Ambon.Suara Reformasi.Com.Dekan FKIP juga menyampaikan “kita memiliki kemampuan mengajar yang biasa, kemampuan untuk melaksanakannya, tetapi juga mengatur dengan baik untuk mengatur pengetahuan tentang guru kita di Indonesia timur di Maluku dan Nusa Tenggara Timur pada putaran ini masalah terkait dengan ilmu pengetahuan . untuk uji pengetahuan ini soal-soalnya harus dikategorikan hots dan kita harus siap serta ada pilihan”.
“Saya sangat berterima kasih kepada Asperindo dalam hal ini yang ditunjuk oleh Kementerian BUMN untuk melakukan kegiatan ini dan bekerja sama dengan kita di FKIP Universitas Pattimura dan kita menyiapkan kegiatan ini kurang lebih 2 hari, Hari pertama kita gunakan untuk pendalaman materi dan hari kedua kita untuk melakukan pelatihan” jelasnya.
Kita mencoba untuk membantu guru-guru terkait dengan melanjutkan materi setelah latihan baru kita ini supaya guru-guru bukan sekadar mengetahui bahwa mereka memiliki mata pelajaran tetapi menguasai konten profesional tetapi pedagogi komunikasi dan sosial itu harus diketahui, dalam hal ini banyak guru-guru yang tidak lolos” tambahnya lagi.
Bukan hanya pengetahuan yang diperlukan tetapi pedagogi kepribadian dan sosial ini yang harus kita dorong agar mereka benar-benar memaksimalkan dan ketika tes ini pada tanggal 15 dan 16 itu pengetahuan ini di Tahun 2022 mereka bisa lolos itu harapan kami kedepannya.
“Harapan kami juga guru-guru kita di Provinsi Maluku, aluku Utara dan bahkan Nusa Tenggara Timur ini harus bisa bersaing dengan guru-guru yang ada di luar seperti di Jawa Sumatera dan Kalimantan,” pungkasnya. (SR)
Sumber : http://suarareformasi.com/pendidikan-profesi-guru-detail-444945