Rekonsiliasi Pelauw-Kariu Terwujud, Ini Harapan Pj Bupati Malteng & Kapolda
Ambon.Suara Reformasi.Com. Warga Negeri Pelauw dan Kariu, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, akhirnya berdamai. Ini setelah dua negeri bertetangga itu terlibat konflik, tapal batas, medio Januari 2022 lalu.
Kesepakatan damai atau rekonsiliasi yang di lantai VII Kantor Gubernur Maluku, Senin (14/11/2022) juga dihadiri oleh Deputi I Kantor Kesektariatan Presiden, Febri Calvin Tetelepta, Kapolda Maluku, Irjen Pol Lotharia Latif, Pangdam XVI/Pattimura, Mayjen TNI Ruruh Aris Setyawibawa, Penjabat Sekda Maluku, Sadali Ie, dan Penjabat Bupati Maluku Tengah, DR Muhammat Marasabessy. SP, ST, M.Tech. Hadir pula para tokoh masyarakat, adat, agama, pemuda, dari negeri Pelauw dan Kariu.
Pejabat Bupati Malteng, DR Muhamat Marasabessy, SP, ST, M.Tech dalam sambutanya mengajak, semua yang hadir dalam pertemuan itu tunduk pada harapan indahnya kehidupan yang penuh damai, hidup sebagai orang basudara laeng lia laeng, ketika lama tak bertemu saling bertemu.
Ketika bertemu saling menyapa dam berpelukan. Sebagai anak dari Nusa Ama, saya berkewajiban menyampaikan pesan-pesan kerinduan yang selama ini terasa dan hari ini saya wujudkan, sehingga menyelesaikan konflik kemanusiaan di negeri ini agar tidak larut-larut,” harap Marasabessy, dalam sambutanya.
“Karna kalo bukan kita sebagai anak negeri mau sapa lai?. Mari kita sudahi semua ini dan kita kembali hidup normal seperti sedia kala, saling bergandengan tangan, masuk ke negeri untuk saling menyapa satu dengan yang lain di negeri dengan rasa damai tidak ada saling curiga, saling menghargai antar sesama dan bangunlah kerjasama,”ajak Marasabessy, yang juga Kadis PUPR Provinsi Maluku.
Mantan Kepala Balai Wilayah Sungai Maluku ini mengatakan, komitmen pemerintah Kabupaten Malteng, untuk memediasi dan memfasilitasi rekonsiliasi damai negeri Pelauw dan Kariu, telah dilakukan secara maraton dalam waktu beberapa bulan ini. “Semua upaya dan usaha itu semata-mata untuk membangun kepercayaan diantara kedua belah pihak,” ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Pattimura Ambon ini.
Berikut, berbagai kegiatan yang diminta. Pertama memberikan pelayanan kesehatan dan operasi tumor, penyakit hernia, pengobatan nyeri masal, dan tindakan medis lainnya kepada masyarakat Pelauw dan Kariu. “Menyalurkan santunan untuk korban meninggal dunia dan korban luka untuk masyarakat Negeri Pelauw/Ory dan Kariu. mendukung kegiatan Sapa Umat Berakhlak dan berbudaya Kalesang Negeri dengan aksi bersih tempat ibadah dan lingkungan di negeri Pelauw/Ory dab Kariu, melibatkan masyarakat 11 negeri, TNI/Polri dan ASN serta Pemda,”jelas koordinator Balai-Balai Kementerian PUPR di Provinsi Maluku itu
Menginventatisir rumah rusak berat, rusak sedang, dan rusak ringan serta fasilitas umum lainnya termasuk tanaman umur panjang masyarakat Negeri Pelauw/Ory dan Kariu, saat kunjungan bersama Pangdam XVI Pattimura beserta jajarannya serta TNI/Polri. “Melakukan pertemuan dialogis secara terpisah dengan masyarakat Negeri Pelauw/Ory dan Kariu, melibatkan TNI/POLRI, tokoh-tokoh agama, pemuda, serta masyarakat,”papar mantan pejabat di Kementerian PUPR ini.
Tak hanya itu, didukung melakukan pelayanan pendidikan dan administrasi kependudukan serta memberikan bantuan kepada Ojek dan nelayan di 11 negeri. Cendekiawan Muslim se-Indonesia Orwil Maluku itu.
Sementara kegiatan yang akan dilaksanakan setelah proses rekonsialisasi, yakni pembangunan dan rehabilitasi rumah warga yang terkena dampak konflik sosial. ” Pembangunan hunian sementara bagi warga Kariu. Pembangunan dan rehabilitasi rumah ibadah negeri Kariu, penataan kawasan negeri Pelauw/Ory dan Kariu, pengendalian banjir sungai Wae Mareke dan rehabilitasi jembatan Wae Lapia serta peningkatan.(SR)
Belum Ada Komentar