Ambon.Suara Reformasi.Com.Hasil penelitian dari lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang diterbitkan salah satu media di daerah ini menyatakan Provinsi Maluku terindikasi, terindikasi HIV Aids meningkat sampai 5000 orang dan terbanyak ada di Kota Ambon.
Pernyataan ini disampaikan Ketua wakil ketua komisi IV DPRD Provinsi Maluku, Rofik Akbar Afifudin, kepada wartawan di balai rakyat karang panjang Ambon Rabu (14/6/2023), saat pihaknya bersedia menjelaskan meningkat penyebaran HIV Aids di Maluku.
Menurutnya, terhadap meningkat jumlah terindikasi HIV Aids di Maluku, paling banyak di Kota Ambon menyasar banyak adalah kaum remaja, hal ini butuh penanganan dari pemerintah daerah dan Komisi Penanggulangan Aids di Maluku, kemungkinan besar dari sisi pendanaan tidak maksimal sehingga diharapkan problem ini menjadi catatan bagi pemerintah Provinsi Maluku dan seluruh Pemerintah Kabupaten/Kota dalam rangka penanganan.
"Jangan menganggap remeh persoalan peningkatan HIV Aids terjadi karena penyebaran ibarat gunung es jadi kalau 5000 suda terinfeksi maka sekutar 10.000 orang atau lebih sudah kena makanya sosialisasi harus maksimal dan penanganan terhadap Oda lebih efektif dan kepada masyarakat sering melakukan pemeriksaan sehingga bisa cegah dan menghambat massa inkubasi," jelas Afifudin.
Lebih lanjut kata Afifudin sosialisasi dan keterbukaan dilakukan komisi penanggulangan HIV Aids di Maluku namun soal anggaran sangat minim Akibat terlalu banyak peogram pemerintah yang sifatnya serimonial yang menghabiskan anggaran milyaran rupiah hanya mengurus hal-hal sebenarnya bisa diurusi oleh steikholder yang lain.
"Soal penanggulangan stanting bisa didorong lewat dana desa, tinggal Pemerintah Provinsi Maluku mengambil data desa A potensi stunting sekian tinggal diintervensi oleh program dana desa dan kalau tidak mencukupi kita bantu lewat Kabupaten/Kota," ujar Afifudin.(Ser)
Sumber : http://suarareformasi.com/maluku-terindikasi-hiv-aids-meningkat-sampai-5000-orang-terbanyak-kota-ambon-detail-448761