Artikel Populer

Minat Anak Masuk SMA 1,2,11 Dan 13 Sangat Tinggi

Minat Anak Masuk SMA 1,2,11 Dan 13 Sangat Tinggi

Ambon.Suara Reformasi.Com. Penerimaan siswa baru tingkat SMA dan SMK lingkup Kota Ambon sesuai laporan Kepala Sekolah banyak siswa berminat masuk SMA 1, 2, 11 dan 13 sangat tinggi.

Pernyataan ini disampaikan Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Maluku, Samson Atapary, kepada wartawan di balai rakyat karang panjang Ambon Senin (10/7/2023) saat pihaknya bersedia memberikan komentar soal minat siswa masuk belajar di sekolah favorit yang mereka inginkan.

Menurutnya, tidak ada laporan ke dewan soal penerimaan siswa baru tingkat SMA, SMK yang intinya murid tidak mendapat bagian dalam penerimaan siswa hanya saja sekolah tertentu banyak peminat terutama SMAN 1, 2,11 dan 13 walaupun sudah diterapkan sistim penerimaan siswa dengan sistim sonasi tapi yang mendaftar  sudah melebihi  jumlah kursi yang tersedia, dengan adanya persoalan terjadi Komisi IV DPRD Provinsi Maluku telah mengundang kepala sekolah dari ke empat sekolah tersebut untuk mengevaluasi.

" Sistim penerimaan secara umum jumlah siswa yang mendaftar di keempat sekolah tersebut mencapai 800 sampai dengan 900 siswa sedangkan kuota tersedia sekitar 220 -230 kursi sehingga dengan sendirinya ada yang gugur dan ada yang diakumudir tetapi mekanisme digugurkan tidak jelas sebab ada siswa yang protes siswa dekat dengan sekolah tidak lolos tapi yang jauh tempat tinggal lolos olehnya rencana dewan setelah ini Komisi IV DPRD Provinsi Maluku akan undang sekolah tersebut dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku untuk mengatur satu sistim penerimaan siswa baru yang tidak gaduh seperti yang terjadi sekarang," ujar Atapary.

Lebih lanjut kata Atapary, penerimaan siswa baru kita harapkan lewat jalur alternatif, Prestasi, Jalur Kepindahan dan Jalur Sonasi bila pendaftaran empat jalur penerimaan siswa baru melebihi kuota maka kita minta seleksi lewat tes, misalnya penerimaan lewat jalur sonasi 800 orang ternyata kursi tersedia hanya 200 maka sebaiknya lewat jalur tes dengan sistim online jadi selesai di tes saat itu maka nilainya akan keluar sehingga hasil yang diakumudir adalah rengking 1-200 itu diakumudir sesuai dengan ketersediaan kursi, sedangkan tidak masuk rengking akan didistribusi ke sekolah lain, hal ini menurut kami adil.

" Tanggapan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku terkait dengan persoalan terjadi sampai sekarang belum tapi pihak sekolah menerima dan sonasi hanya 200 lalu mereka menyeleksi dengan cara apa 200 diakumudir tapi sisanya dengan acak sehingga seluruh Kelurahan masuk sonasi tapi kedepan kita akan buat sistim yang transparan sehingga tidak menimbulkan protes dari siswa maupun masyarakat mengingat banyak siswa tidak lolos datang ke Komisi IV DPRD Provinsi Maluku meminta dewan fasilitasi, hal ini adalah cara tidak baik dan tidak sehat olehnya kedepan diatur sistim yang lebih baik lagi," ujar Atapary.(Ser)


Komentar

  1. Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar

Testimonial

Nulla vel metus scelerisque ante sollicitudin commodo....

Cindy

Tingkatkan !!!...

Larry

Bagus...

Jerry

Good !!...

nisa

Blognya keren !!...

Mila Karmila

Metode SEO yang sangat keren!!!......

Dian Herliwan
Kategori