Bupati Minta Media di Malra Suarakan Waspada Pangan Kepada Masyarakat
Langgur.Suara Reformasi.Com.Bupati Maluku Tenggara M Thaher Hanubun meminta media massa di kabupaten tersebut agar membantu mensosialisasikan program Waspada Pangan kepada masyarakat, terutama para pedagang. Baik pedagang ikan, sayur mau pun lainnya, juga pedagang di luar pasar termasuk toko-toko.
Hal ini menurut dia guna menghindari adanya bahan berbahaya pada makanan yang dijual kepada masyarakat.
Perihal tersebut dikatakan Bupati saat meninjau pasar Langgur Kabupaten Maluku Tenggara jelang Lomba Pasar Aman, Jumat (31/3/2023).
Bupati Thaher yakin bahwa untuk Maluku Tenggara ini orang hidup sehat semua.
“Saya tidak berlebihan tapi saya bilang orang di Maluku Tenggara semuanya hidup sehat karena hidup di kondisi yang asri yang langsung berhadapan dengan matahari langsung angin juga dan alamnya,” ujar Hanubun.
“Terus misalkan kalau makan ikan dan sayur kita nda punya mungkin alat pendinginnya yang luar biasa tapi kita tidak pakai obat-obat jadi sayur paginya turun dan sorenya sudah bisa habis sayurnya begitu pun dengan ikan. Ikan kalau istilah biasa di Jakarta ikan di Maluku khusunya di Malra ikan yang mati satu kali matanya masih menyala sudah dibawa ke pasar jadi saya bisa memastikan bahwa formulir tidak digunakan disini tetapi kehati-hatian kita itu penting,” terang Bupati Thaher.
Hanubun juga mengatakan, makanan yang untuk pengawetan roti atau bahan lainya itu kita perlu curigai ini menjelang lebaran kita harus perhatikan jangan sampai mereka menjual bahan-bahan pengawetan.
Setelah meninjau pasar, Bupati Thaher mengatakan bahwa diri bingung karena melihat situasi pasar yang agak ramai dari pagi hingga siang hari tidak sama dengan pasar di tempat lain.
“Alhamdulillah ini kan tingkat kalau dilihat sementara saya juga bingung kalau melihat situasi pasarnya ramai soalnya ramai dari pagi hingga siang kalau ditempat lain itu pasarnya ramai pada saat sore hari,” tukasnya.
Ditambahkan berarti pasar Langgur khususnya untuk sayur mayur dan ikan itu anggap saja kayak pasar induk di Kramajati Jakarta, karena banyak orang belanja di sini baru pergi jual lagi ke tempat lain kemana mana jadi harganya cukup terjangkau.
“Saya pikir sebenarnya Pasar Langgur kalau dikelola dengan baik dan secara profesional artinya petugas yang mengelola secara profesional masyarakat juga profesional pasti hasilnya akan lebih baik,” katanya
Bupati Thaher juga mengatakan kalau melihat kondisi pasar pada saat ini orang bilang angka reruntuhan kita cukup tinggi reruntuhan ekskrim padahal lihat kondisi pasar tidak menunjukan ciri-ciri itu sama sekali. (Ser)
Belum Ada Komentar