Sadali: Penanganan TBC Harus Libatkan Kabupaten dan Kota
SuaraReformasi.Com Ambon Penjabat Gubernur Maluku, Sadali Ie menyatakan cara menangani penyebaran penyakit TBC yakni temukan penderita, pemberian obat pencegah untuk keluarga di sekitar, pastikan penderita minum obat, dan harus selesai 4 s.d 6 bulan. Semua itu harua dilakukan bersama pemerintah kabupaten dan kota di Maluku.
Hal tersebut dikemukakan Sadali usai mengikuti Rakor Pengendalian Inflasi Tahun 2024 dan Penanggulangan Tuberkulosis (TBC) yang diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri secara hybrid, Senin (10/6/2024).
Rakor berpusat di Sasana Bhakti Praja Kemendagri, yang dipimpin langsung oleh Menteri Muhammad Tito Karnavian.
Adapun Penjabat Gubernur mengikuti rapat itu secara virtual dari Ruang Rapat Lantai 2 Kantor Gubernur. Turut hadir dalam kegiatan itu Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku, Plh Sekretaris Daerah Maluku, Ketua Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan Provinsi Maluku, Tim Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi Maluku, Pimpinan OPD Lingkup Pemerintah Provinsi Maluku dan unsur terkait.
Mengenai penanganan TBC di Maluku, Sadali mengatakan harus dikoordinasikan dengan Kabupaten/Kota, terutama untuk mengetahui jumlah penderita dan menyusun langkah-langkah strategis atau alternatif yang harus dilakukan guna mencegah terjadinya peningkatan kasus.
Ia juga mengajak untuk semua pihak yang hadir agar menjadi agen-agen informasi, sehingga ketika mengetahui ada yang menderita penyakit TBC bisa segera diinfokan ke Dinas Kesehatan.
Selain TBC yang harus dikoordinasi lagi lebih lanjut dengan pihak terkait, Sadali juga turut membahas tentang prevalensi stunting, dimana ia berharap agar setiap OPD yang beririsan harus membahas langkah-langkah penanganannya untuk mencapai target nasional 14% di tahun 2024, dan Maluku 20%.
Membahas terkait inflasi, Sadali mengatakan bahwa akan dikomunikasikan kembali dengan penjabat Walikota Ambon, karena Kota Ambon turut mendorong inflasi di Provinsi Maluku naik.
“Inflasi di Kota Ambon naik dikarenakan harga ikan yang melonjak karena cuaca ekstrem, terkait hal ini, Pemerintah sedang membahas untuk memaksimalkan cold store yang ada, agar di saat harga ikan murah, maka akan ditampung, sehingga ketika harga kembali naik maka dapat dijual untuk menstabilkan harga ikan di pasaran,” ujarnya.
Penjabat Gubernur juga menegaskan, Pemerintah akan berusaha mencari solusi bersama, sehingga Inflasi di Bulan Juni ini bisa menurun, apalagi menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional Idul Adha. (Ser)
Belum Ada Komentar