitas kesehatan. Lah ini negara sudah bangun, tetapi kok Pemda biarkan mangkrak. Tadi saya juga lihat Faskes Tanimbar, jika faskes milik 3 Matra TNI ini berfungsi, kian membantu masyarakat tuk mendapat pelayanan kesehatan," tandas Kaesang.
Ditambahkan Ketua PSI KKT Ricky Jawerisa, bahwa RSUD PP Ukularan dibangun dalam 3 tahun dari 2020 - 2021. Dan dana yang dikucur dari DAK Kemenkes telah ditransfer dari pempus ke daerah. Akan tetapi hingga sekarang pembayaran terhadap pihak ketiga yang membangun rumah sakit milik daerah ini masih tertunggak sebesar Rp22 milyar. (Ser)
Belum Ada Komentar