Ambon.Suara Reformasi.Com.Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Persatuan Artis, Penyanyi, Pencipta, Rekaman Musik Indonesia (PAPPRI) Kota Ambon, Karel Lewakabessy, menandaskan, perlu adanya pembinaan secara rutin pihak PAPPRI untuk membina talenta musisi kota Ambon kini redup untuk bangkit memperoleh prestasi baik pada tingkat daerah, nasional maupun internasional.
Pernyataan Ketua PAPPRI Kota Ambon, Karel Lewakabessy, kepada wartawan saat acara pertunjukan musik dalam rangka perayaan hari musik nasional dan acara pelantikan DPC PAPPRI Kota Ambon berlangsung di lapangan Pattimura Park Kota Ambon Kamis (9/3/2023).
Menurut Lewakabessy, suda 20 tahun PAPPRI ada dan baru kali ini dibentuk DPC PAPPRI Kota Ambon, untuk itu kedepan, dan DPC Kota Ambon adalah DPC PAPPRI yang pertama dibentuk makanya kita akan rencana dengan program awal yaitu bagaimana bisa membina talenta musik di kota Ambon supaya kedepan talenta suda mulai meredup bisa lagi berkenca di tingkat nasional maupun internasional.
Artis dan pencipta lagu asal maluku dulu sangat terkenal, diantaranya, Bob Tutupoly, Brury Pesolima, dan terakhir Bung Glen, semuanya tidak ada lagi dan mulai meredup olehnya saatnya kita membina talenta-talena musik di Maluku agar bisa berbicara di tingkat nasional maupun internasiknal dan juga PAPPRI itu besar karena orang Maluku dan orang Ambon perlu dicamkan karena ketua PAPPRI pertama adalah Bung Enteng Tanamal, akhirnya orang Ambon dikenal di Nusantar akibat pendiri PAPPRI adalah orang Maluku, ini dua poin pertama kita perlu menyampaikan dan programkan kedepan bagaimana bisa membina kita punya, pemusik, pencipta lagu di kota Ambon ini," pinta Lewakabessy.
Lebih lanjut jelas Lewakabessy, soal kesejahteraan setiap insan penyanyi, pencipta lagu maupun artis, itu ada aturan tinggal disosialisasikan dengan DPD PAPPRI dan DPC sehingga artis, penyanyi maupun pencipta lagu harus mempunyai nilai jual yang nantinya dibuat program dan aturan untuk mengatur secara organisasi, apalagi Ambon sebagai kota musik layaknya kita menghargai penyanyi asal kota Ambon.
"Kita akan membicarakannya dengan Pemerintah kota Ambon bahwa semua kafe, restoran maupun rumah kopi yang ada di Kota Ambon harus ada musik kemudian penyanyi yang menyanyi hidup dari situ harus ada tarif yang diberikan sama sehingga tidak menimbulkan hal yang tidak diinginkan," pinta Lewakabessy.
Menurut Lewakabessy, para penyanyi harus diberikan penghargaan dengan gaji dari seluruh kegiatan usaha yang ada saat penyanyi saat melayani dengan hiburan lagu, apalagi Ambon sebagai kota City Of Music maka ini benar-benar terjawab, dan upaya kita kedepan minta oudenci dengan Pemerintah kota Ambon agar pantai di Talake sampai pantai Wainitu dimana daerah itu dipakai untuk usaha restoran, cafe maupun rumah kopi dan nantinya semua dihibur lewat musik.(Ser)
Sumber : http://suarareformasi.com/membina-talenta-musisi-kota-ambon-kini-redup-untuk-bangkit-kembali-detail-447287