Lewat Ajang Makassar Direct Sale, Dirut F8 Ajak Pemkot Ambon Kolaborasi Tampilkan Budaya Maluku
Ambon.Suara Reformasi.Com. Direktur Utama PT F8 atau Makassar International Eight Festival and Forum Sofyan Setyawan, mengajak unsur Pemerintah Kota Ambon, Provinsi Maluku dan industri UMKM untuk mengambil bagian pada event internasional tersebut.
Ajakan ini disampaikan Sofyan, saat menghadiri ajang Makassar Direct Sale di Kota Ambon, Provinsi Maluku sejak tanggal 11-14 Mei 2023.
Selaku penanggung jawab Event Organizer (EO) hajatan F8. Sofyan yang akrab disapa Wawan itu mengajak komponen Pemerintah Provinsi Maluku serta industri dunia hadir di perhelatan F8 yang akan digelar pada 23-27 Agustus 2023 mendatang.
“Lewat direct sele 2023 di Kota Ambon, Kami mengajak pemerintah dan industri setempat untuk hadir di event F8 bulan Agustus 2023 di kota Makassar,” kata Wawan, Minggu (14/5/2023) di Ambon.
Selama Rangkaian Penjualan Langsung Makassar di Kota Makassar, Wawan selaku Dirut F8 bersama Kepala Dinas Pariwisata Kota Makassar M Roem dan jajaran PHRI, ASITA bertemu Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin M. Wattimena, Kadis Pariwisata Maluku dan Kadis Pariwisata Kota Ambon. Bahakan dijamu BPPD dan TGUPP Provinsi Maluku.
“Sekarang ini F8 bersama-sama dengan pemerintah kota dalam hal ini Dinas Pariwisata Kota Makassar, kami diberi kesempatan untuk terlibat lagi di tahun 2023. Maka dalam kegiatan direct sale kami promosikan ke pihak luar, termasuk Provinsi Maluku untuk terlibat,” jelasnya.
Dia menilai bahwa dukungan pemerintah Provinsi Maluku dan Kota Ambon terhadap event F8 itu cukup baik, permintaan sebagai penyelenggara merasakan dampak positifnya.
Salah satunya dengan eksproler ajang Makassar Direct Sale yang dilakukan di Ambon, respon positif dari masyarakat Ambon yang terwakili oleh pejabat wali kota pada saat hari pertama beretemu.
Kemudian dengan Dinas Pariwisata Kota Ambon dan Dinas Pariwisata Provinsi Maluku, mereka semua memberikan nilai yang cukup positif sehingga meresponnya juga jauh lebih positif.
“Kami mengajak kolaborasi antara F8 dan Provinsi Maluku, terutama dari sisi seni dan budayanya. Kita tahu bahwa Ambon merupakan kota musik yang sudah diakui dunia,” terangnya.
“Maka rasanya hal yang sangat wajar dan kami sangat berterima kasih kepada Pemerintah Kota Ambon dan juga Pemerintah Provinsi Maluku untuk bisa menghadirkan talenta musisi-musisi dan berbakat untuk bisa tampil di F8. Kami sedang menjajaki kerjasama untuk bisa menampilkan kain wastra khas Maluku untuk bisa ditampilkan di F8,” sambung Wawan.
Menurutnya, dalam melakukan penjelajahan kegitan bersama dinas pariwisata dan kelompok industri. Kota Ambon merupakan yang pertama dikunjungi.
Dengan demikian, harapannya diberi kesempatan lagi untuk mendatangi kota-kota lain di Indonesia Timur, mengajak berpartisipasi dan tidak hanya dalam rangka pertunjukan seni dan budayanya tetapi hal yang paling penting dalam F8 adalah pelibatan UMKM.
“Makanya selain Ambon yang memang juga kami ajak untuk bisa kolaborasi. Bisa juga kota-kota lain yang menjadi destinasi berikutnya. Kita melakukan direct sales promotion itu pasti akan menjadi target kita untuk bisa mengundang hadir,” pungkasnya.(Ser)
Belum Ada Komentar