Artikel Populer

RBU Ingatkan Alex Belai Tidak Usah Ikut Campur Partai dan Rumah Tangga RBU

RBU Ingatkan Alex Belai Tidak Usah Ikut Campur Partai dan Rumah Tangga RBU

SuaraReformasi.Com.Saumlaki- Sekretaris Relawan Boy Uwuratuw (RBU) Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) Roy Jehu, menanggapi statmen Alex Belay yang notabene sebagai mantan pemgurus Partai Golkar yang menyebutkan tentang Partai Demokrat akan mengusung Dokter Boy Uwuratuw sebagai Bupati KKT 2024, 

dan hasil survei. Menurut Roy, Alex Belay tidak perlu ikut campur mengurus urusan internal partai lain dan juga rumah tangga RBU.

"Urus saja Partai Golkar dia dan kandidat dia dari pada sibuk mengurus partai orang. Siapkan kandidat sendiri dan bekerjalah," sindir Roy. 

Roy pun meminta Alex untuk tidak mencampuri urusan internal Partai Demokrat. Ia menyarankan Alex mengurus urusan partainya sendiri.

"Enggak usah paksa berpendapat dan menebar lelucon yang ujungnya hoaks. Urus urusan internal Golkar saja, dari pada sibuk urusin Dokter Boy dan tim RBU," kata dia.

Alex, kata Roy, adalah anggota partai Golkar level Provinsi, tetapi kok bisa berkomentar tentang Partai Demokrat yang sama sekali tak punya hubungan dengan si Alex. Namun hemat Roy, pihaknya tak kaget, jika Alex selalu ikut campur urusan partai lan kandidat lain. Pasalnya, jika menilik jejak digital, Alex ini pendukung 'berat' Petrus Fatlolon. 

"Publik hari ini sudah sangat cerdas. Rakyat Tanimbar jga begitu, tahu mana titipan endors. Ya kalaupun Partai Golkar mau calonkan mantan bupati 1 periode kemarin tuk maju calon pada 2024, silahkan saja. Itu hak partai dengan endorsmen Alex. Cari makan sih sah-sah saja, tetapi jangan Dengan sok ikut campur masalah orang lain. Fokus saja promosi kandidat anda." tandas Roy yang menambahkan kalau mungkin ini bentuk paniknya Alex dan kandidat yang dibawahnya, terhadap pergerakan RBU yang telah mengakar di seantero Bumi Duan Lolat.

Roy menegaskan, bahwa RBU sebagai organ pendukung Dokter Boy untuk menjadi Bupati

KKT mendatang tidak anti kritik. Dan tetap berada pada satu garis komando. 

Roy pun meminta agar dalam proses kandidasi jelang Pilkada, sebaiknya masing-masing

pihak yang berkepentingan secara politik memberikan angin sejuk bagi masyarakat dengan

mengedepankan kesantunan, unjuk gagasan dan beradu data, daripada memposisikan diri ibarat

pengamat politik padahal sama sekali tidak bebas nilai.

"Yang mesti mengomentari fenomena politik itu pengamat politik atau akademisi tapi juga

yang bebas nilai. Bukan politisi ingusan yang berlagak pengamat dan akademisi, padahal punya

agenda politik tertentu," tambah Roy sambil tertawa.

Lebih lanjut tentang rumor yang disampaikan oleh LU, Roy mengungkapkan bahwa RBU sama

sekali tidak ada sangkut-pautnya dengan LU. Tetapi bahwa LU memiliki ikatan kekeluargaan

dengan Dokter Boy, itu sesuatu yang tidak bisa disangkal. 

"Masak kita menyangkal hubungan

orang sudara gegara politik?, tidaklah", terang Roy.

Roy juga mengungkapkan bahwa LU adalah politisi Demokrat dan hari ini ditugaskan oleh DPP

sebagai Caleg DPR RI, maka mungkin saja LU berharap agar Partai Demokrat kelak mendukung

Dokter Boy sebagai Calon Bupati. 

"Secara etis, suatu keluarga pasti berharap agar afiliasi politik

mereka akan sama, paralel antara Pemilu dan Pilkada. Jadi wajar saja bila LU berharap Demokrat

akan mendukung Dokter Boy pada Pilkada mendatang. Kenapa dipersoalkan?", beber Roy.

Menurut Roy, fenomena yang tidak wajar dan tidak etis justru bila ada mantan kader Partai

Demokrat yang sudah loncat ke Partai lain, tetapi kini masih berharap mendapat dukungan

Partai Demokrat pada Pilkada mendatang.

Roy juga menduga bahwa ada upaya memecah-belah RBU sebagai organ relawan Dokter Boy, bahkan memecah belah kader dan simpatisan Partai Demokrat jelang Pilkada mendatang.

Ia pun berharap, agar politisi di Tanimbar segera meninggalkan politik devide it impera atau

politik adu domba ala penjajah dulu. "Mari kita tinggalkan politik devide et impera yang berujung

pada konflik sesama orang sudara jelang Pilkada 2024 mendatang", ajak Roy.

***Hasil Survei

Terkait hasil survei yang dikomentari oleh Alex, salah satu fungsionaris RBU Desa Ritabel yang

juga Tim Litbang RBU KKT, Aya Mouw memberikan tanggapannya.

Mouw menyampaikan bahwa dia belum tahu tentang hasil survei yang dirumorkan oleh LU.

Tetapi bila yang dimaksudkan oleh Alex adalah hasil survei RBU, maka dia siap meladeninya.

"Sebagai salah satu anggota Tim Litbang RBU, saya dan teman-teman telah melakukan survei

internal untuk kepentingan sendiri. Hasilnya bukan untuk dipublikasi. Tapi kalau Alex

mau debat tentang metodologi survei, mulai dari teknik sampling, penentuan margin error

hingga teknik pengolahan dan analisis data, saya siap debat terbuka di lapangan Mandriak", jelas

Mouw sambil tersenyum.

Mouw mengatakan bahwa banyak politisi di KKT saat ini yang berlagak hebat dan menganggap

dirinya paling mumpuni dari yang lain. Padahal, lanjut Mouw, jangankan berbicara metodologi

penelitian, berbicara dasar-dasar statistik saja mungkin mereka gagap.

"Jadi kalau Alex mau debat metodologi survei, siapkan Lapangan Mandriak, kita

debat. Jangan asal bunyi di media massa. Biar sekalian rakyat tahu, mana yang tong kosong dan

mana yang berisi", pungkas relawan perempuan millenial itu mantap. (Avo)


Komentar

  1. Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar

Testimonial

Nulla vel metus scelerisque ante sollicitudin commodo....

Cindy

Tingkatkan !!!...

Larry

Bagus...

Jerry

Good !!...

nisa

Blognya keren !!...

Mila Karmila

Metode SEO yang sangat keren!!!......

Dian Herliwan
Kategori