Rofik Afifudin Kecam Kebijakan Pemkot Soal Pembatasan Belajar Tatap Muka Bagi Anak Sekolah

Rofik Afifudin Kecam Kebijakan Pemkot Soal Pembatasan Belajar Tatap Muka Bagi Anak Sekolah

Ambon, Suara Reformasi.Com - Kebijakan Pemerintah Kota Ambon dalam rangka sementara  memberhentikan anak-anak sekolah untuk belajar tatap muka akibat kembali menyebar Virus Omikron, mendapat kecaman dari Salah satu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Maluku, Daerah Pemilihan (Dapil) Kota Ambon,  Rofik Akbar Afifudin.

Pernyataan ini disampaikan Rofik Afifudin di ruang kerja Kantor DPRD Provinsi Maluku kepada wartawan Jumat (4/2) saat pihaknya bersedia menjelaskan soal perkembangan virus omikron dan dampak terhadap pendidikan anak di Kota Ambon.

 Menurutnya, berkembang virus omikron di kota Ambon kini kembali meningkat maka pemerintah Kota Ambon memahami sungguh bahwa masyarakat kota Ambon sudah kuat baik informasi mengangkut Virus Covid-19 maupun suda kuat sampai hak imunity karna kita suda melewati angka prosentasi yang diharuskan pemerintah pusat.

Dengan situasi hak imunity seperti begini saya kira kebijakan pemerintah Kota Ambon jangan seperti kita tangani Covid-19 seperti awalnya Covid-19 terjadi nanti masyarakat panik lagi, dan efeknya sangat mempengaruhi, ekonomi, sosial aktifitas publik dilakukan masyarak.

", Saya kira situasi seperti ini,  pemerintah Kota Ambon harus percaya diri dan dengan percaya diri menguatkan publik.

kita suda masuk hak imuniti, masyarakat kota Ambon suda vaksin diatas 90 %, Bahkan anak-anak suka di vaksin.

Mestinya pemerintah Kota Ambon menjelaskan status penyebaran Omikron pada masyarakat, sebab sesuai penjelasan beberapa pihak, virus omikron adalah biasa saja dan sesuai penjelasan dokter Fadilla, kalau ada datang virus omikron  itu menandakan virus Covid-19 sudah selesai penyebarannya dan corona akan menjadi virus biasa," jelas Afifudin

Lebih lanju jelas Afifudin,

Saya ikuti perkembangan kota Ambon dan Provinsi Maluku secara umum bahwa dengan penyebar kembali Covid-19 maka Kota Ambon akan masuk dalam level dua penanganan Covid-19 membuat pemberhentian belajar mengajar di sekolah ini menciptakan suasana semakin mencekam, hal ini sangat salah dan keliru, dan menurut kami menangani virud corona pasca Kota Ambon dan Provinsi Maluku suda masuk Hak imunity, penangan harus berbeda jangan sampai penangan sama seperti sebelumnya belum ada hak i munity, dan nantinya prefektif masyarakat bahwa sama saja mengatakan buat apa kita vaksin, buat apa kita hak imunity.

Kebijakan yang diambil harus diperhatikan dengan baik -baik jangan sampai menimbulkan kecemasan baru.

" Pemerintah Kota Ambon perlu menjelaskan pada masyarakat kita sudah masuk hak imunity, contohnya di luar negeri negara-negara suda hak imunity suda buka masker dan tidak gunakan masker lagi, apa beda dengan kita di Kota Ambon dan Maluku,"jelasnya.

Menurut Afifudin, belajar tatap muka bagi siswa sekolah tetap jalan bukan sebaliknya, pemerintah kota buat sesuatu seakan-akan keadaan sudah sangat mencekam, saya ingatkan ekonomi masyarakat kota Ambon sekarang sudah membaik kita beberapa waktu lagi masuk bulan ramadan semua orang sudah siap menyongsong dengan berbagai persiapan bukan hanya ibadah dan puasa tapi juga siapkan dapur dengan kebutuhan hidup berupa finansial.(SR01).

Sumber : http://suarareformasi.com/rofik-afifudin-kecam-kebijakan-pemkot-soal-pembatasan-belajar-tatap-muka-bagi-anak-sekolah-detail-441278