Ambon.Suara Reformasi.Com.Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 19 Kota Ambon menyelenggarakan pagelaran seni sekaligus gelar karya serta pengukuhan Sanggar Toma Maju, harapannya kegiatan dimaksud sesuai dengan proyek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) dapat tertanam pada siswa-siswi mengingat tema kewirausahaan adalah bagaimana nantinya para siswa-siswi berjiwa entrepreneur ketika siswa sudah dewasa misalnya siswa tersebut tidak mengikuti pendidikan ke jenjang lebih tinggi bisa dapat membuka usaha sendiri dengan bekal yang didapat saat di bangku sekolah.
Pernyataan ini disampaikan, Kepala Sekolah SMPN 19 Kota Ambon, Novi Gesperz, S Pd, kepada wartawan di Ambon Senin (26/6/2023) saat pihaknya bersedia memberikan keterang soal kegiatan dilaksanakan SMPN 19 Ambon.
Menurutnya, inti dari acara dilaksanakan oleh SMPN 19 adalah pagelaran seni dan pengukuhan sanggar Toma Maju, sanggar Toma Maju dibentuk atas ide Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Ambon, Ridwan Hayat tanggal 9 Nopember 2022 ketika pelaksanaan dan peresmian Tugu Tampa Garam dilanjutkan dengan pemberian dua ekulele disitulah Kadis Pariwisata dan Kebudayaan mengajak untuk pembentukan sanggar.
" Bertepatan dengan gelar karya, sebenarnya nama gelar karya baru jadi ketika ada implementasi kurikulum merdeka, biasanya dilakukan pameran seriap akhir tahun untuk menjual hasil karya anak-anak dan itu hanya terjadi pada mata pelajaran prakarya tapi untuk kurikulum merdeka namanya produk dari proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang ditekankan pada proyeknya tapi proyek yang diimplementasikan dari P5 bukan produknya tapi bagaimana proses sampai anak-anak bisa buat produk olehnya sesuai penjelasan Kepala Dinas Pendidikan Kota Ambon, ketika meninjau stan pameran maka SMPN 19,implementasi kurikulum merdeka berubah mengjngat yang suda berubah dan sudah jalan adalah sekolah penggerak tapi SMPN 19 bukan sekolah penggerak tapi kita mengimplementasikan kurikulum merdeka berubah karna implementasi kurikulum merdeka ada 3 opsi diantaranya, belajar, mandiri berubah dan mandiri berbagi," pinta Novi Gasperz.
Lebih lanjut kata Novi Gaspers, SMPN 19 mengambil opsi mandiri berubah supaya bisa menjalankan kurikulum merdeka 100% untuk satu jenjang kelas yaitu kelas 7 dan semua presentasi kelas sesuai tema itu kelas 7 mengi ngat di kurikulum merdeka punya tema-tema dalam dalam P5 semua tema berjumlah 7 jadi harus menyelesaikan semua tema sampai dengan kelas 9 dan untuk kelas 7 tiga tema mencakup suara demokrasi, kewirausahaan dan kearifan lokal.
"Semua stan yang dipamerkan dalam kegiatan pagelaran hari ini dengan tema-tema sudah mempresentasikan ketiga tadi dan anak-anak di wirausahaan ada beberapa produk diantatanya pangan lokal berbahan kasbi dan produk menanam tanaman secara hidroponik dan yang ditampilkan adalah produk kedua yaitu tanaman hidroponik karena yang pertama sudah jual untuk para guru dan sudah dikonsumsi," pinta Novi Gasperz.
Lebih lanjut kata Novi Gasperz, sebelum pelaksanaan pameran hari ini kami suda sarankan kepada guru wali kelas, usahakan nantinya tanam pada saat gelar karya hasilnya sudah panen bahkan hasil tanaman hidroponik ada banyak terjual dibeli para pengunjung terutama orang tua murid.
Menurutnya, dua kegiatan dilaksanakan berjalan dengan baik walaupun diakui banyak kekurangan dalam persiapan tapi puji Tuhan semua kegaiatan berjalan dengan baik.(Ser)
Sumber : http://suarareformasi.com/smpn-19-ambon-laksanakan-pagelaran-seni-sekaligus-gelar-karya-dan-pengukuhan-sanggar-toma-maju-detail-448935