Pers Selalu Kedepankan Kepentingan Rakyat
Ambon. Suara Reformasi.Com - Pers dalam menjalankan tugas senantiasa mengedepankan kepentingan independensi dan keberpihakan kepada kepentingan rakyat, dan dihari ini bertepatan dengan hari ulang tahun Hari Pers Nasional (HPN) adalah wujud kita untuk menegakan kebenaran dalam pemberitaan sesuai dengan fakta.
Pernyataan ini disampaikan Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Dewa n Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Maluku, Benhur. G. Wattubun, kepada wartawan di Balai Rakyat Karang Panjang Ambon Rabu (9/2) saat pihaknya bersedia memberikan komentar soal kerja jurnalis dari waktu ke waktu yang mengedepankan kepentingan rakyat.
Menurutnya, walau situasi yang terjadi baik itu masyarakat, pemerintah, maupun kelompok masyarakat dalam bentuk organisasi diharapkan semua pihak mendukung keharmonisan, hidup berdamai , persaudaraan dan menjunjung tinggi nilai moral serta etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dalam konteks ini maka pers hadir untuk menjembatani seluruh pikiran masyarakat sehingga pemerintah bisa melaksanakan apa yang menjadi kehendak rakyatnya.
"Kita juga bisa berbangga terhadap semua kerja baik itu di pemerintahan, politik maupun kerja pada organisasi bisa dapat tersebar luas dengan baik, itu adalah karena pers sebagai garda terdepan memiliki tugas yang paling utama dalam menyampaikan informasi kepada publik,"jelasnya.
Lebih lanjut jelas Wattubun, walau kita dalam kondisi pandemi Covid-19, kerja sangat diutamakan karena itu pemerintah harus memberikan dukungan penuh pada pekerja pers terutama memudahkan dalam berinteraksi, berkomunikasi tapi kalau pemerintah merasa informasi itu penting dan harus diterima oleh seluruh pelosok maka sudah sepatutnya tanpa memilah pers pemerintah memanfaatkan seluruh insan pers baik media maupun wartawan secara maksimal untuk kepentingan menyampaikan pesan publik kepada masyarakat sehingga masyarakat merasa puas dan juga merasa terlayani dengan adanya kebijakan pemerintah.
,"Soal banyak intimidasi terhadap warga pers, ini situasi kebatinan dialami masyarakat pers karena dalam melaksanakan tugas, pers selalu menempatkan diri pada hal-hal yang objektif termasuk berpihak kepada masyarakat, ada orang merasa karena pers berpihak pada masyarakat dia terganggu, selama ini rakyat tidak terganggu yang terganggu adalah orang yang berkepentingan terhadap rakyat, jadi ketika dia merasa terganggu memunculkan sikap arogansi dan juga sikap ketidak sukaan itu membuat pers selalu menghadapi ancaman,"jelasnya.(SR01).
Belum Ada Komentar