Dukung Pemilu Bersih Dari Transaksional, Ini Yang Dilakukan Pemerintah Ohoi Langgur
SuaraReformasi.Com.Langgur. Pemerintah ohoi (desa) Langgur Kecamatan Kei Kecil Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) melakukan terobosan baru yang positif jelang pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) Tahun 2024.
Terobosan dimaksud yakni dengan cara mendekatkan para Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPRD Malra Daerah Pemilihan (Dapil) I yang berdomisili di ohoi Langgur untuk berdialog bersama warga ohoi setempat.
Kegiatan yang dipusatkan di balai ohoi setempat, Senin (29/1/2024) dibuka oleh Kepala Ohoi Langgur Hyronimus J. S. Dumatubun.
Hadir pula dalam kegiatan tersebut yang mewakili Ketua Bawaslu Malra bersama staf, Panwascam Kei Kecil, serta Ketua dan anggota BSO/BSA ohoi Langgur.
Dumatubun dalam sambutannya mengatakan, sesungguhnya kegiatan ini muncul dari sebuah refleksi terhadap perjalanan politik Malra.
Menurutnya, Undang-Undang Partai Politik hari ini tidak memungkinkan seleksi kader secara baik.
“Karena itu, caleg yang masuk mayoritas mendekati pendaftaran baru direkrut. Itu menjadi soal serius bagi demokrasi kita. Sistem kampanye yang menurut hemat kami tidak memberikan politik yang baik,” jelas Dumatubun.
Dumatubun yang juga mantan anggota DPRD Malra tiga periode (2004-2009, 2009-2014 dan 2014-2019) tersebut mengungkapkan, saat ini mulai marak muncul politik transaksional.
“Saya sudah dengar itu. Informasi yang masuk ke saya ini sudah banyak. Ada caleg yang sudah bagi-bagi bahan bangunan seperti daun zenk. Ada juga yang sudah tawar sejumlah uang kepada beberapa orang warga,” tuturnya.
Menurutnya, politik transasksional jelang pemilu seperti ini harus diputuskan, karena jika tidak maka Malra (Kei) ada dalam persoalan serius. Pengalaman membuktikan, hasil dari transaksional menghasilkan orang yang tidak serius. Ia hanya bekerja memikirkan bagaimana mengembalikan uang
Karena itu, lanjut Dumatubun, pihaknya melakukan sebuah kegiatan yang difasilitasi oleh pemerintah ohoi yakni dialog antara masyarakat dengan para Caleg Dapil I domisili Langgur
“Dalam data kami, Caleg Dapil I yang berdomisili di ohoi Langgur kurang lebih 37 orang. Ke-37 caleg tersebut kami undang seluruhnya. Pada pertemuan awal itu yang datang cuma 20, kemudian disusul 3 orang yang menghubungi kami. Sementara sisanya tidak ada kabar,” tandas Dumatubun.
Dijelaskannya, selaku kepala ohoi, dirinya telah menegaskan kepada perangkat ohoi bahwa semua caleg adalah sama-sama penduduk Langgur.
“Kita tidak membedakan para caleg itu bermarga asli Langgur atau bukan. Kita juga tidak membedakan para caleg itu Katolik, Islam atau Protestan. Sebagai kepala adat ohoi Langgur, saya ingin memastikan bahwa Langgur berperan untuk memutus politik tidak fair (tidak benar). Langgur ini harus menjadi contoh politik yang berkualitas,” ungkapnya.
Caleg Yang Lakukan Politik Uang dan Barang (Transaksional) Akan Ditindak
Pada kesempatan itu, Hyronimus Dumatubun juga mengingatkan seluruh warga masyarakat Langgur agar jangan melibatkan diri untuk menerima uang atau barang sebagai transaksi jual-beli suara saat pemilu.
“Siapapun dia, saya akan proses anda. Ingat, caleg hanya 5 tahun, tapi saya akan tetap disini selaku kepala ohoi Langgur. Jadi, jika ada da caleg bersama timnya melakukan politik transaksional (uang dan barang) kepada penduduk Langgur maka saya akan memprosesnya ke jalur hukum,” pungkasnya.(Ser)
Belum Ada Komentar