Ambon,Suara Reformasi.Com ,- Kemelut dan insiden yang terjadi di kota Tual Rabu (02/01/23) membuat Wali Kota Tual Adam Rahayaan yang berada di Kota Ambon mengikuti Rakor Pukjanal terpadu tingkat nasional terusik. Hingga telah perintqhkan ajudan untuk cari tiket kembali ke Tual, sebelum sempat beranjak dirinya sempat memberikan komentar kepada pers di Hotel Santika. Walikota menceritakan kronologinya, dimana ada Insiden pertama yang terjadi itu murni tindakan kriminal yang dilakukan oleh oknum tertentu. Kasusnya sudah tertangani hingga tidak ada masalah lagi.
Terkait kejadian tersebut saya dan aparat penegak hukum telah meminta masyarakat untuk tetap menahan diri dan tenang.” Itu kriminal murni yang berasal dari pelaku satu dua orang saja, biarkan itu menjadi tanggung jawab aparat untuk mengidentifikasi pelaku alamatnya dimana nanti di proses,” jelasnya. Dan pelakunya sudah ditemukan hingga aparat kepolisian sementara memprosesnya. Tetapi kini adalagi insiden baru dimana seseorang tidak dikenal menggunakan motor tanpa plat nomor buat aksi melakukan tindakan kriminal terhadap warga Banda Eli.
Hingga memicu amarah dan kini terjadi bentrok antarsejumlah warga kompleks pemuda Yarler dengan kompleks pemuda Banda Elli tak terlaksana. Lebih parah lagi kejadian itu digiring ke masalah agama, Walikota Adam Rahayaan sangat kecewa dengan tindakan seperti itu. Kini dirinya telah meminta penerangan mobil untuk menenangkan masyarakat dan menyampaikan kalau semuanya itu tidak ada hubungan dengan agama. Sebab semua di Tual itu orang bersaudara, poto g dikuku rada didaging hingga harus menahan diri.
Tidak boleh terpencing dan emosi, Insiden yang terjadi itu merupakan tindakan kriminal yang dilakukan oleh oknum tertentu, dan masyarakat dituntut untuk tetap menahan diri. Wali Kota Tual merasa sedih dengan kejadian yang terjadi, Pasalnya pembangunan kota tual saat ini mulai terlihat perkembangannya. Namun bentrok membuat sejumlah fasilitas Pemkot dan rumah warga terbakar. Jangan terbawa emosi untuk membuat lingkungan hancur, sehingga rumah warga terbakar dan juga ruko serta taman ikut hancur dan terbakar.
"Saya juga tidak tau siap otak dibalik itu, kita bangun Kota Tual dengan susah payah kini hancur", ungkapnya sedih. Oleh karena itu, Walikota menyatakan bahwa, kejadian yang terjadi ini bukanlah bentrok antar Agama atau antar kolompok. Saya menghimbau agar seluruh ASN di lingkup Pemkot Tual tetap beraktivitas seperti biasa. Kepada masyarakat agar tetap menjaga kondisi keamanan di Kota Tual sesuai filosofi orang kei bahwa. Kita boleh berbeda agama tapi kita tetap satu saudara. Harus bersatu jangan biarkan oknum-oknum tidak bertanggung jawab menguasai kita dan pada akhirnya katong orang basudara yang rugi.(SR).