SuaraReformasi.Com.Ambon.Penjabat Walikota Ambon mengikuti Acara Pembukaan Sekolah Lapangan Gempa bumi dan Tsunami Kota Ambon Tahun 2023 di Swissbell Lantai II Kota Ambon. Selasa (8/8/2023).
Turut hadir, Kepala BMKG Prof. Dr. Ir. Dwikorita Karnawati atau yang mewakili yang mengikuti secara online, Kepala Pusat Seismologi Teknik Geofisika Potensial dan Tanda Waktu, Verifikator Nasional Ahli Tsunami ITB Dr Hamzah Latif MSI, Kepala Stasiun Geoisika Ambon, Yang mewakili Pangdam XVI Pattimura, Yang mewakili Kapolda Maluku, Kepala Basarnas Maluku, Kepala Bakamla Nasional Maritim Timur, Komandan Lanud Pattimura Ambon, Yang mewakili Danlantamal IX Ambon dan Yang mewakili Danrem 151 Biniaya, Kepala BPBD Provinsi Maluku atau yang mewakili, Kepala BPBD Kota Ambon, Pimpinan lingkup Pemerintah kota Ambon, Ibu Kepala Desa Galala dan Bapak Raja Hative Kecil, Para peserta sekolah lapangan gempa bumi dan tsunami, Teman-teman pers, hadirin dan undangan
Pj Walikota Ambon Bodewin M. Wattimena dalam sambutan tertulisnya mengatakan bahwa, untuk mengadakan kegiatan sekolah lapangan gempa bumi dan tsunami di kota Ambon secara khusus kami juga berterima kasih kepada Pemerintah di Desa Galala dan Pemerintah negeri Hative Kecil yang dalam hal ini dipilih oleh BMKG untuk menjadi Lokus komunitas siaga tsunami dalam kegiatan Verifikasi nasional Komunitas siaga tsunami atau tsunami ready community Tahun 2023.
Lanjutnya, kami tahu banyak hal yang telah dipersiapkan untuk melaksanakan kegiatan ini yang juga terlepas dari bimbingan dan pendampingan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Maluku dan BPBD Kota Ambon untuk mendukung terwujudnya komunitas siaga tsunami di kota Ambon.
“Kota Ambon, Provinsi Maluku memiliki potensi bencana alam gempa bumi dan tsunami yang sangat tinggi hal ini dikarenakan aktivitas tektonik yang intensif di kawasan Timur Indonesia sehingga membentuk banyak sumber gempa bumi dan aktivitas vulkanik di sekitar wilayah Maluku,”terangnya.
Disamping itu kondisi kota Ambon yang merupakan daerah atau kota Pulau, semakin meningkatkan potensi terjadinya seorang tsunami baik yang dipicu oleh gempa bumi tektonik ataupun sumber non tektonik dari erupsi gunung api dan longsoran bawah laut.
Catatan sejarah tentang air turun naik tahun 1674 oleh George ever hard romphius dan air turun naik yang melanda desa galala dan negeri hative kecil tanggal 8 Oktober 1950 yang tadi, kesaksian dalam lagu yang dinyanyikan oleh paduan suara tadi, membuktikan bahwa ancaman nyata dari bencana gempa bumi dan tsunami itu ada pernah terjadi dan mungkin saja dapat terjadi kembali di kota Ambon,melihat kenyataan ini, kita perlu membangun strategi pencegahan dan kesiapsiagaan masyarakat untuk menghadapi bencana gempa bumi dan tsunami yang sewaktu-waktu bisa terjadi dan tidak bisa kita prediksi kapan waktunya. mengingat kerentangan keterpaparan dan potensi ancaman sebagaimana saya sampaikan tadi maka diperlukan suatu momen untuk melatih kesiapsiagaan seluruh komponen pemerintah, akademisi, lembaga usaha, media dan masyarakat kota Ambon dalam menghadapi bencana, Pengalaman peristiwa bencana yang pernah terjadi adalah salah satu peran kunci dalam penyebarluasan informasi yang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah secara khusus melalui pusat pengendalian operasi yang beroperasi selama 24 jam.
Dalam konteks Investigasi gempa bumi dan tsunami, pusdalobs daerah berperan dalam menterjemahkan informasi gempa bumi yang disampaikan.
Sumber : http://suarareformasi.com/penjabat-walikota-ambon-buka-acara-pembukaan-sekolah-lapangan-gempa-bumi-dan-tsunami-kota-ambon-tahun-2023-detail-449453