PIRU.Suara Reformasi.Com.-Pegawai Honorer di lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat(SBB) belum menerima gaji mereka selama 5 bulan pada tahun 2023 ini belum di bayar .
Diperkirakan mencapai ratusan tenaga honorer hingga hari ini belum menerima hak-hak mereka.Akhirnya nasib para honorer tak menentu,tapi mirisnya Penjabat Bupat SBB sibuk jalan-jalan keluar daerah tanpa memikirkan nasib para honorer tersebut.
Pantauan media ini ,Pj Bupati SBB ,Andi Chandra As’addudin menekan para honorer dengan sebutan Nasib para honorer di lingkup Pemerintahan Daerah Kabupaten SBB akan segera usai. Hal ini disampaikan Pj Bupati Kabupaten SBB setiap kali mengambil alih apel pagi .
Dirinya mengatakan, tidak segan-segan menghapus para honorer yang setiap hari Senin dan Jumat tidak mengikuti apel pagi.
Steikmen yang di berikan Pj Bupati SBB ini sangat tidak wajar, karena semua honorer mengaku sampai saat ini mereka belum mendapat gaji mereka. Di lain sisi, ketika disuruh ikuti apel pada hari Senin dan Jumat ,diantara mereka mengaku sangat keberatan karena tidak ada uang untuk transportasi dan keperluan rumah tangga. “Dan jikalau tidak mengikuti aturannya, maka dia berencana menghapus 500 honorer dan bagi honorer yang belum mendapatkan gaji selama 5 bulan, dirinya hanya akan memberikan 3 bulan saja tetapi setelah itu nama mereka di hapuskan.
Akankah gaji-gaji para tenaga honorer yang tidak diberikan dikembalikan ke kas negara? atau di sunat oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab di lingkup Pemda SBB?
Sampai sejauh ini, mereka masih berharap agar Pemda membayar upah mereka beberapa bulan ini, sehingga mereka dapat menjalankan kewajiban mereka seperti biasanya. Sementara dengan krisis ekonomi yang melanda kabupaten SBB ini, untuk biaya hidup sehari-hari saja tidak mencukupi apalagi sampai ongkos transportasi.
Mirisnya seorang penjabat Bupati Andi Candra As’aduddin,arogan dan ia tidak mau tahu dengan keadaan dan kondisiyang menimpa mereka baik para tenaga honorer maupun masyarakat.
Selama satu tahun berjalan As’addudin tidak membangun daerah ini dengan baik ,sehingga lewat peristiwa ini, banyak masyarakat juga mengeluh dengan kepemimpinan Andi Candra As’aduddin, melainkan masyarakat dibuat menderita akibat kebijakan-kebijakan yang dia buat.
“Arus perekonomian rakyat SBB mati di tempat ,tidak ada pertukaran uang di Bumi yang berjuluk Saka Mese Nusa ini.Tingkat inflasi naik ,tapi AS’addudin sibuk dengan urusan yang tidak penting ,karena setiap minggunya jalan ke luar daerah dengan anggaran yang sangat fantastis.(Ser)
Sumber : http://suarareformasi.com/pahitnya-nasib-honorer-pemda-sbb-sudah-5-bulan-gaji-mereka-belum-di-bayarkan-pj-bupati-as-addudin-sibuk-jalan-jalan-keluar-daerah-detail-448687