Dewan Berhasil Perjuangkan Keluran Masyarakat MBD Ke Kementrian Perhubungan
Ambon. Suara Reformasi.Com - Ketua Fraksi Partai Golkar Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Maluku, Anos Yermias, sebagai wakil rakyat daerah pemilihan Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD)dan Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) dalam melakukan kegiatan aspirasi berhasil memperjuangkan keluhan masyarakat daerah itu sampai ke Depertemen Perhubungan Republik Indonesia (RI) di Jakarta.
Pernyataan ini disampaikan Anos Yermias kepada wartawan di balai rakyat karang panjang Ambon Selasa (10/5) saat pihaknya bersedia memberikan komentar seputar kegiatan aspirasi dilakukan beberapa waktu lalu di Kabupaten MBD dan KKT.
"Dalam kegiatan aspirasi, mulai dari pulau Kisar saya berjumpa dengan masyarakat peternak kambing, sapi dan kerbau, berkaitan dengan pemasaran hasil ternak dari Kabupaten MBD keluar ke kota Tual, Ambon atau ke Papua terhadap apa yang dikeluhkan adalah tidak ada kapal khusus mengangkut hasil ternak, padahal di 4 pulau di MBD terkenal dengan hasil ternak, domba,kambing,sapi dan kerbau, setelah itu kemudian saya berkoordinasi
dengan Kementrian Perhubungan dalam hal ini kepala sub direktorat perdagangan dalam negeri, Kapten Medy dan terhadap apa yang dikeluhkan masyarakat suda disanggupi dan sewaktu-waktu kita ajukan deviasi agar masyarakat peternak bole membawa hasil ternak dan menjual di luar Kabupaten MBD terutama menjelang perayaan hari raya Idul Adha yang jatuh pada tanggal 9 juli 2022," jelas Yermias.
Lebih lanjut jelas Yermias, ada juga keluhan masyarakat di wilayah pesisir seperti di Desa Werwawan, terdapat abrasi sehingga dalam reses masyarakat minta agar Pemerintah Provinsi Maluku dapat memperhatikan untuk membangun pengaman begitu juga air bersih selama ini ada kegiatan Pamsimas dan Spam tapi seluruh kegiatan Pamsimas rata-rata gagal akibat anggaran relatif kecil dan Pamsimas ada ser anggaran baik Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (APBN) maupun Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten tapi karena ditangani APBN tapi ada yang tidak berhasil di beberapa lokasi walau ada yang berhasil tapi penampung terlampau kecil sehingga masyarakat banyak mengeluh, misalnya di Desa Illy di Pulau Damer sehingga masyarakat bagi sif ada yang 3 hari sekali baru dapat air bersih ini sangat menyulitkan.
" Di pulau Moa meluhan masyarakat sama terhadap hasil ternak tidak tersedia kapal untuk mengangkut hasil ternak mereka dijual di tempat lain sehingga banyak hasil ternak diangkut dengan kapal penumpang hal ini kami suda berhubungan dengan Kementrian Perhubungan dan para operator untuk menjawab keluhan masyarakat di daerah itu, walau hasil ternak satu saat diangkut oleh kapal penumpang misalnya kapal sabuk 34 dibagian belakang dan sekat dan seluruh pintu ditutup sehingga tidak menganggu aktifitas penumpang," jelas Yermias.(SR01)
Belum Ada Komentar