Kemiskinan Ekstrim Menjadi Tantangan Pemkab Malteng
Suara reformasi.Com.Malteng, Maluku Tengah- Kemiskinan terutama kemiskinan ekstrim, stunting dan pengendalian inflasi adalah tantangan Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah (Pemkab Malteng) saat ini. Hal ini disampaikan Penjabat Bupati Malteng Rakib Sahubawa, dalam pengantar nota keuangan rancangan perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah Kabupaten Maluku Tengah tahun anggaran 2023, dalam Paripurna DPRD Malteng, Jumat, (6/10/23) di Ruang Paripurna DPRD Malteng.
“Secara umum, tantangan kita saat ini di Kabupaten Maluku Tengah adalah Upaya menurunkan tingkat kemiskinan terutama kemiskinan ekstrem, penurunan stunting, pengendalian inflasi, kemudahan investasi, penggunaan produk dalam negeri, penguatan birokrasi, peningkatan kualitas dan jangkauan layanan pendidikan dan kesehatan, serta stabilisasi politik dan keamanan,” terangnya.
Dalam upaya penanganan masalah serta tantangan tersebut kata Sahubawa, saat ini Pemkab Malteng telah dan sedang melakukan berbagai langkah-langkah strategis, dan konkret pada berbagai aspek. Antara lain, pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial, ketahanan pangan, perdangangan, koperasi dan UKM, lingkungan hidup, penguatan reformasi birokrasi, serta berbagai aspek lainnya.
“Khususnya dalam Upaya penurunan stunting, kami akan hadir dengan inovasi Gema Duta Parenting Potong Pele Stunting. Dan untuk memaksimalkan progress penurunan stunting di daerah, kita akan melaksanakan lomba Kreativitas dan Inovasi (Krenova) Gema Duta Parenting Potong Pele Stunting yang diikuti setiap Negeri,” ujarnya.
Dikatakannya, dalam upaya optimalisasi pelayanan Kesehatan dan Pendidikan, pihaknya akan melaksanakan distribusi tenaga guru dan Kesehatan melalui inovasi Mobile Teaching dan Mobile Medichal Service.
“Kami juga telah berkomitmen untuk menaikan insentif atau tambahan penghasilan bagi guru guru dan tenaga Kesehatan honorer serta RT RT se Kecamatan Kota Masohi sehingga bisa menjalankan tugas secara lebih baik lagi. Serta melaksanakan program bantuan bagi mahasiswa dengan skema pendanaan yang berasal dari anggaran pemerintah daerah dan dana desa,” tandasnya.
Menurutnya,untuk penanganan kemiskinan terutama kemiskinan ekstrem, Pemkab Malteng akan memberikan santunan bagi kaum dhua’fa, anak yatim piatu, yatim, piatu, para janda, dan orang tua jompo. Didukung gerakan inovasi dompet kasih sayang dhuafa atau dompet siafa dengan cara mengumpulkan dana sumbangan sukarela dari para ASN, stake holder, Masyarakat dan siapa saja yang ingin berbagi melalui Dompet Siafa ini.
“Kami juga akan melaksanakan program santunan kematian bagi Masyarakat serta penyediaan ambulance gratis bagi pengantaran jenazah serta angkutan gratis bagi pengantar pasien rujukan Rumah Sakit,” ucapnya. (Ser)
Belum Ada Komentar