Pemkab Malra Tempuh Pendekatan Persuasif, Sasi Bandara Akhirnya Dicabut

Pemkab Malra Tempuh Pendekatan Persuasif, Sasi Bandara Akhirnya Dicabut

SuaraReformasi.Com.Langgur– Kelompok masyarakat adat ohoi (desa) Sathean Kecamatan Kei Kecil Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) melakukan pemasangan sasi adat (hawear), Kamis (14/3/2024).

Hawear yang terpasang di pintu masuk Bandara Karel Sadsuitubun tersebut adalah akumulasi dari ketidakpuasan masyarakat adat setempat terhadap kinerja KPUD Kota Tual yang diduga merugikan Calon Anggota Legislatif (caleg) Dapil 6 Provinsi Maluku asal ohoi Sathean.

Siaran pers Pemkab Malra melalui Kepala Dinas Kominfo setempat Antonius Raharusun yang diterima media ini, menjelaskan, menyikapi pemasangan hawear tersebut, Penjabat (Pj) Bupati Jasmono telah melakukan upaya dialog dan pendekatan persuasif.

Pendekatan dimaksud dilakukan kepada Raja Ibra (Rat Kirkes) Agung Renwarin untuk memastikan pelayanan penerbangan dari dan ke Bandara Karel Sadsuitubun Langgur di Ibra tetap berjalan normal.

Selain itu, langkah cerdas Pj Bupati tersebut juga dilakukan kepada kelompok warga masyarakat adat ohoi Sathean.

Langkah Pj Bupati Jasmono itu pun berbuah hasil positif, dimana atas kesadaran sendiri dari kelompok masyarakat adat ohoi Sathean, hawear pun dilepas secara adat oleh oleh Kubitan Ratschap Ibra Ifit didampingi Rat Kirkes Ibra.

Pelepasan hawear disaksikan Pj Bupati bersama Forkopimda.

“Atas nama penda dan masyarakat Malra, saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas keikhlasan kelompok masyarakat adat ohoi Sathean yang dengan sukarela membuka sasi adat ini,” tandas Jasmono.

Pj Bupati menegaskan kepada pihak-pihak yang merasa dirugikan dalam proses penyelenggaraan Pemilu agar dapat berproses sesuai mekanisme dan prosedur yang diatur dalam ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Sementara itu, Rat Kirkes Agung Renwarin berharap agar kedepan hal-hal seperti ini tidak terjadi lagi, mengingat bandara adalah aset Vital yang dilindungi negara.

Selain itu, lanjut Renwarin, aset tanah bandara sudah dibayar lunas oleh Pemda, sehingga tidak ada lagi hubungannya dengan masyarakat adat Ibra Ifit.

Hingga berita ini tayang, terpantau aktifitas kedatangan dan keberangkatan penumpang yang menggunakan maskapai penerbangan Lion Air di bandara kembali normal.(Ser)

Sumber : http://suarareformasi.com/pemkab-malra-tempuh-pendekatan-persuasif-sasi-bandara-akhirnya-dicabut-detail-453018