Langgur.Suara Reformasi.Com.Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara secara berjenjang dan terus-menerus melakukan pembangunan infrastruktur di wilayah secara menyeluruh, sesuai visi dan misi kepala daerah.
Hal ini terlihat dengan peresmian jembatan Waortahit yang terletak di wilayah Kecamatan Kei Besar, yang mana jembatan tersebut ambruk akibat bencana alam pada tahun 2021 lalu.
Peresmian jembatan Waurtahit ditandai dengan pengguntingan pita oleh Ketua Majelis Sinode Pekerja Harian (MPH) Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM) Pdt. ET Maspaitella yang disaksikan langsung Bupati Maluku Tenggara Muhamad Thaher Hanubun, Rabu (5/10/2022).
Bupati Malra M. Thaher dalam sambutannya mengatakan, ambruknya jembatan ini akibat bencana pada tahun lalu akibat bencana alam, sehingga langsung disikapi Pemda Malra.
“Pada saat ambruk jembatan, saya langsung hadir di lokasi dan menyaksikan ambruknya jembatan tersebut dan langsung menyurati DPRD, sehingga keluarlah persetujuan dan pekerjaan segera dilaksanakan dan kini kita saksikan peresmiannya pada hari ini,” ucap Bupati Hanubun.
Jembatan Waurtahit kata Hanubun, merupakan penghubung yang digunakan masyarakat untuk keluar masuk Ohoi Waurtahit, maka penting untuk menyikapinya secara serius.
Bukan hanya jembatan Waurtahit saja, hal serupa pun akan dilakukan Pemda bagi jembatan lain yang mengalami bencana seperti jembatan Reyamru dan jembatan Farawaf, yang sementara menggunakan jembatan darurat dan kini bisa menjadi akses mobilitas warga setempat.
Pada kesempatan itu, Bupati Hanubun sempat senang dengan adanya pembangunan sebuah rumah sakit yang sangat mewakili yang akan berlokasi di Kei Besar pada tahun 2023, guna memenuhi kerinduan masyarakat secara menyeluruh.
Secara gamblang Bupati Hanubun mengatakan, pada tahun 2023, akan dibangun rumah sakit di Kei Besar, sebagai bukti dibebaskannya lahan dan selanjutnya akan dilakukan pelelangan dan perencanaan pada tahun 2022 dan dilanjutkan dengan pembangunan pada tahun 2023 mendatang.
Bupati Hanubun menegaskan, upaya pembangunan rumah sakit di wilayah Kei Besar sudah berjalan sejak tahun 2019, yang mana telah dimasukkan dalam Perpres Nomor 18 Tahun 2020, dan target pembangunannya akan berlangsung pada tahun 2023 nanti.
Hanubun bilang, Kepres Nomor 18 Tahun 2020 menyatakan wilayah Kei Besar masuk wilayah lokasi prioritas (Lokpri) Kawasan Strategi Nasional Tertentu (KSNT) yang merupakan pintu gerbang Indonesia, Kabupaten Malra khususnya wilayah Kei Besar mendapatkan kemudahan dari pemerintah pusat guna menjawab kebutuhan masyarakat setempat
“Ini bukti kalau Pemda Malra saat ini selalu memperhatikan Kei Besar. Karena berapa pun yang kami bangun tidak boleh dihitung, namun bagaimana kebutuhan warga masyarakat Kei Besar dapat terjawab,” cetus Hanubun. (SR)
Sumber : http://suarareformasi.com/resmikan-jembatan-waurtahit-bupati-malra-ada-target-pembangunan-rumah-sakit-di-kei-besar-detail-444583