Masuk Usia Lanjut, Masohi Ditaksasi Jadi Ikon Malteng
SUARAREFORMASI.COM.MALTENG - Kota Masohi kini memasuki usai lanjut sejak menapaki tangga pertama 3 November 1965 silam. Kota yang menyimpan sejarah bersejarah dan menceritakan hal baru yang disayangkan oleh Putera Sang Fajar, Presiden RI Pertama, Bung Karno, Masohi, kini telah memasuki usai lebih lanjut, 67 tahun dengan wajah kota yang mulai tampak berubah jauh 10 tahun belakangan.
Tak ayal, kota bertajuk jangan jemu kalau mau ke puncak cita itupun kini ditaksasi menjadi Ikon dari kabupaten "tersulung" di negeri seribu pulau ini.
Sejak diletakan batu alas pembangunan kota,sejak itupun pembangunan kota kabupaten tertua di Maluku itu dikebut.
Pergantian kepemimpinan daerah itu berganti satu persatu, namun gerak maju pembangunan tanpa jalan ditempat. Laju kota pembangunan pun terpuruk,akibat Maluku dilanda konflik kemanusiaan, baru pada masa kepemimpinan Hi Tuasikal Abua dan Marlaru Leleury, masohi kemudian digarap dan dipol sedemikian rupa, hingga tampak rupawan.
Memasuki usia lanjut, tapak langka putra sang fajar ini direncanakan akan terus dibenahi. Masohi yakin tidak hanya berperan penting bagi Maluku Tengah namun memiliki potensi sebagai "Jendela Indonesia Timur"
Pejabat Bupati Maluku Tengah Rakib Sahubawa menuturkan semangat dan komitmen besar sejalan dengan tema peringatan HUT Kota Masohi ke-67 yakni “Transformasi Kota Masohi menuju Maluku Tengah sebagai Jendela Indonesia Timur mendukung pembangunan Maluku Maju dan Indonesia Emas,”.
“Tema ini mengandung visi besar untuk menjadikan Masohi sebagai pintu gerbang yang memperkenalkan kekayaan budaya, potensi ekonomi, serta kerukunan yang kuat dari Maluku Tengah hingga wilayah timur Indonesia dan bahkan ke seluruh nusantara,” kata Pj Bupati Rakib Sahubawa dalam Upacaranya pada upacara peringatan HUT Kota Masohi ke-67 saat itu.
“Kota Masohi harus siap menjadi contoh dalam menyongsong pembangunan Maluku yang maju dan berperan aktif dalam pencapaian visi Indonesia Emas 2045,” tandasnya.
Untuk bisa mewujudkannya menurut Sahubawa, dibutuhkan peran semua pihak. Pemerintah dan seluruh elemen masyarakat harus bahu membahu mewujudkan komitmen besar itu.
“Mari kita bangun Masohi yang lebih berdaya saing, agar kota ini benar-benar menjadi jendela Indonesia Timur yang dapat mendukung kemajuan Maluku dan Indonesia Emas,” serunya.
Belum Ada Komentar