Suara reformasi.Com.Ambon.Sebanyak tiga puluh (30) orang surveyer dari berbagai provinsi di kawasan Timur Indonesia melaksanakan traning (latihan) disejumlah puskesmas dan Klinik di Kota Ambon. Para surveyer ini diuji selama sepekan untuk meninjau beberapa Puskesmas dan Klinik guna dilakukan proses penilaian atau pembobotan terhadap dokumen kelengkapan administrasi dari sebuah tempat pelayanan kesehatan untuk memenuhi diakreditasi.
Arsyah Mirsh, adalah salah satu peserta Surveyer yang sudah selesai melaksanakan tugas surveyer mengemukakan, peserta dari berbagai daerah ini, umumnya melaksanakan praktek latihan lapangan selama tiga hari lapangan, dua hari di beberapa Puskesmas dan hari ketiga ini di fokuskan ke Klinik Mata Utama Maluku yang berada di jalan Apituley.
"Saat ini ada pelatihan surveyer jadi ini latihan praktek lapangan kita turun dan hari ini sudah tiga hari kemarin dua hari di puskesmas dan hari ketiga ini di Klinik.
Semuanya ada tiga (30) orang tetapi yang saat ini di Klinik Mata Maluku ini, terdapat 15 orang "jadi turun praktek untuk menyesuaikan apa yang mereka pelajari selama pelaksanaan apa yang ada di lapangan. Ini juga sebagai masukan untuk perbaikan kalau memang ada yang masih kurang jadi semua dokumen yang mereka siapkan untuk akreditasi di bulan Oktober 2023 nanti, "jelas Arsyah Mirsh, yang berasal dari Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Maluku, kepada awak media di Ambon, Jumat (22/09/23) siang.h
Menurutnya sebuah tempat usaha pelayanan kesehatan minimal mempunyai 104 aspek penilaian yang harus dipenuhi. Namun aspek yang terutama adalah, sebuah sarana prasarana yang dimiliki atau dipunyai oleh seseorang dan/atau kelompok harus memenuhi kriteria seperti; pola pelayanan, infrastruktur bangunan, sarana prasarana dan fasilitas pendukung lainnya.
"Ada terdapat 104 element penilaian termasuk didalamnya proses penilaian terhadap pelayanan kesehatan, infrastruktur bangunan, sarana prasarana, fasilitas pendukung atau penunjang dan lain-lain sebagainya, "ujarnya.
Dia mengapresiasi apa yang telah dipaparkan Oleh Direktur Klinik Mata Utama Maluku, bahwa dari penjelasan sangat terpolarisasi. Demikian halnya dengan pola pelayanan yang dari tahun ke tahun terdapat peningkatan kemajuan yang luar biasa.
"Kalau kita lihat dari pemaparan dan apa yang disampaikan oleh Direktur ibu dokter Jecklin, 90 persen sudah siap untuk akreditasi, hanya diperlukan beberapa tambahan untuk diperbaiki dari kekurangan yang dipunyai, "kata Arsyah Mirsh.
Pihaknya kata Arsyah sangat mengagumi proses pelayanan dari Klinik Mata Utama Maluku ini, soalnya kendati baru dibuka pada tahun 2018, tetapi jumlah pasien yang ditangani sampai Agustus 2023, telah mencapai 62.447 orang.
"Ini memang jika dilihat dari segi menajament klinik ini menunjukan sebuah prestasi yang sangat baik dan profesional, "ujar Mirsh salah satu peserta yang berasal dari Balai Pelatihan Kesehatan Maluku ini.
Peserta Surveyer yang terdiri dari 15 orang itu terkesan dengan pemaparan profile "Klinik Mata Utama Maluku yang dibawakan oleh Direkturnya ibu Dokter Jeacklin Nanlohy.
Proses prose presentasi terungkap kalau Klinik mata ini berdiri pada November 2018 itu telah melayani pasien sebanyak 62.477 orang dengan klasifikasi sepuluh jenis penyakit mata yang menjadi perhatian Klinik ini.
Jenis penyakit mata ini terdiri dari; Dry Eye ( ), Katarak Imatur, Presbiopia, Erosi Kornea, Hiperme Tropis, Miopia, Pterygium, Katarak Matur, Glaucoma, dan Keratitis.
Semua jenis penyakit mata itu, ditangani oleh dua dokter ahli dan beberapa dokter pendukung serta 14 tenaga administrasi.
Capaian Kinerja.
Presentasi jumlah pasien pelayanan di poliKlinik dan pasien 2018-2023 khususnya jumlah pasien rawat jalan Klinik Mata Utama Maluku:
Nov-Desember 2018 1.684
2019- 10.428. 2020 - 11.919. 2021 - 13.944. 2022 - 14.685 dan Agustus 2023 10.019.
Selain pelayanan internal, Klinik mata ini juga kata dokter Nanlohy, pihaknya melakukan kerjasama dalam hal penanganan buta katarak diberbagai kabupaten kota di provinsi Maluku termasuk bakti sosial operasi katarak, kerjasama dengan pihak Danlantamal IX Halong Ambon dan Palang Merah Internasional (PMI) provinsi Maluku. Bentuk kerjasama itu kata dokter Nanlohy, dalam bentuk misi kemanusiaan.
Semua kerja nyata dan bakti sosial itu, tidak terlepas dari dukungan peralatan moderen yang dimiliki Klinik yang satu ini. Tentunya peralatan mutakhir itu, tidak dimilki klinik mata lainnya. Kerena ditunjang sarana infrastruktur yang memadai, sehingga tersedia ruangan Optik, ruangan Apotek dan ruang praktek. Tersedianya ruangan praktek ini menjadikan Klinik ini mendedikasikan dirinya membantu para calon dokter melakukan praktek kerja di tempat ini. Selain tersedia dua unit ruang perawatan bagi pasien operasi mata.
Tersedianya sarana penunjang itu, maka memungkinkan bagi setiap orang maupun peserta Surveyer mendatangi Klinik Mata yang terletak di jalan Apituley ini memiliki moto, "Santun dalam Melayani,
Cepat dan Tepat
dalam Bertindak".
Klinik ini juga memiliki layanan unggulan
Pemeriksaan dan Operasi Katarak
dengan metode dan peralatan terbaru
Pemeriksaan Diagnostik Mata
1.Konsultasi dokter Spesialis mata
2. Pemeriksaan dan Operasi Katarak dan Metode dan Peralatan terbaru.
3.Pemeriksaan Diagnostik.
NCT (Non Contact Tonometry)
ARK (Auto Refracto Keratometry)
Foto Fundus
USG (Ultrasonography)
Ultrasound Biomicroscopy
Specular Microscope.
Tujuan kedatangan mereka untuk menjadi surveyer Klinik karena pengalaman yang didapat pada Klinik Mata Utama itu, manjadi sebuah pengalaman berharga bagi mereka bisa turun ke klinik, Puskesmas, kemudian laboratorium, dan termasuk tempat-tempat praktek dokter yang menjadi sasaran kedepan juga akan diakreditasi, ''tutup Arsyah Mirsh. (***$)
Sumber : http://suarareformasi.com/puluhan-dokter-ahli-melakukan-surveyer-di-kota-ambon-detail-450183