Kota Ambon Butuhkan Pemimpin Visioner, Keuangan Pemerintah Kota Berada Dalam Kondisi Krisis.

Kota Ambon Butuhkan Pemimpin Visioner, Keuangan Pemerintah Kota Berada Dalam Kondisi Krisis.

SUARAREFORMASI.COM.AMBON - Persaingan para bakal calon Walikota dan Wakil Walikota Ambon baru memasuki babak pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum KPU kota Ambon. Proses pendaftaran itu diawali dengan deklarasi para bakal calon untuk memberikan penguatan kepada para pendukung dan atau parpol pengusung.

Bakal Calon Walikota Ambon Jantce Wenno dihadapan masyarakat pendukungnya mengungkapkan kalau kota Ambon saat ini tidak baik-baik saja. Ini terungkap melalui kebijakan yang dilakukan para pemimpin kota ini yang telah melahirkan kemiskinan, keterpurukan ekonomi hingga terjadi beban hutang daerah yang kian menumpuk saat ini, hingga terjadi krisis keuangan kota yang dirasakan langsung oleh pemerintah saat ini.

  saya tidak lagi maju sebagai calon anggota DPRD provinsi Maluku padahal sesungguhnya itu adalah zona nyaman bagi saya mengambil keputusan untuk tidak lagi mencalonkan diri sebagai calon anggota DPRD provinsi Maluku tapi telah mempersiapkan diri sebagai calon walikota mempersiapkan diri maju berkontestasi pada pemilihan walikota Ambon nantinya pada tanggal 27 November tahun 2024 ini.

Sebagai mantan anggota DPRD dan pimpinan DPRD, dirinya ikut merasakan denyut nadi itu di jaman kami dibandingkan dengan situasi sekarang ini.

Dia kemudian memuji kepemimpinan Walikota Ambon dimasa Decky Wattimena yang menjadi kota ini berubah 180 derajad.

"Ambon ini berubah, kita semua harus mengakui di jaman Kepemimpinan pak Decky Watimena. Beliau telah merubah Ambon, kurang lebih 180 derajad dan setelah itu dilanjutkan oleh walikota - Walikota yang lain.

Situasi dan kondisi yang belakangan ini yang terus merisaukan saya bahwa ternyata Ambon memang tidak sedang baik-baik saja, "beber Wenno.

Jantce Wenno kemudian menjelaskan soal tata kelola keuangan pemerintah kota Ambon.

"Hasil audit BPK atas laporan keuangan pemerintah kota Ambon tiga tahun berturut-turut mengalami "disklamer".

"Saya berbicara dengan mantan pengelolah keuangan kota saat itu yang berhasil membuat kota Ambon itu, wajar tanpa Pengecualian' dia mengatakan kepada saya' ada salah urus mengelolah keuangan di kota Ambon, sehingga seizin Allah apabila saya dipercayakan rakyat dan terpilih sebagai walikota Ambon bersama Asadtrih (Amitabah)'  mereka itu baik mantan pengelolah keuangan di kota maupun di provinsi Maluku yang membuat provinsi Maluku wajar tanpa Pengecualian' hari ini mereka akan turun lapangan membantu saya untuk menata keuangan kita, "timpal mantan Ketua DPD II Golkar Kota Ambon ini.

Ambon lanjutnya Jantje Wenno, bisa bangkit asalkan kita harus optimis menata masa depan, kerena itu kota Ambon kedepan harus memiliki pemimpin yang punya ide, punya gagasan' pemimpin yang tidak hanya memikirkan proyek dengan fee 10 persen, "ujarnya mantap yang kemudian membuat denguk kagum para pendukung yang hadir ikut deklarasi pasangan calon walikota dengan Tagline " Ambon Juara, siapa buat baik dapat baik ini".

Situasi kota Ambon hari ini kata Wenno, yang paling terpenting adalah kita melakukan penghematan secara besar-besaran terlalu banyak anggaran pemerintah Kota Ambon yang terkesan seperti dihambur-hamburkan hanya untuk perjalanan dinas dan kegiatan berjamaah di luar sana. Karena itu kedepan kita butuh pemimpin yang bisa melakukan efisiensi

"Selain kegiatan pembangunan yang tidak mendesak, dan tidak bersentuhan langsung dengan kepentingan masyarakat kota, sudah saatnya kita pending" itu bukan menjadi prioritas kita" karena apa? Bukan cuma Disclaimer tapi hari ini Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP) pegawai Pemerintah tidak mampu membayarnya,  utang pihak ketiga yang bertumpuk-tumpuk bukan cuma oleh Kontraktor yang bisa kerja dengan penunjukan langsung yang hanya dengan 200 juta belum bisa menerima bayaran dari pemerintah.

"Jangan kita kaget kalau Ronawiska lewat pengacaranya lalu dia menyurat kepada pemerintah Kota Ambon untuk segerah menyelesaikan hutangnya, cuma besarnya mungkin hanya dua ratus sampai tiga ratus juta rupiah, " beber mantan pengacara satu ini dihadapan para partai politik pendukung maupun pengurus DPP Perindo, PKB dan PPP yang ikut hadir saat acara deklarasi pasangan bakal Calon Walikota dan bakal calon wakil Walikota Ambon dengan jargon "Ambon Juara ini.

Kita tidak bisa membayangkan perjalanan APBD kota Ambon baru di pertengahan tahun Sekretaris kota Ambon sebagai Kepala atau Ketua Tim anggaran pemerintah Kota menyatakan, bahwa anggaran kota ini sedang devisit, itu sesuatu luar biasa yang belum pernah terjadi dalam kepemimpinan kota Ambon selama ini,  selama 14 tahun di DPRD kota Ambon kita bukan tidak mempercayai ini, tapi hal itu disampaikan oleh bapak Sekretaris Kota dan beliau sebagai tim Anggara pemerintah Kota Ambon devisit bisa saja terjadi, bukan cuma saja diakhir tapi diawal maupun pertengahan  karena rumusan pendatang tidak mampu membiayai maka terjadilah devisit.

"Devisit hanya bisa dilakukan dengan tiga cara pertama pinjaman daerah konsekwensinya dia akan menanggung beban, yang kedua menaikan pajak dan retribusi daerah supaya bisa menanggung semua ini karena itu yang ketiga kita harus melakukan efisiensi saya kira ini yang menjadi persoalan kita utk bagaiamana menyelesaikan semua ini jika kita dipercayakan rakyat di kota Ambon untuk menjadi Walikota dan Wakil Walikota Ambon 2024-2029.

Untuk diketahui bakal calon Walikota Ambon dan bakal calon wakil Walikota Ambon, Jantje Wenno SH., dan Drs Syarif Bakri Asathry didukung oleh tiga parpol yakni PPP, Perindo dan PKB. Mereka melakukan deklarasi di Hotel Amboina setelah itu diantar ratusan pendukungnya melakukan proses pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum Kota Ambon di kawasan Desa Passo dihari ketiga penutupan pendaftaran atau Kamis (29/08/24) siang. (***)

Sumber : http://suarareformasi.com/kota-ambon-butuhkan-pemimpin-visioner-keuangan-pemerintah-kota-berada-dalam-kondisi-krisis-detail-454582