Watubun Ajak Masyarakat Kota Tual Dan Malra Ikut Cipatakan Situasi Damai

Watubun Ajak Masyarakat Kota Tual Dan Malra Ikut Cipatakan Situasi Damai

Tual.Suara Reformasi.Com.Ketua DPRD Maluku, Benhur G.Watubun mengajak masyarakat Kota Tual dan Maluku Tenggara supaya ikut menciptakan situasi aman dan damai. Selain itu ia juga menghimbau agar masyarakat tidak ikut terpancing dengan isu-isu penyesatan dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Himbauan itu ia kemukakan setelah menanggapi situasi ketegangan yang dirasakan masyarakat, pasca bentrok antara kelompok Banda Eli dan kelompok pemuda Yarlear, di Kota Tual, Selasa (31/01/23).

Akibat peristiwa ini, aktifitas masyarakat semakin terbatas, bahkan kebutuhan masyarakat untuk memperoleh kebutuhan sembako hingga pengambilan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar, bensin dan pertalite guna kendaraan bermotor terasa mulai sulit sejak dimulainya aksi-aksi anarkis itu.

Bahkan personel Polri yang ditugaskan untuk melerai pertikaian antar massa ini, tercatat sedikitnya lima orang alami luka-luka dan dua perwira diantaranya ikut mengalami luka sementara dari masyarakat 30 orang tercatat dikedua pihak yang mengalami luka-luka.

Akibat dari situasi ini, sebagaimana laporan rekan-rekan jurnalis disana mengungkapkan 31 personel dari Kasatuan TNI AD Yonif 734 Saumlaki telah tiba di Maluku Tenggara, khususnya Kota Tual, guna membekap pasukan 733 yang sudah lebih dulu dikerahkan untuk membakap Kodim setempat. Pasukan Rider Yonif 733 Masariku yang ditempatkan disana sebanyak 72 orang jumlah ini diperkirakan akan ditambah apabila masyarakat sulit didamaikan. Dalam kaitan dengan situasi yang telah tercipta ini banyak tokoh-tokoh Malra yang berada di luar daerah ikut prihatin dengan kondisi yang ditimbulkan termasuk tokoh muda dari Malra, Benhur G Watubun.

Ia mengaku sedih dan prihatin karena konflik-konflik komunal yang terjadi disana telah menggeser nilai-nilai kemanusiaan hidup orang basudara.

“Manusia sebagai makhluk Tuhan yang sangat mulia dan memiliki hak untuk mencapai kebahagian, maka diperlukan situasi aman, damai dan tentram, sembari ajak masyarkat untuk menghentikan kekerasan dan pertikaian dan menempuh jalan damai, “Harap Watubun, kepada media ini dari Jakarta, Jumat, ( 3/02/23) siang

Menurutnya, guna menyelesaikan bibit-bibit konflik di tengah masyarakat, aparat keamanan pada tataran pembinaan masyarakat harus lebih proaktif melakukan pembinaan di setiap Ohoi (desa) disamping upaya memberikan kesadaran hukum kepada masyarakat. Kegiatan “Kesadaran Hukum” kata Benhur, perlu dilaksanakan ditengah masyarakat. Dan jika perlu Polres dan Pemkab dan pemerintah kota merencanakan kegiatan sedemikian rupa, di samping program-program untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat.

Watubun menyarankan agar pemerintah kota Tual harus bergerak cepat melakukan negosiasi dalam penyelesain konflik sosial di masyarakat sehingga interaksi sosial antara pihak-pihak yang terlibat untuk saling menyelesaikan perselisihan agar mencapai kata dilarang.

Watubun berpandangaan bahwa hubungan masyarkat sering diganggu kepentingan politik dan kepentingan lain, tetapi kita sebagai sesama orang sudara lebih memilih hubungan kebersamaan sosial yang harmonis, bukan kekerasan.

"Saya mengharapkan semua pihak duduk bersama mengakhiri pertikaian di antara orang basudara. Kami yang berada di luar turut prihatin, sedih, karena sesama kita saling berantam saling menghabisi padahal kita adalah sesama saudara. "Mari kita ciptakan Ain ni Ain, Vuut Enmehe Ni Tilur," pinta Watubun yang merupakan wakil rakyat dari Dapil enam meliputi Kabupaten Maluku Tenggara, Kota Tual dan Kabupaten Aru ini.

Kinerja aparat kemanan khususnya Polri seakan ditantang untuk harus profesional dalam menuntaskan setiap persoalan konflik di tengah masyarakat. Yaitu melalui pembinaan. Berbagai konflik sosial yang muncul seakan akar masalahnya belum terselesaikan sehingga penyelesaian konflik sosial silih berganti, mulai dari Kei Kecil, muncul kembali di Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara dan terakhir pertikaian warga antara kelompok Banda Eli dan kelompok pemuda kompleks Yarlear, Kota Tual, terkesan kalau konflik sosial menjadi langganan disana.

Meski ada upaya dari pihak tertentu untuk menciptakan ketidakstabilan, tetapi menonjolkan masyarakat dihimbau untuk menanggapi suatu persoalan dengan hati nurani yang dingin.

Dari informasi yang dihimpun media ini, bahwa pemerintah kota Tual dan para pemerhati sosial tengah melakukan negosiasi jalan damai untuk kedua belah pihak. Tentunya upaya damai ini mendapat dukungan dari semua pihak termasuk dukungan dari satuan TNI-Polri yang ditugaskan disana. 

Saat ini kondisi keamanan mulai kondusif namun Satuan TNI AD khususnya sampai dengan Jumat 03 Januari 2023 pagi menambah jumlah pasukan dari 734 Saumlaki sedikitnya 31 personel. Pasukan ini sekaligus memperkuat pasukan Yonif Radier Masariku 733 sebanyak 72 personel setingkat satu kompi untuk membekap Kodim setempat.

Kendati demikian, masyarakat diminta untuk tetap mendukung aparat keamanan dalam menciptakan pemulihan keamanan. (Tim)

Sumber : http://suarareformasi.com/watubun-ajak-masyarakat-kota-tual-dan-malra-ikut-cipatakan-situasi-damai-detail-446692