Ambon.Suara Reformasi.Com. Untuk memberikan gambaran tentang pelayanan yang baik secara administrasi maupun profesionalitas kerja, Biro Umum Setda Maluku menyelenggarakan kegiatan Penguatan Kapasitas Pelayanan Pimpinan Lingkup Biro Umum Setda Maluku Tahun 2023, di lantai 6 Kantor Gubernur, Senin, 20 Maret 2023.
Kegiatan yang dibuka pelaksanaannya oleh
Wakil Gubernur Maluku, Barnabas Natanhiel Orno, didampingi Widyaiswara BPSDM Provinsi Maluku Halima Ternate dan Kabag Tata Usaha Biro Umum, Edwin Tuarlela itu, melibatkan 77 peserta terdiri dari staf ruang Gubernur / kediaman, ruang Wakil Gubernur / kediaman, ruang Sekda, ruang asisten I/ II/III, ruang staf ahli, ruang VIP Room dan staf rumah tangga.
Pada kesempatan ini, Wagub Orno berbicara tentang kesejahteraan ASN dan honorer yang bekerja di bidang pelayanan pimpinan.
Umumnya, kata Wagub, para staf di bidang ini mengerjakan kegiatan administrasi pemerintahan. Ruang lingkup pekerjaannya mulai dari mengarsip surat, melayani jamuan makan tamu daerah dan tugas-tugas lain yang bersifat rutin. Mereka juga selalu berada di dekat atasannya dan ikut kemana pun pergi selama diminta. Ruang lingkup pekerjaan, tanggung jawab, fleksibel dan tantangan pekerjaan merupakan contoh perbedaan antara kinerja staf Biro Umum (Sespri) dengan staf dari biro lainnya.
"Biar kita latih mereka bahwa pelayanan kapasitas harus berkualitas, tapi tidak diimbangi dengan kesejahteraan, mana mungkin? Kecuali mereka robot tinggal pasang baterai saja, kan tidak butuh makan. Ada yang dengan mobil. Ini kasian, motor tidak ada. Akhirnya ojek. Tarif kehormatan kecil, naik ojek lagi. Mesti perhatikan itu," kata Wagub.
Menurutnya, staf di bidang pelayanan umum seperti Sespri misalnya, mempunyai jam kerja yang lebih fleksibel ketimbang staf yang lain. Beda dengan staf lain yang mengikuti jam kerja kantor, terkadang seorang sespri dituntut bekerja hingga tengah malam. Misalnya saja tiba-tiba mendapat tugas untuk menyelesaikan pekerjaan. Mereka pun harus siap sedia menjalankan tugas tersebut. Mereka dituntut untuk menerima semua jenis pekerjaan yang dibebankan. Semakin fleksibel, maka semakin mendapatkan nilai besar di mata pimpinan.
"Secara umum, jumlah gaji mereka dengan yang lain sama, tapi jam kerja itu dihitung. Mesti itu. Dibilang lembur. Bagi sesuai porsi itu adil. Mereka ini harus lebih karena yang lain sudah istirahat, mereka kebanyakan masih kerja. Hargai mereka lah. Artinya, kita harus memberikan porsi atau nilai kepada seseorang sesuai pekerjaannya. Kasihan, semua orang sudah pulang tapi mereka yang melayani pimpinan masih kerja," ujar Wagub.
Biro Umum, sambung Wagub, mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan memberikan dukungan manajemen dan teknis lainnya di bidang sumber daya manusia, kerumahtanggaan, dan keuangan, serta pengadaan barang dan jasa. Oleh karena itu, dari sisi tugas, staf Biro Umum harus melayani dengan maksimal. Karena saat melakukan tugas apa saja dengan rasa tanggung jawab, Wagub yakin Tuhan akan membuat dan melipatgandakan merasa berkat tersebut
"Apalagi teman-teman ini cape, capek, bisa tinggalkan keluarga karena harus melayani pimpinan. Saya punya filosofi, paling berdosa kalau tidak bisa tidur karena makan terlalu kenyang, sementara tetangga di sebelah rumah pun tidak bisa tidur karena lapar. Jadi selama bapak berpikir bahwa tingkatkan mereka punya kapasitas pelayanan terhadap pimpinan, seiring itu bapak juga mengatakan perbaiki mereka punya kesejahteraan," tegas Wagub. (Ser)