Dermaga Lirang Bermasalah Dewan Akan Panggil Pelni
Ambon, Suara Reformasi.Com - Dermaga di Desa lirang , Kecamatan Wetar Barat, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) kini menjadi sorotan publik, sampai kini dermaga tersebut selesai dikerjakan banyak Kapal perintis yang rute di wilayah itu tidak pernah berlabuh di dermaga tersebut membuat masyarakat daerah itu sangat sulit melakukan aktifitas layaknya sebagai penumpang akibat kapal tidak sandar di dermaga hanya berlabuh dan penumpang diwajibkan naik speet boat untuk naik kapal maupun turun hal ini memerlukan pengeluaran tambahan yang sangat besar, dari Rp 50.000-Rp 100.000.
Pernyataan ini disampaikan Ketua Fraksi Partai Hanura, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Maluku, Hengki Pelatta, kepada wartawan di Ambon Jumat (14/5), saat pihaknya bersedia menjelaskan kondisi yang terjadi di dermaga Lirang konon sudah beroperasi tapi banyak kapal tidak bisa berlabuh tanpa alasan yang tidak jelas.
Menurut Pelatta, terkait dengan persoalan ini maka dalam waktu dekat kami akan panggil pihak Pelni Cabang Ambon untuk dapat menjelaskan apa menjadi sebab sehingga sebanyak 5 Kapal Perintis rute wilayah itu tidak bisa berlabuh di pelabuhan lirang.
" Kami menyampaikan banyak terimah kasih kepada Kep Kapal KM Sabuk Nusantara 87 dan KM Sukaria, dengan kemampuan dan kelincaan dapat melakukan pendaran dan berlabuh di dermaga Lirang sedang bagi 5 Kapal perintis rute wilayah Maluku Barat Daya (MBD) takut dan tidak mampu berlabu di dermaga Lirang adalah KM Sabuk Nusantara 87, KM Sabuk Nusantara 67, KM Sabuk Nusantara 104, KM Sukaria dan KM Berkat Taloda," Jelas Pelatta.
Lebih lanjut kata Pelatta, kita minta penjelasan Pelni Cabang Ambon terkait persoalan terjadi di dermaga Lirang dan tidak ada alasan kapal perintis rute wilayah Lirang Kecamatan Wetar wajib sandar di dermaga Lirang dalam rangka mempermudah proses penumpang dalam aktifitas turun maun naik kapal, dan jangan ada yang mau buat susah masyarakat di Wetar lagi," jelasnya.(SR01).
Belum Ada Komentar