Sekda Sadali Yaitu Buka Focus Group Discussion Diseminasi Hasil Penelitian Hak Tenurial di Tambang Gunung Botak

Sekda Sadali Yaitu Buka Focus Group Discussion Diseminasi Hasil Penelitian Hak Tenurial di Tambang Gunung Botak

Ambon.Suara Reformasi.Com.Sekretaris Daerah Provinsi Maluku, Sadali Yaitu membuka Focus Group Discussion (FGD) terkait diseminasi hasil penelitian tentang Hak Tenurial Gunung Botak, Desa Dafa, Kecamatan Kayeli, Kabupaten Buru, Provinsi Maluku, yang berlangsung di ruang rapat utama Lantai II Kantor Gubernur Maluku, Jumat (23/9/2022).

FGD diikuti Penjabat Bupati Buru, Djalaluddin Salampessy dan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Kabupaten Buru (Sekda dan para Asisten, Kadis Lingkungan Hidup, Kadis Pertanian, Kadis Sosial, Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Anak) serta Rektor Iqra Buru melalui zoom meeting. Selain itu, hadir secara offline Pimpinan OPD terkait Lingkup Pemerintah Provinsi Maluku. 

Sebelum acara dilanjutkan dengan diskusi, tim peneliti yang terdiri dari Prof. Agus Kastanya, Dr. Daju Resosudarmo dan Dr. M.Tjoa memaparkan hasil kajian penelitian dengan judul "Hak tenurial, mata pencaharian, gender dan lingkungan dalam pertambangan rakyat dan skala kecil: the gold rush of mount Botak, Buru Island untuk kemudian memperoleh masukan dalam rangka memperkuat/penyempurnaan hasil kajian. 

Salah satu peneliti, Dr. M.Tjoa, dosen Kehutanan Unpatti, dalam pemaparannya mengatakan, tujuan dari penelitian yang dilakukan yaitu, memahami permasalahan tenurial yang konflik di pertambangan rakyat skala kecil, memahami bagaimana pengaturan hak tenurial mempengaruhi mata pencaharian di pertambangan rakyat skala kecil . 

Selain itu, memahami dampak gender dari hak tenurial di pertambangan skala kecil, memahami bagaimana dampak tenurial dari kegiatan pertambangan rakyat skala kecil serta menghasilkan pilihan kebijakan berbasis penelitian yang mengatasi masalah sosial lingkungan pertambangan rakyat skala kecil.

“Persoalan inilah yang kemudian menjadi latar belakang kami dalam melakukan penelitian,” ungkap Tjoa.

Penjabat Sekda Sadali Ie, pada kesempatan itu mengatakan, acara FGD di hari ini, tentu akan memberikan suatu gambaran yang nyata terkait dengan masalah-masalah tenurial Gunung Botak yang dipresentasikan oleh tim.

"Kami berharap diskusi hari ini dapat memberikan suatu rekomedasi terbaik dalam rangka penyelesaian berbagai masalah di Gunung Botak, sehingga kedepannya akan dikelola dengan baik dan modern dengan menjaga kelestarian lingkungan dan memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat," tandas Sekda. 

Sementara itu, Pj Bupati Buru, Djalaluddin Salampessy, berharap konsep dari kajian ini dapat menjadi dasar dan kebijakan-kebijakan bagi Pemda Kabupaten Buru untuk mendorong sumber daya alam yang berkelanjutan dan bermanfaat secara ekonomi untuk kebutuhan masyarakat.

“Banyak hal yang kemudian bisa dikumpulkan terkait dengan hasil kajian ini, termasuk bagaimana mengelola masalah-masalah adat yang kemudian berimplikasi pada hak-hak tenurial yang kemudian dikompilasi dengan kebijakan-kebijakan pemerintah, terutama untuk kesejahteraan masyarakat dan berkontribusi untuk PAD,” ujarnya . 

Diketahui, diseminasi hasil penellitian ini merupakan penelitian antara Staf Dosen Jurusan Kehutanan Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon dan Dosen Australia National University (ANU) yang diharapkan menjadi bahan rekomendasi dalam pengambilan kebijakan terkait pengelolaan penambangan di Gunung Botak. (SR)

Sumber : http://suarareformasi.com/sekda-sadali-yaitu-buka-focus-group-discussion-diseminasi-hasil-penelitian-hak-tenurial-di-tambang-gunung-botak-detail-444392