Maluku-Malut Masih Jadi Wilayah Rawan Malaria di Indonesia
Jakarta.Suara Reformasi.Com. adalah penyakit infeksi menular yang dapat menyebar melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Hampir sama dengan gejala demam berdarah, malaria umumnya ditandai dengan demam dan menggigil selama beberapa hari.
Hingga kini, penyakit malaria masih menjadi ancaman di sejumlah daerah di Indonesia. Malaria adalah kondisi yang bisa disembuhkan dengan pengobatan yang tepat.
Apabila tidak ditangani dengan baik, penyakit ini dapat menyebabkan beberapa komplikasi bahkan kematian.
Malaria wilayah rawan
Hingga saat ini, masih ada 41 Kabupaten/Kota di Indonesia yang memiliki endemisitas malaria yang tinggi. sebanyak 39 dari 41 daerah tersebut berada di Kawasan Timur Indonesia, yakni;
Papua
Papua Barat
Nusa Tenggara Timur
Maluku
Maluku Utara
Sementara itu, berdasarkan data rincian malaria.web 2019, wilayah tingkat endemisitas malaria di Indonesia pada 2019 adalah.
Jawa Tengah; 33 daerah bebas malaria, 2 endemis rendah
Aceh; 21 daerah bebas malaria , 2 endemis rendah
Sumatera Barat; 17 daerah bebas malaria, 1 endemis rendah
Kepulauan Bangka Belitung; ada 6 daerah bebas malaria, 1 endemis rendah
Jawa Barat; ada 23 daerah eliminasi, 4 endemis rendah
Riau; 10 daerah bebas malaria, 2 endemis rendah
Sulawesi Selatan; 20 daerah bebas malaria, 4 endemis rendah
Sulawesi Barat; ada 5 daerah bebas malaria, 1 endemis rendah
Yogyakarta; ada 4 daerah bebas malaria, 1 endemis rendah
Banten; 6 daerah bebas malaria, 2 endemis rendah
Lampung; ada 11 daerah bebas malaria, 3 endemis rendah, 1 daerah endemis sedang
Kalimantan Tengah; 10 daerah bebas malaria, 4 endemis rendah
Jambi; 7 daerah bebas malaria, 4 endemis rendah
Sumatera Utara; 21 daerah bebas malaria, 11 endemis rendah, 1 endemis sedang
Kalimantan Selatan; 7 daerah bebas malaria, 6 endemis rendah
Sulawesi Tenggara; 9 bebas malaria, 7 endemis rendah, 1 endemis sedang
Sumatera Selatan; 8 daerah bebas malaria, 9 endemis rendah
Kepulauan Riau; 3 daerah bebas malaria, 3 endemis rendah, 1 endemis sedang
Sulawesi Utara; 6 daerah bebas malaria, 9 endemis rendah
Sulawesi Tengah; 5 daerah bebas malaria, 8 endemis rendah
Gorontalo; 2 daerah bebas malaria, 4 endemis rendah
Bengkulu; ada 3 daerah bebas malaria, 7 endemis rendah
Nusa Tenggara Barat; 3 daerah bebas malaria, 7 endemis rendah
Kalimantan Barat; 3 daerah eliminasi, 11 endemis rendah
Kalimantan Timur; ada 3 daerah eliminasi, 5 endemis rendah, 1 endemis sedang, 1 endemis tinggi
Kalimantan Utara; 1 daerah eliminasi, 4 endemis rendah
Apa itu malaria?
Malaria adalah infeksi akibat Plasmodium yang membawa nyamuk Anopheles betina. Malaria termasuk penyakit menular yang dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk, tidak dari kontak fisik manusia ke manusia.
Penularan terjadi ketika nyamuk Anopheles betina, yang telah menginfeksi Plasmodium menggigit manusia.
Plasmodium tersebut akan terlepas ke dalam aliran darah dan menyebabkan parasit berkembang di dalam hati, kemudian menyerang sel darah merah dan menimbulkan gejala klinis.
Apabila tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat, malaria dapat menyebabkan komplikasi seperti anemia dan hipoglikemia (gula darah rendah).
Pada kondisi yang lebih serius, malaria dapat berkembang menjadi malaria serebral yang dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah otak dan pendarahan di area otak.
Bagaimana malaria menular?
Seperti yang sudah dijelaskan, penyebab utama malaria adalah Plasmodium. Meskipun ada banyak jenis dari parasit ini, tetapi yang menyebabkan malaria hanya ada lima.
Khusus di Indonesia, ada dua jenis parasit Plasmodium.(Ser)
Belum Ada Komentar