Ambon..Suara Reformasi.Com. Rektor Universitas Pattimura Prof. Dr. MJ Saptenno, SH, M.Hum menghadiri Peringatan Hari Air Sedunia ke-31 Tahun 2023 yang berlangsung di Kantor Balai Wilayah Sungai Maluku lantai 3 Ruang Masohi, Kamis (16/3/2023).
Kegiatan ini mengusung tema “Mempercepat Perubahan Untuk Mengatasi Krisis Air dan Sanitasi”.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Rektor Universitas Kristen Indonesia Maluku, Direktur Politeknik Negeri Ambon, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN), Kepala Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BP2W), Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P), Kepala Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi (BP2JK).
Hari Air se-dunia atau Hari Air Sedunia adalah hari yang diperingati atau dirayakan sebagai upaya untuk menarik perhatian masyarakat umum sedunia (internasional) mengenai pentingnya air bersih bagi kehidupan, dan merupakan upaya penyadaran untuk melindungi sumber daya air bersih secara berkelanjutan.
Tanggal 22 Maret ditetapkan sebagai Hari Air Sedunia (Hari Air Sedunia), sesuai kesepakatan sidang umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tanggal 22 Desember 1992 di Rio de Janeiro, Brasil.
Hari Air Sedunia menjadi peringatan untuk menyadarkan masyarakat dunia akan pentingnya air bersih dan pengelolaan sumber air yang berkelanjutan.
Kepala Balai Wilayah Sungai Maluku (BWS), Marva Ranla Ibnu, ST, MT mengatakan, dalam rangka menyambut hari air sedunia, seluruh rangkain kegiatan sudah dilakukan hingga pada menjemur pohon. Hakekat dari pada Hari Air Nasional sebenarnya adalah bagaimana kita dapat memperlakukan air berdasarkan hakekatnya
“Jika air yang didapatkan sedikit maka akan membawa jalur yang negatif bagi masyarakat. Namun jika air yang didapatkan sangatlah banyak, maka harus dapat dikelola dengan baik dan inilah yang dinamakan dengan WATER MANAGEMENT atau Manajemen Sumberdaya Air. Manajemen sumberdaya air adalah aktivitas merencanakan, mengembangkan, mendistribusikan, dan mengelola penggunaan sumber daya air secara optimal”, ujarnya.
Dalam arahannya Rektor Universitas Pattimura, Prof. Dr. MJ Saptenno, SH, M.Hum mengatakan, kegiatan yang dilakukan oleh Balai Wilayah Sungai Maluku tentunya memiliki keterkaitan dengan perguruan tinggi yang ada di Maluku.
Perguruan tinggi memiliki 3 point penting yaitu Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat atau yang dikenal dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dikatakan pula, pengelolaan air sangatlah penting dan membutuhkan kolaborasi dari semua institusi, baik pemerintahan maupun swasta tetapi juga partisipasi masyarakat.
Oleh karena itu pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kesejahteraan masyarakat dalam bidang sanitasi dan air bersih diharapkan dilakukan secara optimal dan profesional, dengan memadukan keilmuan dari semua multidisiplin ilmu. Rektor berharap, kedepannya masyarakat lebih bijak dalam menggunakan udara serta mampu menenangkannya demi keberlangsungan hidup bersama dan generasi yang akan datang.
Acara dilanjutkan dengan membuat Biopori atau yang juga biasa disebut dengan lubang resapan biopori sebagai upaya pemanfaatan dan pendayagunaan udara. (Ser)